Liputan6.com, Jakarta Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal Bandung Group ikut memberdayakan para disabilitas dan membangun ekonomi masyarakat.
Langkahnya dengan mendirikan Café Inklusi Kopi Berbagi di Manjahlega, Kota Bandung, pada Senin, 11 Desember 2023. Cafe Kopi Berbagi merupakan bagian dari program TJSL Kopi Kang! binaan Pertamina Fuel Terminal Bandung Group yang memberdayakan barista penyandang disabilitas di kota Bandung.
Baca Juga
Program ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan, pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan, maupun masyarakat pada umumnya.
Advertisement
Acara tersebut dihadiri oleh Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi beserta Tim Manajemen, Fuel Terminal Manager Bandung Group, Perwakilan dari mitra binaan TJSL Pertamina, Pimpinan Rumah Yatim Madinatul Ulum Bandung dan para pekerja Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi pada Fuel Terminal Bandung Group yang telah menghasilkan program-program inovatif dalam bidang TJSL yang memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk kelompok rentan yang membutuhkan.
Program TJSL disini sangatlah lengkap, ada yang menyasar ODGJ, penyandang disabilitas, hingga yang memberikan nilai creating shared value (CSV) bagi perusahaan.
“Saya dengan bangga menyampaikan terimakasih bahwa program-program TJSL Fuel Terminal Bandung Group telah memberikan manfaat. Beberapa waktu lalu saya juga telah meresmikan program Lentera Jiwa di Padalarang yang memberdayakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) serta Kampung Wisata rajut di Binong kota Bandung,” ujar Deny.
Akses Lapangan Kerja
Kopi Berbagi didirikan karena banyaknya penyandang disabilitas di kota Bandung yang sulit mendapatkan akses lapangan kerja.
Ketidaksetaraan perlakuan bagi penyandang disabilitas yang dianggap sulit bekerja membuat mereka terpinggirkan. Padahal mereka memiliki potensi yang tak kalah dengan orang lain terlepas dari keterbatasannya.
Pengolahan bahan baku Kopi Berbagi berasal dari petani kopi di kaki Gunung Papandayan Garut memberikan dampak pengentasan kemiskinan bagi kelompok tani serta pelestarian hewan Kukang Jawa dari kepunahan melalui kegiatan conservfarmer yang dilakukan petani.
Inovasi Cafe Inklusi adalah Smart Coffee Roaster menggunakan teknologi Internet of things (IoT) menciptakan mesin roaster kopi yang hemat energi dan Barista Smart Glasses yang menerapkan teknologi speech to text recognition dan virtual reality (VR) yang dapat mengubah suara menjadi text yang langsung terbaca pada kacamata pintar barista tuna rungu/wicara sehingga meningkatkan engagement barista disabilitas pada konsumen.
Selain menghadirkan inovasi, kemitraan dalam program Kopi Berbagi ini telah membawa dampak positif yang nyata di masyarakat.
Sebanyak 423 petani kopi di Desa Cipaganti mengalami peningkatan aspek ekonomi melalui peningkatan harga jual hasil panen. Upaya bersama ini juga berhasil menghentikan perburuan liar Kukang Jawa, mendukung pelestarian spesies langka ini.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan bahwa Kopi Berbagi merupakan Cafe Inklusi yang memberdayakan barista disabilitas di kota Bandun
“Inisiatif Kopi Berbagi tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi 10 barista, termasuk 3 penyandang disabilitas, tetapi juga membuka pintu inklusivitas di dunia kerja. Sebanyak 12 anggota kelompok tani Buana Lestari berhasil keluar dari lingkaran kemiskinan melalui pendirian rumah produksi kopi, menciptakan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan,”tutup Eko.
Advertisement