Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan Bank Indonesia Awards tahun 2023 kepada 64 mitra strategis yang berasal dari perbankan, korporasi, dan perorangan.
Penghargaan ini diberikan dalam gelaran Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan nasional kepada mitra kerja yang telah secara konsisten mendukung pelaksanaan tugas-tugas BI sepanjang tahun.
Baca Juga
PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bagian dari Holding Danareksa yang menjadi bagian dari mitra strategis tersebut berhasil meraih penghargaan sebagai Peserta FMI (BI-RTGS) untuk Peserta Lembaga Switching Terbaik.
Advertisement
Mengusung tema "Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Nasional," PTBI 2023 memiliki agenda utama untuk menyampaikan pandangan mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan yang dihadapi, arah kebijakan ke depan, serta mendengar arahan langsung dari Presiden mengenai kebijakan Pemerintah di tahun mendatang.
Dalam sambutannya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan arah bauran kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2024 mencakup kebijakan moneter yang difokuskan pada stabilitas (“pro-stability") khususnya pencapaian sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah.
Sementara empat kebijakan Bank Indonesia lainnya yaitu kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran, kebijakan pendalaman pasar uang dan pasar valas, dan kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan (pro-growth)’’ ujar Perry.
Sistem Pembayaran
Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas penghargaan yang diberikan kepada Jalin dalam BI Awards 2023 ini.
Menurutnya, Jalin yang berperan sebagai penyedia infrastruktur sistem pembayaran terdepan akan terus mendukung upaya serta arah kebijakan sistem pembayaran yang terus diakselerasi lebih lanjut sebagaimana yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
Ario juga mengungkapkan pandangannya mengenai urgensi mendukung kedaulatan Indonesia dalam sistem pembayaran. Menurutnya, strategi ini memerlukan dukungan yang luas, terutama jika dilihat dari kerangka kerja Bank Indonesia (BI) yang sudah mencakup dengan sangat komprehensif.
“Kami meyakini bahwa hal ini dapat berperan dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia di masa mendatang, terutama dengan hadirnya Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), Kartu Kredit Indonesia (KKI), dan perluasan kerja sama sistem pembayaran ritel antarnegara melalui QRIS di mana Jalin hadir di balik layar untuk menyediakan infrastruktur yang handal dan nyaman bagi seluruh member perbankan dan fintech” tutup Ario.
Advertisement
Perangi Pencucian Uang, Bank Indonesia Perluas Kerja Sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab
Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Uni Emirat Arab (Central Bank of the United Arab Emirates/CBUAE) menyepakati untuk memperluas kerja sama antara kedua bank sentral.
Perluasan kerja sama tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Gubernur CBUAE, Khaled Mohamed Balama pada 29 November 2023.
Kerja sama kedua bank sentral menjadi bagian penting dari capaian dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada 1 Desember 2023 di sela-sela gelaran COP28 di Dubai, UEA.
Gubernur Perry Warjiyo menekankan bahwa Nota Kesepahaman dengan CBUAE menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan BI dan CBUAE serta Indonesia dan Uni Emirat Arab. Perluasan kerja sama menegaskan kemitraan kedua bank sentral yang semakin solid.
"Nota Kesepahaman ini juga membuktikan kontribusi kedua bank sentral dalam memerangi kegiatan pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta memenuhi rekomendasi FATF," ujar Perry, Sabtu (2/12/2023).
Perry juga menyatakan bahwa hubungan baik kedua bank sentral akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian kedua negara.
Nota kesepahaman ini merupakan perluasan dari kesepakatan antara BI dan CBUAE pada 2021 yang berfokus pada kerja sama di bidang sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital.
Nota Kesepahaman
Melalui nota kesepahaman di 2023 ini, kedua bank sentral berkomitmen untuk memperkuat kerja sama melalui kerangka yang lebih terstruktur dan sistematis pada berbagai area kebanksentralan. Seperti moneter, makroprudensial, stabilitas keuangan, sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital, serta berbagai area ekonomi dan keuangan Islam.
Dikatakan Perry, nota kesepahaman ini juga menunjukkan komitmen kedua bank sentral dalam memerangi tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta memenuhi rekomendasi Financial Action Task Force (FATF).
"Implementasi kerja sama akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, pertukaran informasi, kerja sama teknis, dan pengembangan kapasitas," pungkas Perry.
Advertisement