Sukses

Pameran Motor Listrik Ina Buyer EV Expo 2023 Hasilkan Kerja Sama Bisnis Rp 423,56 Miliar

Adapun jumlah total pengunjung Ina Buyer EV Expo 2023 yang menembus 3.500 pengunjung.

Liputan6.com, Jakarta - Pameran motor listrik Ina Buyer EV Expo 2023 resmi ditutup pada Kamis, 30 November 2023. Pameran ini dipadati oleh ribuan penonton dan mampu menghasilkan komitmen bisnis hampir setengah triliun.

Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengungkapkan, acara Ina Buyer EV Expo 2023 telah menghasilkan kerja business-to-business dan business-to-government sebanyak 32.431 unit dengan nilai keseluruhan Rp 423,56 miliar.

"Jumlah komitmen B2C transaksi selama 3 hari, per jam 3 (Kamis), sekitar 156 unit, dengan jumlah transaksi Rp 2 miliar," ungkap Budi dalam penutupan Ina Buyer EV Expo 2023 di Smesco Jakarta, ditulis Jumat (1/12/2023).

"(Disepakati) komitmen, banyak BUMN yang kemari. Terutama dari sektor perkebunan, juga dari sektor pupuk yang sudah tertarik dan akan melakukan pendalaman kembali," bebernya.

Selain itu, jumlah exibitor dalam pameran EV Expo mencapai 19 brand kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan 21 brand ekosistem EV.

Adapun jumlah total pengunjung Ina Buyer EV Expo 2023 yang menembus 3.500 pengunjung, terhitung sejak diadakan pada 28-30 November 2023.

Diwartakan sebelumnya, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengusulkan diadakannya Hari Motor Listrik Nasional.

"AISMOLI mengusulkan kepada pemerintah supaya ada Hari Motor Listrik Nasional,” ungkap Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi di Smesco, Jakarta pada Rabu (29/11).

Adapun tanggal yang diusulkan untuk Hari Sepeda Motor Listrik Nasional yaitu pada 29 November.

"Kami harapkan dengan adanya Hari Motor Listrik Nasional gaungnya makin besar. Dengan harapan semakin banyak masyarakat yan nantinya beralih ke kendaraan listrik," tutur Budi.

2 dari 3 halaman

Gaet UMKM Mau Pakai Kendaraan Listrik, Kemenkop UKM Tawarkan KUR Klaster

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku hendak menawarkan skema pembiayaan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster, untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik oleh pengusaha kecil dan menengah.

"Nanti produsennya kita bikin skema pembiayan, karena kita ada KUR klaster," ungkap Menteri Teten Masduki dalam penutupan Ina Buyer EV Expo 2023 di Smesco Jakarta, Kamis (30/11/2023).

"KUR bisa sampai Rp 500 juta. Bisa gandengan nantinya produsen dengan asosiasi-asosiasi usaha untuk mendapat KUR klaster," bebernya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Teten optimis kendaraan listrik bisa menopang industri otomotif di dalam negeri, dengan jumlah market yang mencapai 270 juta orang.

Optimalisasi penggunaan kendaraan listrik mampu menjadi penggerak ekonomi nasional kedua setelah industri sawit.

"Saya kira ini bukan hanya kendaraan pribadi, bisa dikembangkan. Tadi ada prorotype untuk kendaraaan niaga dan itu wilayah saya. Pedagang bakso, pedagang es krim, pedagang sate bisa pakai. Ini perkembangan luar biasa," ujarnya.

Maka dari itu, Menteri Teten Masduki mengajak pemerintah daerah untuk mendorong penggunaan EV dengan membuat aturan mengenai kesehatan lingkungan.

"(Pemerintah) daerah harus bikin aturan mengenai kesehatan lingkungan, jadi mendorong penggunaan EV ini dengan brand lokal dengan dukungan skema pembiayaan tadi," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Teten Yakin Masa Depan Industri Kendaraan Listrik: Pedagang Bakso Ganti Kendaraan Pekerja ke Listrik

Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan ia optimis bahwa hadirnya kendaraan listrik akan mengubah struktur industri otomotif Indonesia. Hal itu didukung dengan Indonesia yang memiliki pasar yang cukup besar, berpenduduk sekitar 270 juta.

"Kendaraan listrik ini harus didorong penjualannya baik di antara pemerintah maupun masyarakat, untuk mendukung green economy," kata Teten Masduki dalam penutupan acara Ina Buyer EV Expo 2023 di Smesco Jakarta, Kamis (30/11/2023).

 Menteri Teten Masduki lebih lanjut memaparkan, saat ini 90 persen lapangan kerja di dalam negeri terdiri dari sektor mikro, yang sebagian besar merupakan usaha informal.

Dia melihat, para penggiat sektor tersebut sudah memulai transformasi ke penggunaan kendaraan listrik dalam menjalani kegiatan usaha mereka.

"Saya kira sudah mulai (pengusaha kecil), salah satunya pedagang baso, sedang memindahkan pekerjanya yang tadinya masih menggunakan kendaraan bahan bakar fosil menjadi listrik," ungkap dia saat ditemui media.

Sebelumnya, Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik rencana Pemerintah untuk menaikkan subsidi konversi motor listrik menjadi Rp 10 juta, dari semula Rp 7 juta.

"Kami dengar dari Kementerian ESDM sedang menggodok revisi Peraturan Menteri ESDM menyangkut bantuan pemerintah untuk konversi motor listrik yang awalnya Rp 7 juta jadi Rp 10 juta,” ucap Ketua Umum AISMOLI Budi Setyadi, di Smesco Jakarta, pada Rabu (29/11).

"Kami asosiasi mengharapkan sekali apa yang sekarang dilakukan ESDM," ujar dia.

Video Terkini