Sukses

Forbes Menobatkan Eddy Sariaatmadja Sebagai Pahlawan Philanthropy 2023

Forbes merilis daftar 15 miliarder di kawasan Asia Pasifik yang menjadi pegiat filantropis dalam satu tahun terakhir. Salah satu nama dari Indonesia yang masuk daftar tersebut adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja.

Liputan6.com, Jakarta - Forbes merilis daftar 15 miliarder di kawasan Asia Pasifik yang menjadi pegiat filantropis dalam satu tahun terakhir. Terdapat sejumlah nama dari Indonesia salah satunya adalah Co-founder dan Presiden Komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) Eddy Kusnadi Sariaatmadja.

Forbes memang setiap tahun merilis daftar filantropis di Asia Pasifik ini. Pada 2023 merupakan edisi ke-17. Para miliarder yang masuk daftar telah menunjukkan komitmen berdonasi dengan tujuan yang sesuai dengan hati nurani mereka.

Dikutip dari Forbes, Kamis (30/11/2023), beberapa miliarder setiap tahun rutin memberikan dana atau berdonasi dalam jumlah besar kepada yayasan filantropi yang mereka dirikan sendiri atau yayasan lainnya. Contohnya adalah Takemitsu Takizaki yang merupakan pendiri Keyence, pemasok sensor dan komponen elektronik untuk sistem otomasi pabrik.

Pria asal Jepang ini menyumbangkan 7,45 juta saham Keyence senilai hampir USD 2,6 miliar kepada yayasan yang telah didirikannya. Bukan jumlah yang kecil karena jika dirupiahkan mencapai Rp 40,39 triliun (estimasi kurs rupiah 15.534 per dolar AS).

Beberapa altruis lainnya memilih untuk menyalurkan sumbangannya untuk pendidikan dan penelitian. Pendiri Midea Group, He Xiangjian salah satunya. Pengusaha asal China ini akan mendonasikan 3 miliar yuan atau kurang lebih Rp 6,36 triliun untuk menyiapkan dana yang mendukung penelitian ilmiah termasuk AI dan perubahan iklim di China.

Sedangkan salah satu miliarder Indonesia yang masuk daftar filantropis Forbes ini adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Pendiri salah satu media terbesar di Indonesia ini setiap tahun mendonasikan kekayannya untuk memperbaiki gangguan penglihatan di Indonesia, yang merupakan salah satu negara dengan tingkat kebutaan tertinggi di dunia.

Eddy Kusnadi Sariaatmadja sudah selama satu dekade ini melakukan hal tersebut. Yayasan Karya Alpha Omega miliknya memberikan operasi katarak gratis bagi ribuan masyarakat Indonesia setiap tahunnya.

 

2 dari 4 halaman

Donasi Tahun Ini

Pada 2023 ini, Eddy Kusnadi Sariaatmadja menjanjikan dana sebesar Rp 62 miliar untuk membangun pabrik pembuatan lensa buatan yang ditanamkan melalui pembedahan guna memulihkan penglihatan pasien katarak. Fasilitas ini akan memproduksi 5.000 pasang lensa setiap tahun untuk disumbangkan kepada pasien yang dirawat melalui program Yayasan Karya Alpha Omega.

Yayasan ini juga melakukan penggantian peralatan oftalmologi senilai hampir Rp 4,8 miliar di RSCM Kirana, sebuah rumah sakit di Jakarta. Hal ini termasuk laser oftalmik dan kamera retina pediatrik yang digunakan dalam pengobatan gangguan saraf optik dan tumor mata pada anak-anak. Hal ini disebutkan oleh Kepala Pusat Kesehatan Mata RSCM Kirana Mutmainah.

“Saya menyaksikan ketika pasien membuka mata setelah menjalani operasi katarak di RS RSCM, mereka bisa melihat dan merawat cucunya. Anak-anak mereka dapat bekerja kembali, yang akan meningkatkan taraf hidup mereka. Saya sangat tersentuh,” kata Sariaatmadja melalui email.

“Bayangkan seberapa besar taraf hidup masyarakat di Indonesia dapat meningkat jika masalah kebutaan akibat katarak diatasi,” tambah dia.

Sejak didirikan pada 2010, Yayasan Karya Alpha Omega telah memberikan operasi katarak gratis kepada hampir 20.000 pasien, operasi hernia untuk lebih dari 1.000 pasien dan hampir 400 operasi bibir sumbing serta pengobatan gratis untuk sekitar 300.000 pasien di seluruh Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Profil Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Eddy Kusnadi Sariaatmadja pada 1983 mendirikan Emtek, distributor eksklusif komputer Compaq di Indonesia, dan saat ini mengendalikan empat saluran TV Indonesia yaitu SCTV, Indosiar, MOJI dan Mentari TV.

Pada 2018 hingga 2022, Sariaatmadja juga menyumbangkan total dana sebesar Rp 10 miliar untuk dana abadi Institut Teknologi Bandung, sebelumnya ia menjabat sebagai dewan pengawas sebagai anggota kehormatan.

Sebagai apresiasi, lembaga ini mengganti nama pusat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menjadi Gedung Eddy Sariaatmadja.

4 dari 4 halaman

Daftar Lengkap 15 Filantropis di Asia Pasifik Pilihan Forbes

Berikut ini daftar lengkap 15 miliarder Asia Pasifik yang masuk daftar filantropis Forbes. Nama-nama di dalam ini bukan pemeringkatan karena mempertimbangkan mereka yang memberikan modal dari uang mereka sendiri dan bukan dari perusahaan.

  1. ANDREW FORREST and NICOLA FORREST, Founder and executive chairman Fortescue Metals Group (Australia)
  2. TAKEMITSU TAKIZAKI, Founder and honorary chairman, Keyence (Jepang)
  3. HE XIANGJIAN, Founder Midea Group (China)
  4. VIKROM KROMADIT, Founder and chairman, Amata Corp (Thailand)
  5. K.P. SINGH.Chairman emeritus, DLF (India)
  6. LOW TUCK KWONG, Founder and president director, Bayan Resources (Indonesia)
  7. KWEK LENG BENG. Executive chairman, City Developments (Singapura)
  8. RAMON ANG, Vice chairman, president and CEO, San Miguel Corp (Phiplipina)
  9. LI KA-SHING, Senior advisor, CK Asset Holdings and CK Hutchison Holdings (Hong Kong)
  10. NANDAN NILEKANI, Cofounder and chairman, Infosys (India)
  11. JAMES PACKER, Founder, Packer Family Foundation (Australia)
  12. GRAEME HART, Owner and director, Rank Group (New Zealand)
  13. EDDY KUSNADI SARIAATMADJA, Cofounder and president commissioner, Elang Mahkota Teknologi (Indonesia)
  14. NIKHIL KAMATH, Cofounder and chief financial officer, Zerodha (India)
  15. ADRIAN CHENG, Executive vice chairman and CEO, New World Development (Hong Kong).
Video Terkini