Sukses

Capai 70%, Populasi Industri Kecil dan Menengah Didominasi Perempuan

Peran perempuan di industri kecil dan menengah (IKM) terhitung tinggi. Hingga tahun lalu, populasi perempuan di IKM mencapai 70%.

Liputan6.com, Jakarta Peran perempuan di industri kecil dan menengah (IKM) terhitung tinggi. Hingga tahun lalu, populasi perempuan di IKM mencapai 70%.

Melihat besarnya peran tersebut, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) baru saja menggelar Anugerah Perempuan Inspiratif Indonesia (PII) 2023. Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil mengatakan, perempuan inspiratif sejatinya ada di sekitar kita.

PII 2023 merupakan program Ipemi dalam rangka menjelang Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2023. Acara ini terselenggara dengan kerja sama Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yang dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sekaligus membuka pameran produk unggulan Ipemi di Gedung Kemenperin, Jakarta, Rabu (6/12/2023) kemarin.

Kali ini, Anugerah PII diberikan kepada 48 perempuan tangguh Indonesia yang inspiratif dan memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa dan negara. Di antaranya Fajriyah Usman, Elvi Rofiqotul Hidayah, Aviliani, Prof Marselina, Prof Siti Zuhro, Henri Saparini, Endang Setyowati Thohari, Triana Agustin, Tatong Bara, Sri Wahyuni Utami Herman, Rosmaida Saragih, Yuni Setyawati, dan lainnya.

Ingrid mengatakan, Indonesia selalu melahirkan perempuan inspiratif. Seperti Raden Ajeng Kartini, Raden Dewi Sartika, dan Nyai Ahmad Dahlan. Begitu juga saat ini, ada Sri Mulyani Indrawati dan Susi Pudjiastuti.

Menurut Ingrid, perempuan inspiratif sejatinya bisa ditemui di kehidupan kita. Perempuan inspiratif tidak melulu dari tokoh terkenal. Sebab, keberhasilan merealisasikan sosok mereka bergantung pada kemampuan diri sendiri.

"Lagipula, kita tentu lebih mengenal dekat orang di sekitar kita dibanding para tokoh. Terlebih, kisah para tokoh tersebut ditulis seseorang yang sedikit banyak ada kadar subjektivitas," terang Ingrid.

 

2 dari 3 halaman

Perempuan Inspiratif

Baginya, perempuan inspiratif adalah perempuan yang berhasil menghadapi persoalan pelik dalam hidupnya. "Mereka dihadapkan pada beberapa pilihan yang semuanya baik. Menjadi ibu rumah tangga atau menjadi seorang pekerja, seperti tren di negara maju," urai Ingrid.

Sebagai seorang perempuan yang diberi tugas tambahan melahirkan, jelas ada beban bagaimana menciptakan masa depan yang baik buat orang-orang yang mereka cintai. Hal ini membuat mereka mesti melakukan sesuatu yang lebih, tetapi tetap merekatkan orang-orang yang mereka cintai.

"Oleh karena itu, saya pikir mereka yang seharusnya menjadi perempuan inspirasi indonesia. Ialah para ibu yang bekerja demi kelangsungan dan masa depan keluarganya. Perempuan inspiratif adalah mereka yang membagi pikirannya ke keluarga dan dunia kerja, tapi tetap mencintai keluarganya dengan sepenuh hati," ucap Ingrid.

Anugerah PII 2023 ini juga dibarengi dengan pameran unggulan Ipemi. Seperti kerajinan tangan, kuliner, konveksi, dan lain-lain. Begitu juga ragam produk inovatif seperti batik, lurik, keramik, anyaman bambu yang berhasil diekspor.

 

3 dari 3 halaman

Pelaku IKM Perempuan

Di kesempatan itu, Agus Gumiwang mendukung pameran produk unggulan yang diselenggarakan Ipemi. Merujuk data BPS tahun 2022, pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia didominasi oleh perempua.

"Pada tahun 2022 pengusaha industri kecil perempuan itu populasinya mencapai 70,26 persen. Itu besar sekali dari total pengusaha industri kecil nasional," kata Agus Gumiwang.

Angka itu meningkat dibandingkan pada tahun 2021 yang mencapai 67,85 persen. Menperin mengatakan, ajang yang diselenggarakan Ipemi dapat memberikan inspirasi kepada pelaku usaha perempuan di Indonesia untuk terus berkarya dan memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas, serta mendorong perluasan akses pasar IKM sehingga dapat bersaing pada pasar lokal maupun global. 

Dalam upaya mendukung keberlangsungan IKM, Agus Gumiwang mengajak seluruh masyarakat ikut serta dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan membeli produk IKM.

"Hal ini memberikan dampak yang besar pada sektor pendukung seperti perajin, tenaga kerja, penyedia bahan baku, logistik, dan sektor terkait lainnya," pungkasnya.