Sukses

Kementan Optimalisasi Lahan Rawa Guna Jadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia di 2045

Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai strategi jitu guna menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, salah satu strateginya adalah optimalisasi lahan rawa.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai strategi jitu guna menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, salah satu strateginya adalah optimalisasi lahan rawa. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pun yakin bahwa dengan optimalisasi lahan rawa, Indonesia dapat menjadi sumber kekuatan pangan yang besar.

"Indonesia memiliki sumber kekuatan pangan yang besar selain minyak kelapa sawit, yaitu padi. Saya yakin Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia apabila kita mampu mengoptimalkan sumber daya lahannya untuk meningkatkan produksi padi," ujarnya.

"Jangan biarkan gangguan pada pangan mengancam, utamanya padi atau beras, ini adalah urusan pokok bagi kehidupan masyarakat," imbuh Mentan Amran.

Dirinya pun mengungkapkan, Kementerian Pertanian akan melakukan optimasi lahan rawa ini, baik pada lahan rawa yang non daerah irigasi (non-DIR) maupun lahan rawa yang sudah memiliki irigasi.

"Di lahan rawa ini, kita bisa melakukan berbagai kegiatan langsung seperti mengembangkan infrastruktur air dan lahan, menerapkan mekanisasi pertanian mulai dari pra panen, pasca panen, sampai pada pengolahan hasil panennya," ungkap Mentan Amran.

"Dengan menyediakan sarana produksi seperti benih, amelioran, pupuk, dan pestisida, memperkenalkan teknologi adaptif, serta meningkatkan kemampuan petani dan kelembagaan petani," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Capai Lumbung Pangan di 2045

Mentan Amran membeberkan bahwa Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis yang berfokus pada optimasi lahan suboptimal seperti rawa melalui upaya peningkatan indeks pertanaman.

"Dimulai dari tahun 2024, di mana Indonesia menargetkan akan mengoptimalkan 1 Juta hektare lahan rawa untuk bisa menambah produksi beras sekitar 2,5 juta ton, sehingga Indonesia mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan bahkan tidak perlu impor lagi di tahun depan," bebernya.

"Kemudian menjelang tahun 2025, optimasi lahan rawa akan ditingkatkan hingga 2 juta hektare untuk menghasilkan produksi beras sekitar 5 juta ton," jelas Mentan Amran.

Dirinya juga menyebut, di tahun 2026, Indonesia bisa berdaulat beras dengan optimasi lahan rawa hingga 3 juta hektare untuk menghasilkan beras 7,5 juta ton.

"Dan di tahun 2027 Indonesia bisa berdaulat sekaligus ekspor beras karena sudah bisa menghasilkan 10 juta ton beras sebagai hasil dari optimasi lahan rawa seluas 4 juta hektare," sebut Mentan Amran.

"Bahkan di tahun 2028, Indonesia bisa berproduksi 12,5 juta ton dari optimasi lahan rawa seluas 5 juta hektare," imbuhnya.

 

(*)