Sukses

2023 Hampir Usai, Bahlil Lahadia Janji Target Investasi Rp 1.400 Triliun Tercapai

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, berjanji target investasi tahun 2023 sebesar Rp 1.400 triliun bisa tercapai.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, berjanji target investasi tahun 2023 sebesar Rp 1.400 triliun bisa tercapai.

"Tercapai sih, saya janji sama teman-teman ya insyallah tercapai. Tapi untuk ke depan saya harus menjaga itu," kata Bahlil Lahadalia saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2023).

Disisi lain, optimisme Bahlil juga sangat kuat terhadap target investasi senilai Rp 1.650 triliun untuk tahun 2024 bisa tercapai. Namun, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama seluruh pihak.

"Bukan berat (terget investasi 2024). Bisa tercapai kalau sama-sama jaga negara ini. Makannya penting ini, salah satu bagian dari mitigasi agar bagaimana kita bisa mendorong pencapaian target investasi itu bisa tercapai," jelasnya.

Banyak Diremehkan

Bahlil pun tak memungkiri bahwa banyak pihak yang meremehkan kemampuannya dalam menjalankan amanah yang diembannya terkait target investasi yang setiap tahunnya dinaikkan.

"Saya dari dulu kan biasanya orang underestimate kepada saya. Dibilang jadi Menteri gak bisa kerja ya kan, tapi kan buktinya tercapai," katanya.

Sebagai informasi, Secara kumulatif, data realisasi investasi sepanjang periode Januari – September Tahun 2023 mencapai Rp1.053,1 triliun atau meningkat sebesar 18,0 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022. Nilai tersebut sudah mencapai 75,2 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun.

2 dari 3 halaman

Paten! Realisasi Investasi Januari-September 2023 Capai Rp 1.053,1 triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat secara kumulatif sepanjang Januari-September 2023, realisasi investasi mencapai Rp1.053,1 triliun atau mencapai 75,2 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.400 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 1.365.648 orang.

"Tahun ini target kita Rp 1.400 triliun sudah tercapai alhamdulillah Rp 1.053,1 triliun tumbuh 18 persen dibandingkan tahun lalu dan capaiannya sudah 75,2 persen," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Capaian realisasi kuartal III 2023, Di Kantor Kementerian Investasi, Jumat (20/10/2023).

 Sepanjang Januari-September 2023, realisasi PMDN mencapai Rp 493,5 triliun atau 46,9 persen dari target dan realisasi PMA mencapai Rp 559,6 triliun atau baru mencapai 53,1 persen dari target.

Untuk realisasi PMDN secara tahunan tumbuh 19,5 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan realisasi PMA yakni hanya 16,7 persen. Sementara, realisasi investasi di luar Jawa lebih besar yakni 51,8 persen Rp 545,8 triliun, dibandingkan realisasi investasi di pulau Jawa 48,2 persen dengan nominal Rp 507,3 triliun.

"Ini Alhamdulillah meskipun gempuran fasilitas di Jawa cukup bagus dari sisi infrastruktur, sumber daya, dan logistik. Tapi kita berhasil melakukan penetrasi agar betul-betul di luar pulau Jawa juga menjadi perhatian khusus, Alhamdulillah pemerataan terus terjadi untuk membangun Indonesia yang tidak boleh Jawa sentri," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Sektor Terbesar

Adapun lima besar sektor realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023, diantaranya Industri Logam Dasar, Barang Logam,Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 146,0 trliun; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 120 triliun; pertambangan Rp 113,3 triliun; Perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 83,7 triliun; industri kimia dan farmasi Rp 76,8 triliun.

Selanjutnya, lima besar lokasi realisasi investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat Rp 153,2 triliun, DKI Jakarta Rp 130,3 triliun, Jawa Timur Rp 100,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp 836 triliun, dan Banten Rp 78,6 triliun.

Kemudian, lima negara penanam modal asing terbesar di Indonesia sepanjang Januari-September 2023, terdiri dari Singapura USD 12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok USD 5,6 miliar, Hongkong USD 5,2 miliar, Jepang USD 3,3 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,4 miliar.

"Singapura USD 12,1 miliar, Republik Rakyat Tiongkok USD 5,6 miliar, Hongkong USD 5,2 miliar, Jepang USD 3,3 miliar, dan Amerika Serikat USD 2,4 miliar. Ini hebat nih paten," pungksnya.