Sukses

Jalan Tol Trans Sumatera, Tak Layak Financial tapi Jadi Andalan Jalur Perdagangan

Hutama Karya sudah membangun kurang lebih 1.021,5 km ruas jalan tol, dan menghubungkan hampir seluruh wilayah di Sumatera, mulai dari Lampung - Aceh

Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (persero) merupakan operator jalan tol utama di wilayah Sumatera. Hingga kini, tercatat Hutama Karya sudah membangun kurang lebih 1.021,5 km ruas jalan tol, dan menghubungkan hampir seluruh wilayah di Sumatera, mulai dari Lampung - Aceh

Direktur utama PT Hutama Karya (persero) Budi Harto menjelaskan Tol Trans Sumatera menjadi sarana konektivitas antar daerah di Sumatera yang begitu penting.

"Menjadi konektivitas antar daerah di Sumatera itu adalah sangat penting sekali, oleh karena itu pemerintahan Presiden Jokowi pada 2015 sudah mencanangkan bahwa jalan tol Sumatera ini harus ada, harus dibangun," kata Budi Harto, ditulis Jumat (8/12/2023).

Menurut Budi Harto keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera ke depan akan menjadi penunjang pertumbuhan perekonomian di Pulau Sumatera karena akses antara daerah semakin mudah, efektif dan efisien.

"Beberapa ruas tol di Sumatera memang tidak layak secara finansial (hitung keuntungan), maka (oleh sebab itu pembangunan tol itu berupa) penugasan pemerintah, tapi secara (peningkatan) ekonomi ini cukup layak, akan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi di Sumatera," kata dia.

Ditunggu Warga Sumatera

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan pembangunan Tol Trans Sumatera merupakan sesuatu yang cukup lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat se-Pulau Sumatera.

Pulau Sumatera membutuhkan tol untuk akses lebih kurang dari 58 juta penduduk atau sekitar 21,66 persen dari total penduduk Indonesia.

"Kemudian yang paling penting adalah berbagai komoditi-komoditi unggulan dari Sumatera ini banyak juga yang dikirim ke luar Sumatera maupun diekspor. Kami dari pelaku usaha melihat dampak pembangunan Tol Trans Sumatera ini sangat sangat besar dalam rangka pergerakan perekonomian di daerah itu semakin tinggi," kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Tingkatkan Perdagangan

Keberadaan tol tersebut juga diyakini sangat-sangat mampu meningkatkan perdagangan antar daerah dan antar pulau di Sumatera, begitu juga sektor pariwisata dan turunannya dipastikan akan meningkat karena akses lebih mudah dan cepat ke setiap daerah.

"Artinya karena akses perjalanan yang cukup singkat pergerakan ekonominya sangat meningkat sekali apalagi kalau nantinya ini tersambung sampai dengan Aceh," ucapnya.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyampaikan keberadaan Tol Trans Sumatera Sangat efisien dalam memperpendek waktu perjalanan.

"Sehingga menambah jumlah orang yang melakukan perjalanan (dari dan ke Pulau Sumatera), entah orang maupun barang," kata dia.

Tanpa keberadaan Tol Trans Sumatera, akses dari Aceh menuju Lampung dari dan ke Pulau Jawa membutuhkan waktu 4-5 hari perjalanan. Namun dengan adanya infrastruktur tol tersebut, waktu yang dibutuhkan menjadi lebih pendek hanya sekitar 30 jam saja untuk jarak 1.900 kilometer dari Aceh

3 dari 3 halaman

Hutama Karya Sudah Bangun 1.021 Km Jalan Tol Trans Sumatera

Genap satu dekade, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) menerima penugasan dari pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

Saat ini, Hutama Karya sudah membangun kurang lebih 1.021,5 km ruas tol, dan menghubungkan hampir seluruh wilayah di Sumatera, mulai dari Lampung - Aceh (backbone), ruas sirip (feeder) dari Timur - Barat dan sebaliknya meliputi Palembang - Bengkulu, Pekanbaru - Padang, dan dari Medan - Pematang Siantar dengan total panjang 681 km tol yang telah beroperasi.

Pembangunan JTTS yang kian progresif selama 4 (empat) tahun terakhir ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan peningkatan infrastruktur memegang peranan penting agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain, karena saat ini biaya logistik lebih tinggi dari rata-rata dunia yang mencapai hingga 23 persen.

“Pertumbuhan progres infrastruktur merupakan buah dari sinergitas banyak pihak, termasuk Kementerian salah satunya secara intens mengawal progres pembangunan JTTS bersama dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono,” ujarnya ditulis, Selasa (3/10/2023).

Punya Efek Berganda

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo menjelaskan kehadiran JTTS memiliki efek berganda “multiplier effect” bagi Sumatra, hal ini dapat dilihat dari munculnya perekonomian baru di sejumlah wilayah.

“Seperti contoh di Lampung atau Palembang, kenaikan pemanfaatan penggunaan listrik dan juga meningkatnya jumlah uang yang beredar menjadi salah satu bukti dalam meningkatnya pertumbuhan (ekonomi) itu berkat jalan tol,” ujarnya.

Video Terkini