Sukses

McDonald's Bakal Buka 10 Ribu Gerai, Terbesar di China

Selain melakukan uji coba restoran bergaya baru melalui CosMc's di Amerika Serikat, McDonald's akan ekspansi global pada 2027.

Liputan6.com, Jakarta - McDonald’s melakukan uji coba CosMc AS dan melakukan ekspansi global terutama di China. Perseroan menyebutkan, China akan menjadi pasar yang penting.

Dikutip dari BBC, ditulis Minggu (10/12/2023), McDonald’s telah mengumumkan rincian ide restoran baru bergaya retro CosMc’s yang akan beroperasi di segmen pasar yang sama dengan Starbucks. Uji cobanya fokus pada minuman khusus panas dan dingin yang dibuka pada Desember 2023 di dekat Chicago.

Restoran baru ini akan hadir di 10 lokasi pada akhir 2024. Sementara itu, raksasa makanan cepat saji ini akan membuka sekitar 10.000 gerai McDonald’s secara global pada 2027, sebagian besar berada di China. Ekspansi ini akan meningkatkan jumlah gerai McDonald’s menjadi sekitar 50.000.

Sementara itu, CosMc’s pertama akan dibuka di Bolingbrook, Illinois, dekat kantor pusat raksasa makanan cepat saji tersebut akhir pekan. Kemudian buka 10 gerai lagi di Texas pada 2024.

Konsep ini merupakan upaya terbaru rantai makanan cepat saji tersebut untuk memecahkan pasar kopi yang menguntungkan terutama di Amerika Serikat. Lebih dari 60 persen masyarakat di Amerika Serikat minum secangkir kopi sehari.

"Ini adalah kategori yang sangat penting yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh McDonald’s di Amerika Serikat,” ujar Pendiri Allegra World Coffee Portal, Jeffrey Young.

"Pertanyaannya adalah, apakah pendekatan ini kredibel?,” ia menambahkan

Eksperimen “Dunia Lain”

Nama merek baru ini berasal dari mascot McDonaldland, alien dari luar angkasa yang mendambakan makanannya yang muncul dalam iklan pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Menu tersebut tampaknya ditujukan untuk orang-orang yang menyukai makanan manus, menawarkan produk seperti Churro Frappe dan S’Mores Cold Brew.

 

 

2 dari 5 halaman

Kata Analis

Perusahaan ini juga menjanjikan pelanggan kesempatan untuk membuat kreasi minuman “dunia lain”, menyesuaikan minumannya dengan boba. Selain itu, ada sejumlah makanan ringan McDonald’s di menu seperti Egg McMuffins.

Analis Senior Bank of America, Sera Senatore menuturkan, tidak jelas mengapa McDonald’s berpikir lebih masuk akal untuk meluncurkan merek terpisah, dari pada hanya memperluas menu di gerai yang sudah ada.

"Mungkin Anda mendatangkan pelanggan baru yang mungkin tidak mempertimbangkan McDonald’s. Di sisi lain, sulit untuk membangun merek baru,” tutur dia.

McDonald’s sudah memiliki jaringan kopi dan makanan ringan bernama McCafe yang hanya menyajikan kopi dan kue. Minuman ini meraih kesuksesan terbesar di luar Amerika Serikat dan menduduki peringkat sebagai minuman terlaris di Australia. “Perusahaan ini juga merupakan penjual kopi nomor dua di Inggris setelah Costa,” kata Young.

Namun di Amerika Serikat, Young menuturkan, McDonald’s sulit membangun kredensial kopinya.

Rencana 2008 untuk hadirkan barista dan mesin espresso ke restoran-restoran di Amerika Serikat tidak pernah sepenuhnya berhasil. Dorongan lain sekitar satu dekade lalu juga membuahkan hasil yang beragam.

3 dari 5 halaman

McDonald's Lihat Dampak Konflik di Timur Tengah

Senatore menuturkan, melonjaknya popularitas kedai kopi drive-through telah meyakinkan McDonald’s untuk mencoba lagi. Bos McDonald’s Chris Kempczinski menekankan investor tidak boleh terlalu bersemangat dengan CosMc’s. Namun, ia juga menuturkan, merek tersebut dapat mendunia. “Tidak ada gunanya mengembangkan ide yang hanya akan berhasil di satu pasar,” ujar dia.

Popularitas kedai kopi semakin meningkat di China, negara yang menjadi kunci bagi rencana pertumbuhan perusahaan. Ekspansi terbarunya mencakup 900 restoran baru di Amerika Serikat, 1.900 di pasar internasional, dan 7.000 di pasar berlisensi internasional.

Raksasa makanan cepat saji ini mengatakan ini bisa menjadi periode pertumbuhan “tercepat” untuk bisnis burgernya. Lebih dari separuh dari 7.000 penambahan itu akan dilakukan di China yang merupakan pasar terbesar Perseroan. Baru-baru ini, Perseroan mencapai kesepakatan untuk memiliki kendali lebih besar atas bisnisnya di wilayah tersebut.

Kempczinski menuturkan, China pada akhirnya dapat menjadi pasar terbesar McDonald’s.

Namun, perusahaan itu juga mengatakan, pihaknya melihat dampak dari konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

4 dari 5 halaman

McDonald's Bakal Kerek Biaya Royalti di AS, Ini Alasannya

Sebelumnya diberitakan,  McDonald’s menaikkan biaya royalti bagi operator waralaba yang membuka restoran baru di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Langkah McDonald’s ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam 30 tahun.

Dikutip dari CNN Money, ditulis Sabtu (23/9/2023), mulai 1 Januari, operator tersebut harus membayar biaya royalti sebesar 5 persen, naik dari 4 persen, menurut McDonald’s. Biaya royalti ini persentase penjualan bulanan.

Perubahan itu tidak berlaku untuk semua operator waralaba. Tarif akan tetap sama bagi mereka yang memperpanjang sewa dan mereka yang menjual waralaba ke operator lain. Mereka yang membuka waralaba untuk pertama kali atau membeli restoran dalam skenario tertentu, harus membayar tarif baru.

McDonald’s juga akan berhenti memakai istilah biaya layanan dan beralih ke kata royalty, sebuah langkah yang menurut perusahaan akan mengurangi kebingungan.

Manajemen McDonald’s membagikan berita itu pada Jumat, 22 September 2023 kepada karyawan dan pemegang waralaba. Presiden McDonald’s AS Joe Erlinger menuturkan, perubahan ini akan membantu menyelaraskan pasar Amerika Utara dengan pasar internasional. Biaya royalti umumnya sebesar 5 persen dan lebih mencerminkan nilai merek.

 

 

5 dari 5 halaman

Tarif Royalti

Waralaba adalah bagian penting dari bisnis McDonald’s dengan sekitar 95 persen dari seluruh lokasi Mc’Donalds dioperasikan oleh operator waralaba.

Operator membayar tarif royalty untuk memakai merek McDonald’s dan akses keahliannya. Mereka juga membantu membayar pengeluaran lain seperti renovasi restoran. Biaya itu telah menyebabkan ketegangan antara perusahaan dan operator pada masa lalu. Pada 2018, operator waralaba McDonald’s membentuk kelompok advokasi pertama National Owners Association.

“Untuk saat itu, perubahan itu akan berdampak pada sejumlah kecil perusahaan,” kata perusahaan.

McDonald’s prediksi perubahan itu akan terbatas pada ratusan restoran di Amerika Serikat dan Kanada pada tahun tertentu, dalam sebuah dokumen yang diunggah ke situs investornya. Tarif itu akan berlaku lebih banyak restoran seiring berjalannya waktu. Pada tahun lalu, terdapat sekitar 13.400 lokasi McDonald’s di Amerika Serikat, dan sekitar 40.300 di seluruh dunia.