Sukses

Kiprah Anak Muda Indonesia di KTT COP 28 Dubai

Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Perubahan Iklim (COP 28), saat ini tengah berlangsung di Dubai, Perdatuan Emirat Arab hingga 12 Desember 2023.

Liputan6.com, Jakarta Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Perubahan Iklim (COP28), saat ini tengah berlangsung di Dubai, Perdatuan Emirat Arab hingga 12 Desember 2023.

Pada ajang ini, Paviliun Indonesia yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut aktif dalam menggerakkan peran anak muda dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dunia.

Menteri LHK, Siti Nurbaya bersama sejumlah aktivis lingkungan muda, telah menginisiasi sesi khusus bertajuk "Our Dream, Our Action" di Paviliun Indonesia (1/12/2023).

Sesi ini menampilkan empat perwakilan anak muda dari berbagai negara, termasuk Gamma Thohir dari Indonesia, Ali Al-Shemmari dari UAE, Lara Rudar dari UAE, dan Zagy Berian dari Indonesia. Mereka membawakan peran esensial mereka dalam peralihan dari energi fosil menuju sumber energi terbarukan.

Gamma Thohir, seorang inisiator Desa Bumi sejak usia 15 tahun, telah berhasil membuka akses energi mikrohidro bagi masyarakat adat di Desa Cipta Gelar.

Desa Bumi mewakili langkah maju dalam menyediakan energi terbarukan kepada masyarakat pedesaan, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Inisiatif ini telah memberikan kontribusi signifikan, seperti dukungan berupa solar cell bagi Desa Liyu di Kalimantan Selatan pada tahun 2022, serta instalasi panel surya bagi unit usaha perikanan di pesantren Miftahul Ulum, Bangkiling Raya, Kalimantan Selatan pada tahun 2023.

Pengalaman Gamma Thohir dalam menyediakan akses energi terbarukan bagi tiga desa ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas batas bagi anak muda dalam mempercepat peralihan ke energi terbarukan.

Sebagai bukti komitmen nyata, di COP28 ini, nota kesepahaman ditandatangani antara Desa Bumi yang diwakili oleh Gamma Thohir dengan Society of Renewable Energy (SRE) yang diwakili oleh Zagy Berian.

KLHK berharap bahwa langkah-langkah seperti ini akan menjadi inspirasi bagi anak muda di seluruh dunia untuk aktif terlibat dalam solusi terhadap tantangan perubahan iklim global.

2 dari 3 halaman

Jokowi: COP28 Harus Perkuat Implementasi Perubahan Iklim, Bukan Pertunjukan Ambisi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangkaian World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA), Sabtu 2 Desember 2023.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa COP28 merupakan salah satu wadah untuk memperkuat implementasi dalam melakukan aksi nyata dalam penanganan perubahan iklim.

"COP28 harus menjadi ajang untuk perkuat implementasi bukan ajang untuk pertunjukan ambisi. Prinsip Paris agreement harus jadi pedoman bahwa tanggung jawab harus dibagi sesuai kemampuan nasional," kata Jokowi dikutip dari siaran pers, Minggu (3/12/2023).

Untuk itu, dia menyatakan dukungan Indonesia terhadap G77 dan RRT, serta turut mengajak semua pihak untuk melakukan aksi bersama. Jokowi pun menyampaikan tiga poin yang dapat dilakukan.

Pertama, Jokowi mengundang seluruh pihak melakukan penguatan kerja sama selatan-selatan dengan menghidupkan kembali semangat Bandung. Hal tersebut dikarenakan solidaritas kesetaraan dan kolaborasi sangat diperlukan dalam penanganan perubahan iklim global.

"Melalui kerangka kerja sama Selatan-Selatan, Indonesia telah memberikan pelatihan penanganan iklim untuk kawasan Afrika, Asia Selatan, Amerika Latin, Karibia, dan Pasifik," jelas dia.

Poin kedua yang disampaikan yaitu menjadikan negara berkembang sebagai bagian dari solusi. Jokowi menjelaskan bahwa keketuaan Indonesia pada konferensi internasional telah menghasilkan sejumlah aksi dan pandangan menghadapi perubahan iklim global.

"Keketuaan Indonesia di ASEAN telah wujudkan taksonomi ASEAN. Presidensi G20 Indonesia membentuk skema pembiayaan campuran dan platform negara. Bursa karbon Indonesia juga sudah beroperasi sejak September lalu," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Pemenuhan Agenda Global

Pada pidatonya, Jokowi juga menekankan pentingnya kohesivitas dan inklusivitas dalam pemenuhan agenda global. Dia mendorong inventarisasi global atau global stocktake dapat merefleksikan kebutuhan pendanaan negara berkembang serta komitmen negara dari negara maju yang belum terpenuhi.

"Struktur pendanaan loss and damage jangan berbentuk utang yang membebani dan harus mudah diakses," ujar Jokowi.

Selain itu, transparansi dan kepastian dalam target pendanaan baru secara kolektif harus dilakukan dengan didukung sumber daya dan teknologi yang memadai.

"Melalui upaya kita bersama, G77 and China dapat menjadi motor penggerak agenda iklim dunia," ucap Jokowi.