Liputan6.com, Jakarta - Founder dan CEO Jobseeker Chandra Ming mengajak perusahaan yang beroperasi di Indonesia untuk bertransformasi cara perekrutan karyawan. Selama ini sistem perekrutan tenaga kerja atau karyawan dilakukan secara manual. Sudah waktunya perusahaan-erusahaan menjajal perekrutan sistem digital dengan memanfaatkan teknologi.Â
Chandra Ming mengatakan, banyak sekali hal yang perlu untuk ditingkatkan oleh Human Resources Department (HRD) dengan adanya kemajuan teknologi. Dengan bantuan teknologi, Recruiter atau HR bisa lebih fokus ke pengembangan sumber daya manusia (SDM) atau karyawan daripada hanya terfokus ke perekrutan kandidat.
"Nah itu mulai transform. Sehingga teman-teman recruiter sekarang bisa digantikan dengan sistem, jadi mereka bisa lebih fokus ke people-nya. Bayangkan semua fokus di people bisa develop active employees di perusahaan tersebut," kata dia dikutip pada Sabtu (2/12/2023).
Advertisement
Ia mengungkapkan bahwa saat ini harusnya tidak sulit untuk beralih ke perekrutan digital, karena internet sudah bisa diakses di mana-mana. Dengan adanya perkembangan teknologi yang canggih dan cepat bisa memudahkan penyeleksian resume atau CV dilakukan dengan cepat hanya menggunakan algoritma atau AI.
"Sekarang sudah pakai internet, tapi tetep aja dapat CV bentuk manual di Email lalu dibaca satu-satu. Padahal algoritma kita bisa membantu buat baca CV dengan sangat cepat untuk mengklasifikasi pelamar yang paling match dengan kriteria." tambahnya.
Dengan berkembangnya zaman, tentu teknologi diharapkan dapat mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih ringan. Maka, dia juga menjelaskan bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan sebagai asisten virtual untuk mengumpulkan data calon pekerja yang dibutuhkan ketika membuka lowongan pekerjaan.
Transformasi sistem perekrutan dari manual ke pemakaian teknologi memang tidak mudah, tetapi perlu diketahui bahwa mengikuti perkembangan teknologi sangat penting untuk bisa mempertahankan suatu perusahaan.
Masalah Tenaga Kerja di Indonesia
Meski kondisi pasar kerja dan SDM di Indonesia semakin membaik, dia menambahkan, "kita masih memiliki challenge yang besar."
Chandra mengungkapkan bahwa saat ini platform pencari kerja terlalu fokus kepada para lulusan S1 ke atas, sedangkan para lulusan di bawah S1, seperti lulusan SMA/SMK banyak yang masih menjadi pengangguran.
"Jadi Jobseeker Company ini nentuin market mana yang mau kita jangkau. Nah seperti S1 ke atas ini kan itu udah banyak, udah bukan blue ocean lagi tapi udah red. Nah makanya nggak heran kita lihat angka pengangguran banyak lulusan SMA SMK, ini jumlahnya bisa 5-6 kali lipat lebih banyak dari lulusan s1,"
Chandra membeberkan bahwa dalam aplikasi besutannya, Jobseeker App, hanya dalam waktu 20 bulan, 2,6 juta orang sudah menggunakan ekosistem tersebut.
Dia berharap keberadaan Jobseeker App ini bisa memberikan kesempatan bagi angkatan kerja blue ocean untuk lebih mendapatkan pekerjaan, karena sistem yang digunakan seperti sedang bermain social media tetapi sekaligus membangun profil untuk mencari kerja.
"Mudah-mudahan kalau kita bisa help angkatan kerja blue ocean ini akan punya efek domino tingkat kesejahteraan naik, tingkat pengangguran turun,"
Jobseeker ini juga berbasis pada 'location base', jadi pencari kerja bisa tahu jarak kantor berapa kilometer dari tempat tinggal. Chandra beranggapan bahwa lokasi itu penting karena akan berdampak pada gaya hidup dan pendapatan.
Advertisement
Tips Membuat CV
Jobseeker company adalah platform yang menghubungkan para pemberi kerja dan para pencari kerja. Tak berhenti di situ, ada juga Jobseeker Software, yang membantu para pemberi kerja menyusun software rekrutmen, lalu mesin leni yang membantu pencari kerja menyusun talent pool berbasis AI, jobseeker services untuk menggantikan perekrutan agency, dan juga jobseeker partner yang dibuat khusus untuk pendiri UMKM.
Sedang untuk pencari kerja, ada aplikasi Jobseeker App yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan.
Selaku founder dan CEO Jobseeker Company, Chandra memberikan tips-tips kepada para pencari kerja untuk membuat CV atau resume yang baik.
"Ini sederhana tips dari saya. Rule number 1 cara bikin cv jangan contek menyontek. Copy paste itu yang membuat recruiter membuat cv itu terlihat sama," bebernya,
Sekarang banyak perusahaan mulai shifting ke teknologi, misal ATS. Maka, usahakan untuk membuat CV yang ATS friendly, sehingga kesempatan untuk lolos screening AI itu lebih tinggi.
"Banyak pelamar kerja saat ini itu yang nggak aware, CV bentuknya image. Baru format CV. Itu basic tapi penting,"
Dia beranggapan bahwa apabila lamaran tidak segera mendapat panggilan, maka masalahnya ada di CV pelamar. Jika sudah dipanggil, kemudian tidak segera diberikan kabar selanjutnya, maka itu masalahnya di interview.
Saat ini, Jobseeker Company juga menonjolkan adanya video resume, yakni sebuah video yang menunjukkan skill dan bakat pelamar. Seperti misal video seorang barista membuat kopi. Dari sebuah video tersebut, recruiter bisa menilai apakah kandidat ini sesuai dengan kualifikasi atau tidak.Â