Liputan6.com, Jakarta - Saham induk usaha Google ditutup naik 5 persen pada perdagangan Kamis, 7 Desember 2023 setelah mengumumkan model kecerdasan buatan terbarunya yang dinamakan Gemini. Kecerdasan buatan Gemini dari Google ini akan bersaing dengan produk dari OpenAi, Microsoft dan Meta.
Saham induk usaha Google, Alphabet menguat 5,31 persen ke posisi USD 136,93 pada perdagangan Kamis, 7 Desember 2023. Saham induk usaha Google tersebut berada di level tertinggi USD 138,56 dan terendah USD 134,70. Kapitalisasi pasar Alphabet senilai USD 1,72 triliun.
Baca Juga
Saham Alphabet sedang menuju hari terbaiknya sejak 29 Agustus 2023. Wells Fargo mengatakan, pengumuman Google tersebut cukup meredam perbincangan di mana posisi Google di antara perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Namun, yang jadi pertanyaan seperti apa monetisasi Google untuk Gemini.Demikian mengutip dari CNBC, Jumat (8/12/2023).
Advertisement
Dalam catatan Analis Bank of America, Alphabet berada di bawah tekanan dari kekhawatiran atas kemampuan kecerdasan buatan Google pada 2023. Analis menilai, dengan model kompetitif yang bermerek baik dapat memberikan keuntungan bagi aktivitas pencarian dan penjualan cloud.
“Kami pikir Google memiliki kemampuan AI yang kuat, dan data yang menunjukkan kalau Google memiliki kemampuan AI terbaik di kelasnya, hak milik dan berdampak positif pada pangsa pasar pada semester I 2024,” tulis analis.
Masih belum jelas apakah Google berencana memonetisasi Gemini melalui seluruh produknya dalam jangka panjang meskipun Google akan mulai melisensikan Gemini kepada pelanggan melalui Google Cloud pada akhir bulan ini.
Google Klaim Gemini Lebih Unggul
Eksekutif Google menuturkan, Gemini mengungguli chatbot GPT-3.5 OpenAI tetapi Perseroan tidak menjelaskan perbandingannya dengan model terbaru OpenAI GPT-4 Turbo. Namun, Gemini menunjukkan ada peluang untuk lebih memonetisasi AI.
Misalnya Microsoft baru-baru ini meluncurkan Copilot yang didukung oleh ChatGPT OpenAI yang tertanam di word, excel dan program Office lainnya dan akan dikenakan biaya USD 30 per orang per bulan.
Analis Piper Sandler menuturkan, pada Oktober 2023, Copilot dapat menambah pendapatan tahunan Microsoft hingga lebih dari USD 10 miliar pada 2026.
Analis JPMorgan menyebutkan meski wall street melemah atas pengumuman itu pada perdagangan Rabu pekan ini, pelaku pasar terdorong untuk melihat kemajuan Google dalam pergeseran teknologi besar ini.
Namun, pelaku pasar mencatat akan ada penolakan atas ketidakpastian seputar jalur monetisasi penelusuran.
"Meski masih dini, peluncuran Gemini mewakili inovasi signifikan bagi Google saat memasuki tahun ke-2 kehadiran AI yang dikomersialkan dan didistribusikan secara luas,” tulis analis.
Analis KeyBanc memandang Gemini sebagai “puncak” dari banyak pengumuman kecerdasan buatan Google tahun ini. Akan tetapi, kecerdasan buatan memerlukan waktu untuk memengaruhi pertumbuhan dan profitabilitas secara signifikan.
“Pengumuman hari ini menunjukkan Gemini masih mengembangkan produk inti seperti pencarian. Jadi kami menyarankan agar bersabar dalam menyimpulkan dampak,” tulis analis pada Rabu, 6 Deember 2023.
“Meskipun kami yakin 2024 akan lebih fokus pada hasil dibandingkan berita utama. Kami juga yakin ini masih tahap awal dalam mengubah perilaku pengiklan, konsumen, pengembang dan perusahaan,”
Advertisement
Google Luncurkan Gemini, Model AI yang Diklaim Lebih Canggih dari ChatGPT-4
Sebelumnya diberitakan, Google baru saja merilis Gemini, model kecerdasan buatan (AI) terbaru yang menjadi saingan ChatGPT. Meskipun sebelumnya ada laporan tentang penundaan peluncuran, kini Gemini sudah tersedia dan dapat digunakan.
Mengutip Android Police, Jumat (8/12/2023), pengguna bisa mengakses AI ini melalui Google Bard, termasuk versi "Nano" yang dapat beroperasi secara lokal di ponsel Pixel 8 Pro.
Dalam pengumumannya, Google menyebut Gemini sebagai model paling canggih dan mumpuni mereka. Keunggulan utama Gemini terletak pada sifat multimodal-nya, yang memungkinkan AI ini bekerja dengan teks, gambar, audio, video, dan kode.
Gemini juga dapat mengintegrasikan, memahami, dan beroperasi dengan semua jenis informasi ini secara mulus. Fleksibilitasnya juga memungkinkan Gemini beradaptasi dengan berbagai lingkungan.
Untuk diketahui, Gemini tersedia dalam tiga ukuran (Ultra, Pro, dan Nano), sehingga dapat dijalankan baik di ponsel maupun pusat data.
Google tidak ragu-ragu membandingkan Gemini secara langsung dengan GPT-4. Dalam berbagai pengujian, Gemini Ultra dinilai lebih baik dalam tujuh dari delapan kriteria yang berfokus pada teks, termasuk kemampuan penalaran, matematika, dan pengkodean.
Lalu, pengujian multimodal juga menunjukkan keunggulan Gemini dalam 10 aspek gambar, video, dan audio.
Bahkan, Gemini disebut mengungguli para ahli manusia dalam tugas-tugas MMLU (pemahaman bahasa multitask yang masif), menggabungkan 57 mata pelajaran untuk menguji pengetahuan dunia dan kemampuan pemecahan masalah.
Masih Perlu Diteliti Lagi
Meskipun Google menyatakan hasil yang menjanjikan, perlu dicatat bahwa angka-angka ini masih perlu diverifikasi oleh peneliti independen.
Google mengklaim bahwa desain multimodal Gemini memberikan keunggulan, misalnya, dalam bekerja dengan teks dan gambar tanpa perlu sistem OCR. Namun, belum jelas seberapa baik kinerja Gemini dalam bahasa selain bahasa Inggris, karena peluncurannya baru mencakup bahasa tersebut.
Google juga menekankan tanggung jawab dan keamanan sebagai inti dari pengembangan Gemini. Mereka menggunakan berbagai teknik, termasuk pengklasifikasi keamanan, untuk mencegah kekerasan, stereotip, dan memastikan kebenaran faktual.
Meskipun demikian, efektivitas langkah-langkah ini perlu diuji dalam pengujian dunia nyata.
Dengan peluncuran Gemini, Google kini memiliki produk AI yang bisa menjadi pesaing serius terhadap model-model sejenis di pasar. Pengguna dapat langsung mengaksesnya melalui Google Bard, membuka peluang baru untuk eksplorasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam berbagai konteks.
Advertisement