Sukses

Gawat, 45% Wilayah Jakarta Kritis Kualitas Air Tanah

Kementerian PPN/Bappenas menyoroti kondisi air tanah di wilayah Jakarta yang sudah sangat tercemar, bahkan sudah terkena bakteri.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian PPN/Bappenas menyoroti kondisi air tanah di wilayah Jakarta yang sudah sangat tercemar, bahkan sudah terkena bakteri.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati mengungkapkan bahwa dengan bertambahnya penduduk di Indonesia akan mendorong peningkatan permintaan air bersih.

Maka dari itu, penggunaan air tanah perlu diperhatikan.

“45 persen wilayah Jakarta memiliki air tanah dengan kualitas kritis hingga rusak, bahkan tercemar bakteri Escherichia coli,” ungkap Fifi dalam paparannya Kolokium dan Diseminasi Informasi Geologi, Jakarta Barat pada Kamis (7/11/2023).

Padahal, 52,84 persen rumah tangga menggunakan air tanah untuk keperluan memasak, menurut catatan Bappenas pada tahun 2018.

Bappenas juga mengutip data KLHK, di mana 68 persen sungai sudah tercemar berat sejak tahun 2015.

“Di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saat ini sudah terjadi defisit permukaan air karena populasi masyarakat yang tinggi juga konsumsi yang berlebihan di berbagai sektor,” bebernya.

Defisit permukaan air ini tentunya berimplikasi pada beralihnya masyarakat dalam memanfaatkan air tanah.

Jika melihat proyeksi ketersediaan air bersih di Indonesia hingga tahun 2045, tak hanya di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, beberapa titik lainnya juga dikhawatirkan berisiko mengalami kekritisan air, Vivi menyebutkan.

“Oleh karena itu penggunaan air perlu menjadi pencermatan kita semua,” ujar dia.

2 dari 3 halaman

Menteri ESDM Canangkan Gerakan Bijak Penggunaan Air Tanah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa pihaknya mencanangkan Gerakan Bijak Penggunaan Air Tanah.

Menteri Arifin mengatakan, langkah ini merupakan salah satu upaya mendorong ketersediaan air tanah sebagai tanggung jawab bersama.

“Saya hendak mencanangkan gerakan bijak menggunakan air tanah sebagai upaya bersama kita dalam rangka konservasi dan ketersediaan air tanah sebagai tanggung jawab terhadap generasi selanjutnya,” ungkap Arifin dalam keterangannya di Kolokium dan Diseminasi Informasi Geologi, Jakarta Barat pada Kamis (7/11/2023).

“Kita semua perlu memahami tren regenerasi air tanah, kontrol pemanfaatan serta upaya-upaya perlindungan yang harus diimplementasikan,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Arifin juga menyampaikan bahwa Badan Geologi Kementerian ESDM memiliki peran penting dalam mendukung pembangunan sektor energi, sumber mineral dan sektor lainnya untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Sebagai bagian dari peningkatan pemahaman itu, sosialisasi, penerapan regulasi berkaitan air tanah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peran Pemerintah dalam menjaga keberlanjutan dan ketersediaan sumber daya air,” pungkasnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Kolokium dan Diseminasi Informasi Geologi 2023

Seperti diketahui, Badan Geologi Kementerian ESDM menggelar kegiatan tahunan Kolokium dan Diseminasi Informasi Geologi 2023 di Hotel Jayakarta, Jakarta Barat.

Kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yaitu pada Kamis hari ini, 7 Desember dan Jumat, 8 Desember 2023.

“Saya berharap bahwa dari acara ini akan muncul pengetahuan dan gagasan-gagasan inovatif, meningkatkan efisiensi pengelolaan, geo-resources, geo-hazard, geo-environtment dan geo-information,” kata Menteri Arifin Tasrif.

Bersamaan acara tersebut, Badan Geologi Kementerian ESDM juga meluncurkan produk layanan masyarakat, yaitu Portal air tanah, Portal MBG, Portal Geolindo - GRANITe, GeoHeritage dan GeoMigas, Katalog Tsunami, Peta sumberdaya Mineral Kelautan dan terakhir Atlas Vs30.