Sukses

Panglima TNI Beri Arahan ke Prajurit: Kawal Petani Wujudkan Swasembada Pangan

Salah satu langkah untuk melakukan swasembada pangan adalah dengan mengoptimalisasi lahan rawa mineral.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu langkah untuk melakukan swasembada pangan adalah dengan mengoptimalisasi lahan rawa mineral. Pasalnya, lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan peningkatan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis Indonesia di masa yang akan datang.

Berkaitan dengan itu, Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto memerintahkan para prajuritnya untuk melakukan pendampingan intens terhadap para petani Indonesia. Selain itu, ia juga meminta kepada semua prajuritnya segera bergerak dan membantu sektor pertanian untuk menjadi tumpuan guna perkuat pertahanan negara.

"Pertama saya ingin mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi atas inisiasi menteri pertanian untuk menjalin kerja sama dengan TNI dalam hal pendampingan percepatan tanam dan pemanfaatan lahan tidur milik TNI," ujarnya.

"Ke depan mungkin saya akan kumpulkan Babinsa yang akan pensiun untuk bertani," imbuh Jenderal Agus Subiyanto.

Selain itu, dirinya mengatakan, TNI angkatan darat selama ini memiliki lahan rawa yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Jenderal Agus berujar bahwa lahan tersebut dapat digunakan sebagai lahan pertanian subur yang dapat menunjang ketahanan pangan nasional.

"TNI banyak lahan tidurnya, Pak (Mentan) yang dulu kita okupasi dari Belanda, terutama lahan-lahannya angkatan darat banyak sekali nanti bisa kita kerja sama baik untuk pupuk maupun alsintan," kata Jenderal Agus Subiyanto.

2 dari 2 halaman

Pentingnya Kolaborasi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak prajurit tentara (TNI) untuk bersama-sama mewujudkan swasembada pangan melalui peningkatan produksi padi dan jagung dengan mengoptimalkan lahan rawa mineral di berbagai daerah.

"Kolaborasi kedua institusi ini mampu menekan kebijakan impor serta menambah nilai tambah para petani yang terus berproduksi," ujarnya.

"Kami yakin dengan kolaborasi ini kita bisa melewati segala tantangan yang ada, di mana saat ini banyak negara menahan ekspor karena pangan mulai mengalami krisis," imbuh Mentan Amran.

Ia menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 10 juta hektare yang bisa digarap secara bersama-sama.

"Apabila potensi tersebut digarap secara maksimal maka kebutuhan pangan Indonesia ke depan tak perlu lagi impor. Namun begitu, potensi lahan rawa harus disiapkan dari sekarang mengingat proses tanam juga membutuhkan waktu yang cukup panjang," sebut Mentan Amran.

"Kalau lahan rawa ini dioptimalkan saya yakin kita akan bergelimang pangan, tapi ingat harus kita siapkan dari sekarang," imbuhnya.

Mentan Amran menyebut bahwa pihaknya sudah siap untuk melakukan optimalisasi lahan rawa. Pasalnya, Kementan sudah menanami lahan rawa kurang lebih 400.000 hektare.

 

(*)

Video Terkini