Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat pada Senin, 11 Desember 2023. Data nonfarm payrolls Amerika yang lebih kuat dari perkiraan membuat para pedagang mengurangi spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada awal 2024.Â
Harga berjangka Dana The Fed menunjukkan peluang 43 persem penurunan 25 basis poin di bulan Maret, turun dari ekspektasi sebelumnya yang lebih dari 60 persen.
Baca Juga
"Bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada akhir pertemuan dua hari pada hari Rabu. Namun prospeknya terhadap suku bunga, terutama mengingat kekuatan pasar tenaga kerja saat ini, akan menjadi fokus," ungkap Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam paparan tertulis dikutip Senin (11/12/2023).
Advertisement
"Namun, data tenaga kerja yang kuat menandakan adanya ketahanan dalam perekonomian AS, dan menandai potensi terjadinya soft landing," sambungnya.
Selain The Fed, data inflasi AS juga akan dirilis pekan ini. Tak hanya The Fed, keputusan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank Nasional Swiss (Swiss National Bank) juga akan diumumkan pekan ini.
Ketiga bank di Eropa itu diprediksi akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Sementara di Asia, rilis data pada akhir pekan menunjukkan inflasi Tiongkok mengalami kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut di November 2023.
Sedangkan kontraksi inflasi indeks harga produsen semakin dalam selama 14 bulan berturut-turut.
"Data tersebut menunjukkan bahwa Tiongkok yang merupakan ekonomi terbesar kedua didunia kemungkinan akan mengalami pelemahan ekonomi yang berkelanjutan dalam beberapa bulan mendatang, karena belanja gagal meningkat meskipun ada upaya likuiditas dari Beijing," beber Ibrahim.
Rupiah Melemah Lagi di Senin, 11 Desember 2023
Rupiah ditutup melemah 105 point dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 110 point dilevel Rp. 15.622 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.517.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.610- Rp. 15.670," demikian perkiraan Ibrahim.
Konsumen Optimis Kondisi Ekonomi Dalam Negeri
Laporan survei kosumen Bank Indonesia (BI) pada November 2023 mengindikasikan optimisme terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.
Hal tersebut tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 yang berada pada zona optimis (>100) sebesar 123,6.
Laporan BI yang dirilis Jumat (8/12) menunjukkan, tetap kuatnya keyakinan konsumen pada November 2023 didorong oleh kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan yang tetap optimis.
Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) per November 2023 tercatat masing-masing sebesar 113,0 dan 134,2
Pada November 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran.
"Peningkatan optimisme terutama tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta. Kemudian, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari IKE November 2023 yang berada pada area optimis sebesar 113,0 meskipun lebih rendah dibandingkan dengan 114,4 pada Oktober 2023," Ibrahim menyoroti.
Selain itu, kuatnya IKE November 2023 juga didorong oleh Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) yang tercatat sebesar 110,2 meningkat 1,0 poin dari Oktober 2023.
Advertisement
Indeks Lapangan Kerja dan Penghasilan Menurun
Di sisi lain, terjadi penurunan pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan masing-masing sebesar 4,3 poin dan 0,8 poin menjadi 113,2 dan 115,6 pada November 2023.
Tetapi di bulan itu, keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian durable goods terpantau meningkat, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp2,1-3 juta.
Yang perlu menjadi perhatian, optimisme responden terhadap penghasilan saat ini menurun dibandingkan bulan sebelumnya, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp. 1-2 juta.
Berdasarkan kelompok usia, penurunan indeks terdalam terjadi pada kelompok responden berusia 51-60 tahun, walaupun masih di area optimis, papar Ibrahim.