Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri meraih tiga penghargaan dari Bank Indonesia (BI), yakni sebagai Pendukung Pengembangan Pasar Uang Rupiah Terbaik, Pendukung Pengembangan Pasar Valas Terbaik, dan Bank Konvensional Pendukung Inovasi Operasi Moneter Valas Terbaik.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan bukti atas komitmen Bank Mandiri yang secara aktif melakukan inovasi dan transformasi yang fokus untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Baca Juga
“Kami bangga dan bersyukur atas penghargaan ini yang merupakan hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh Mandirian dan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah,” ungkapnya.
Advertisement
Eka juga menyebut, konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung BI didasari oleh komitmen perseroan untuk menjadi institusi keuangan yang berperan aktif dalam menciptakan industri finansial domestik yang kuat serta mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dalam mendukung pengendalian moneter, misalnya, kami memiliki basis nasabah eksportir yang sangat besar sehingga mampu menyediakan kebutuhan valas di pasar," sebutnya.
"Lalu, struktur pendanaan yang sangat kuat membuat Bank Mandiri mampu menyalurkan rupiah di pasar uang antar bank sehingga fluktuasi suku bunga di pasar uang antar bank relatif stabil,” jelas Eka.
Transaksi Valas Meningkat
Eka mengungkapkan bahwa hingga Oktober 2023, transaksi valas Bank Mandiri menunjukkan pertumbuhan yang substansial sebesar 18,27% year to date. Ia menyebut, hal itu didukung oleh basis nasabah eksportir dan importir yang kuat.
"Sedangkan dalam mendukung pendalaman pasar uang, jelasnya, Bank Mandiri aktif membantu BI mengembangkan produk-produk di pasar keuangan domestik," ungkapnya.
"Contohnya, produk transaksi repo antar bank dimana Bank Mandiri menjadi market leader dan aktif mensosialisasikan produk ini kepada industri perbankan nasional," imbuh Eka.
Dirinya pun menjelaskan bahwa terkait transaksi repo, Bank Mandiri telah berhasil meningkatkan jumlah mitra perbankan dalam transaksi repo menjadi 82 bank dan memperkuat jaringan kemitraan untuk melakukan penetrasi pasar keuangan secara lebih komprehensif.
(*)
Advertisement