Sukses

Pendapatan GBK di 2023 Melonjak 50%, Dampak Konser Coldplay?

Peningkatan pendapatan GBK salah satunya didukung oleh Konser Coldplay: Music of The Spheres World Tour' yang digelar pada 15 November 2023 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK), Rakhmadi Afif Kusumo, mengatakan pendapatan GBK di 2023 meningkat hingga 50 persen dibandingkan sebelum covid tahun 2019.

Namun, Rakhmadi tidak menyebutkan nominal pendapatan GBK. Tapi jika dilihat dari jumlah even yang dilaksanakan di GBK, setiap tahunnya semakin ramai, bahkan per tahunnya bisa mencapai 600 - 700 even.

"Kami nyatakan booking-an setiap tahun di GBK bisa mencapai 600-700 even per tahunnya, dan pendapatan di 2023 ini naik 50 persen dibanding sebelum covid, naiknya sangat drastis," kata Rakhmadi dalam Seminar Outlook Jakarta 2024, di Gedung Heritage, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Peningkatan pendapatan tersebut salah satunya didukung oleh Konser Coldplay: Music of The Spheres World Tour' yang digelar pada 15 November 2023 lalu.

"Bahwa spending untuk entertainment ini sangat tinggi. Banyak sekali, kalau random sampling misalnya untuk konser Coldplay mereka fomo-nya sangat tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan target keuntungan dari konser Coldplay ditaksir mencapai USD 75 juta atau sekitar Rp1,16 triliun (asumsi kurs Rp15.503/USD) dari total 60 ribu hingga 80 ribu penonton yang hadir.

Di sisi lain, terkait tahun 2024 akan berlangsungnya Pemilu, Rakhmadi memprediksi pendapatan GBK akan mengalami penurunan namun tidak signifikan.

"Situasi politik, diawal tahun nanti akan ada pemilihan dan akan ada masa tenang. Dari sejarah kami di GBK 2019 walaupun ada Pemilihan, pendapatan kami tetap tinggi, hanya turun beberapa hari saja," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Jalan Gerbang Pemuda GBK Macet Parah Imbas Konser Coldplay

Kemacetan terjadi di Jalan Gerbang Pemuda, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta karena penonton yang akan menyaksikan konser Coldplay pada Rabu malam (15/11/2023). Kemacetan terjadi di dua arah, baik yang menuju ke Jalan Asia Afrika maupun yang mengarah ke Jalan Gatot Subroto.

Dilansir dari Antara, kendaraan roda empat maupun roda dua tampak berhenti di area Pintu 10 GBK yang menyebabkan kemacetan. Selain itu, ada pula kendaraan roda empat yang terparkir di bahu jalan dan kendaraan roda dua terparkir trotoar. Hal ini karena area GBK hanya boleh dimasuki pejalan kaki. 

Antrean kendaraan terjadi sejak memasuki Jalan Pemuda. Sementara, kemacetan kendaraan yang mengarah ke Jalan Gatot Subroto sudah dapat dirasakan mulai dari lampu merah Simpang Jalan Asia Afrika. 

Petugas kepolisian terlihat berjaga di sekitar lokasi. Selain mengatur lalu lintas, polisi turut membantu masyarakat yang hendak menyeberang. 

Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 3.906 personel untuk mengamankan konser band asal Inggris Coldplay yang akan diselenggarakan pukul 21.00 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). 

"Kami siapkan pengamanan melibatkan berbagai unsur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Trunoyudo merinci pengamanan gabungan itu terdiri atas 2.626 personel dari Polda Metro Jaya, 299 personel dari Polres, dan 981 personel BKO dari TNI AD hingga Pemda DKI. Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur tersebut juga mengimbau semua pihak ikut menjaga ketertiban dan keamanan selama konser berlangsung.

3 dari 3 halaman

73 Orang Menjadi Korban Penipuan

Sebanyak 73 orang penikmat band asal Inggris, Coldplay kena tipu. Mereka pun membuat laporan ke Polres Metro Jakpus.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah mengatakan, 73 orang mengadu karena merasa korban penipuan.

"Iya 73 orang datang ke Polres, cuma langsung kita tenangkan. Kita kan mikir bagus juga mereka datang ke Polres, kita kan takut di luar ada emosi atau apa," kata Chandra saat dihubungi, Rabu (15/11/2023).

Chandra menjelaskan para korban awalnya berkomunikasi dengan memesan tiket Coldplay. Mereka kemudian menyetorkan uang sesuai dengan nominal yang diminta oleh pelaku. Namun, hingga kini justru para korban tak kunjung mendapatkan tiket yang dijanjikan.

"Dia beli tapi tidak dapat tiket," ujar dia.