Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, memberikan tanggapan terhadap keluhan pedagang online yang sebelumnya mengadu nasib lewat TikTok Shop. Mereka menyampaikan kesulitan berjualan selama hampir dua bulan usai platform tersebut tutup dan beralih ke platform lain.
"Dulu saya kedatangan teman-teman bersama dengan TikTok, mereka menyampaikan bahwa sudah hampir 2 bulan tidak dapat berjualan dan pindah ke platform lain," kata mendag saat bertemu dengan perwakilan pedagang Tiktok Shop di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
Ketua Umum PAN ini memberikan tanggapan terhadap keluhan pedagang Tiktok Shop. Ia menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan sedang mencari solusi untuk mengatasi kendala yang dihadapi pedagang online.
Advertisement
Langkah-langkah konkret ini diharapkan dapat diambil untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan bisnis mereka, mencerminkan komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan di sektor perdagangan daring.
"Namun belum beruntung, ditanyakan kepada saya, 'Pak, kami sudah dua bulan', dan itu telah menjadi perhatian serius dari Kemendag dan kami sendiri. Oleh karena itu, kami mencari solusi agar semua ini dapat teratasi,” ucapnya.
Mendag juga menekankan, bahwa situasi digital saat ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi Indonesia, tetapi juga bagi pelaku usaha online dan pihak lainnya. Dia menyatakan harapannya untuk mengembangkan pasar internasional melalui platform digital guna mencapai skala global.
"Kita perlu merencanakan dan memastikan bahwa proses ini berjalan dengan baik. Semoga dalam 1-2 hari ini segalanya dapat diselesaikan," pungkasnya.
Dengan optimisme Zulkifli Hasan, diharapkan langkah-langkah yang diambil dapat mengatasi hambatan berjualan online dan memberikan solusi yang memadai bagi pedagang online yang terdampak.
“Saya yakin teman-teman dapat kembali berjualan besok. Semoga berhasil,” pungkasnya.
GoTo dan TikTok Resmi Jalin Kerja Sama Kemitraan, Program Kampanye Beli Lokal Jadi Uji Coba
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan dan perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.
Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia sebagai bagian dari kemitraan strategis itu. Selain itu, TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia.Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.
TikTok akan investasi lebih dari USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,41 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.607).
“Investasi ini sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia,” demikian seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (11/12/2023).
Transaksi tersebut diharapkan akan selesai pada kuartal I 2024. Dalam transaksi, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat keuangan untuk grup GoTo.
Kesepakatan ini sejalan dengan langkah Grup GoTo untuk memperkuat posisi keuangan serta strategi Perseroan untuk memperluas cakupan pasar (total addressable market).
"Untuk memastikan keberlanjutan langkah PT Tokopedia dalam mendorong perkembangan ekonomi digital nasional, akan dibentuk komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang diketuai oleh Patrick Walujo, dengan dukungan dari perwakilan PT Tokopedia dan TikTok,” tulis perseroan.
Melalui kesepakatan tersebut, TikTok dan GoTo dapat memperluas manfaat bagi pengguna serta pelaku UMKM Indonesia. Pertumbuhan bisnis Tokopedia setelah dikombinasikan dengan TikTok Shop Indonesia ini akan membawa keuntungan bagi GoTo yang akan tetap menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek.
"GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut,” demikian dikutip dari keterangan resmi.
Advertisement
Program Uji Coba
Adapun kemitraan strategis ini akan diawali dengan periode uji coba yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari Kementerian serta lembaga terkait. Program yang akan diluncurkan pada masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal dimulai pada 12 Desember 2023 bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)- inisiatif pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui pemberdayaan UMKM lokal.
Hadir di aplikasi Tokopedia dan TikTok, kampanye Beli Lokal akan mempromosikan berbagai jenis merchant, dengan fokus utama pada produk asal Indonesia. Program Beli Lokal di aplikasi TikTok, akan memungkinkan para pengguna TikTok berbelanja dan berinteraksi dengan produk lokal favorit mereka.
Ke depan, TikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia dengan memanfaatkan platform e-commerce, dan mendorong penciptaan jutaan lapangan kerja baru dalam lima tahun mendatang.
Dengan penggabungan kedua bisnis tersebut, lebih dari 90% merchant merupakan pelaku UMKM. Para pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan dukungan melalui berbagai program dari TikTok, Tokopedia dan Grup GoTo berupa:
- Promosi produk-produk Indonesia pada platform Tokopedia dan TikTok;
- Huluisasi UMKM - mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi pelaku UMKM Indonesia melalui program komprehensif yang mendorong pengembangan keahlian dan akses sumber daya mulai dari hulu (tahap produksi) sampai ke hilir (penjualan);
- Dukungan pemasaran, branding dan praktik bisnis berkelanjutan bagi pedagang;
- Mendukung pelaku usaha lokal untuk mempromosikan produknya di pasar internasional;
- Membuka pusat pengembangan talenta digital di berbagai tempat di Indonesia; dan
- Memastikan lokapasar yang memungkinkan persaingan secara wajar.