Sukses

Balasan Telak Bahlil Usai Timnas AMIN Kritik IKN: Jangan Halusinasi, Mungkin Baru Bangun Tidur

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, merespon kritik yang dilontarkan Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Lembong.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, merespon kritik yang dilontarkan Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Thomas Lembong.

Tom Lembong yang sebelumnya juga merupakan mantan Kepala BKPM ini menilai proyek IKN memang sepi minat investasi sejak pertama kali diinisiasi.

Menanggapi itu, Bahlil mengajak para pihak pengkritik untuk datang langsung melihat proyek IKN. Untuk melihat bagaimana hasil dari realisasi investasi telah berbuah terhadap pembangunan sejumlah fasilitas umum.

"Kita kalau mau sayang negara, bicara yang masuk akal. Jangan bicara halusinasi, dan halusinasinya itu dianggap bahwa, oh itu lah kondisi yang sesungguhnya. Padahal dia lagi mungkin baru bangun tidur itu," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

"Buktinya apa, pembangunan IKN kan jalan. Hotel, rumah sakit, mal, sport center," beber Bahlil.

Investor Asing ke IKN

Soal belum masuknya investor asing ke IKN, Bahlil kembali menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang saat ini fokus untuk menggaet para pengusaha dalam negeri.

"Bukan enggak ada yang masuk. Harus diingat, sudah ada yang masuk, tapi perintah Presiden yang di cluster A memprioritaskan pengusaha dalam negeri. Agar, yang tempat premium itu dikuasai oleh anak-anak negeri sendiri," tegasnya.

Menurut dia, sejumlah negara asing baik dari Timur Tengah hingga Asia Timur telah memasang mata untuk menanamkan modalnya di proyek IKN.

"Mereka kan masuk dalam tahap kedua, setelah tahap pertama ini selesai. (tahap kedua) setelah kita upacara 17 Agustus (2024). Tapi tanahnya sudah di-clear-kan," kata Bahlil Lahadalia.

2 dari 3 halaman

Bahlil Lahadia Pamer Kinerjanya di Depan Jokowi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia memamerkan hasil kinerja Kementeriannya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Ia menjelaskan sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2020 kuartal III, investasi di Pulau Jawa lebih besar dibandingkan di luar Pulau Jawa. Namun sejak kuartal III 2020 hingga kuartal III 2023 investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa.

"PMA (Penanaman Modal Asing) Sulawesi Tengah mengalahkan Jakarta, mengalahkan Jawa Timur, mengalahkan Maluku Utara, bukan karena menterinta orang timur, tapi karena kebaikan Bapak Presiden memberikan penguatan kepada Kementerian Investasi," kata Bahlil Lahadalia.

Menurut Bahlil ciri investasi yang berkualitas adalah penyerapan investasi. Sesuai dengan mandat Presiden, ia bilang mengurus investasi jangan hanya yang besar-besar saja, tetapi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga harus diurus.

"Maka kami laporkan, tahun 2022, selain target investasi kita Rp1.207 triliun. Alhamdulillah UMKM mampu memberkan kontirbusi kurang lebih Rp340 triliun di luar Rp1.207 tirliun sebagai bentuk afirmatif negara dalam memberikan kemudahan mereka lewat NIB gratis," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Di Tengah Covid-19

Kinerja positif itu ia sebut bisa dicapai pada saat era Pandemi Covid-19. Padahal Foreign Direct Investment (FDI) atau arus modal internasional yang masuk susah dengan kondisi ekonomi global belum membaik.

"Tapi alhamdulillah FDI kita dari sejak 2020 sampai sekarang PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) itu perimbangannya 52-53 persen PMA dan PMDN kita itu 47-48 persen PMDN," jelasnya.

Bahkan kata Bahlil, FDI Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. "FDI yg masuk di dunia itu yg pertama benua Amerika, yg kedua adalah Asia Tenggara, dan Asia Tenggara untuk sektor keuangan Singapur paling besar, tapi di sektor riil Indonesia yg paling besar," terang Menteri Investasi.