Sukses

Anak Usaha Hartadinata Abadi Dapat Kredit Bank Mandiri Rp 300 Miliar

Anak usaha Hartadinata Abadi di sektor gadai menargetkan pertumbuhan jumlah total unit gerai gadai dari 95 unit di akhir tahun 2023 menjadi 150 unit di akhir tahun 2025.

Liputan6.com, Jakarta - PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA) memperoleh pinjaman atau kredit Rp 300 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Gemilang Hartadinata Abadi adalah anak usaha bisnis gadai dari PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).

Pinjaman ini akan digunakan Gemilang Hartadinata Abadi sebagai tambahan modal kerja untuk meningkatkan penyaluran kredit dan juga ekspansi gerai gadai.

Fasilitas kredit bertenor 1 tahun bersifat revolving dengan tingkat bunga JIBOR 1 bulan + 2,5% per-tahun. Tingkat suku bunga tersebut lebih rendah dibandingkan rata - rata beban bunga dari fasilitas kredit perbankan dan obligasi yang dimiliki Perseroan saat ini.

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menjelaskan, pemberian fasilitas kredit merupakan bukti kepercayaan dari institusi keuangan besar di Indonesia terhadap prospek pertumbuhan Perusahaan.

Selain itu, penambahan modal kerja ini akan turut meningkatkan pendapatan Hartadinata Abadi ke depan yang bekontribusi positif terhadap peningkatan laba bersih konsolidasi HRTA.

"Hal ini tentunya menjadi pencapaian milestone yang penting bagi Gemilang Hartadinata Abadi dalam meningkatkan corporate image dan kinerja bisnis di 2024," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12/2023).

Saat ini GHA telah memiliki 93 unit gerai gadai di enam (6) provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah total unit gerai gadai dari 95 unit di akhir tahun 2023 menjadi 150 unit di akhir tahun 2025.

Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan Perseroan, GHA menargetkan menjadi salah satu pemain industri gadai emas terbesar di Indonesia dibawah naungan HRTA sebagai Perusahaan perhiasan emas dan emas murni paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia.

 

2 dari 3 halaman

Selain India, Hartadinata Abadi Perluas Pasar Ekspor Emas ke Uni Emirat Arab

Sebelumnya, perusahaan manufaktur perhiasan emas terintegrasi di Indonesia PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali melanjutkan kerja sama ekspor perhiasan emas ke India di kuartal IV 2023. Selain itu Hartadinata juga secara aktif telah mengembangkan pasar ekspor di Uni Emirat Arab (UEA).

Hartadinata telah memperpanjang kontrak kerja sama ekspor dengan LP Commodities Private Limited (LPCPL) dari periode 16 Oktober 2023 hingga 31 Desember 2023. Perpanjangan kontrak ini merupakan keberlanjutan kerja sama yang dilakukan sebelumnya yang telah dimulai sejak 25 Mei 2023.

Dengan perpanjangan kontrak kerjasama ini diperkirakan ekspor perhiasan emas dengan kadar 91,6% akan mencapai 5 ton sampai dengan akhir 2023.

Direktur Utama Hartadinata Sandra Sunanto menjelaskan, keberlanjutan kerja sama ini semakin memperkuat posisi Hartadinata sebagai pemain ekspor perhiasan asal Indonesia di pasar perhiasan dunia. Awal kerjasama ekspor hanya ditujukan bagi pasar India tetapi saat ini Hartadinata berhasil memperluas pasar ekspor hingga ke Uni Emirat Arab (UEA).

"Diversifikasi tujuan pasar ekspor menjadi strategi Hartadinata dalam mengantisipasi terjadinya perubahan regulasi yang diterapkan oleh negara tertentu, tegas Sandra dalam keterangan tertulis, Jumat (1/12/2023). 

 

3 dari 3 halaman

Kontribusi Ekspor Perhiasan

Sandra menjelaskan bahwa keberlanjutan ekspor perhiasan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi pertumbuhan laba khususnya di kwartal 4 2023. Sandra optimis bahwa aktivitas ekspor dapat semakin meningkatkan pertumbuhan bisnis Hartadinata di 2023.

Ekspor perhiasan emas telah berkontribusi sebesar 39% atau sebanyak 3,63 ton terhadap total volume penjualan emas HRTA dalam satuan emas murni hingga September 2023.

Dengan pencapaian strategis yang telah dilakukan Perseroan, HRTA semakin memperkuat posisi sebagai Perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia.

“HRTA siap menjadi partner bagi Pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program hilirisasi terutama di industri emas Indonesia,” tegas Sandra.