Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. SBH 2022 ini pemutakhirkan untuk penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi. Dalam pembaharuan ini ternyata ada fenomena terkait sejumlah barang atau komoditas yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menuturkan, bahwa barang berupa VCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada 2022. Sebagai gantinya, masyarakat memilih untuk mengakses game online melalui handphone (HP).
Baca Juga
"VCD/DVD player ini tidak lagi terpilih kemudian juga playstation (PS), karena game sekarang sudah bisa dilakukan secara online," kata Pudji dalam acara Sosialisasi Hasil Survei Biaya Hidup 2022 di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Advertisement
Selain itu, BPS mencatat produk rokok konvensional berbahan tembakau seperti kretek mulai ditinggalkan masyarakat. Sebaliknya, rokok elektrik seperti vape menjadi produk pilihan utama masyarakat Indonesia.
"Sekarang perokok itu sudah mulai banyak yang menggunakan rokok-rokok elektrik. Ini tergambar dari hasil SBH 2022 adanya komoditas baru yaitu peralatan rokok elektrik dan liquid vape nya," ungkap Pudji.
Selanjutnya, komoditas antena TV juga kian ditinggalkan masyarakat dalam Survei Biaya Hidup 2022. Saat ini, masyarakat mulai beralih ke produk receiver TV/set top box untuk kebutuhan siaran tv digital.
"Ini sebagai pengganti dari antena tv ya, karena kita menggunakan TV digital sekarang ini juga mengakibatkan perubahan pola konsumsi," pungkas Pudji.
Â
Pakai Acuan Baru, Penentuan Inflasi BPS Bakal Makin Akurat
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merampungkan survei biaya hidup (SBH) Tahun 2023 yang mencakup rincian komponen biaya di masyarakat. SBH 2022 ini bisa menjadi acuan lebih akurat guna menentukan tingkat inflasi.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan SBH 2022 menjadi satu pemutakhiran data dari SBH 2018. Nantinya, data yang terkumpul ini jadi acuan untuk penentuan indeks harga konsumen (IHK), kemudian hadi satu variabel dalam penentuan inflasi.
"Inflasi pastinya berdasarkan perubahan indeks harga konsumen. Oleh sebab itu menjadi penting kiranya bagi BPS melakukan updating yang salah satunya kami lakukan dengan melaksanakan survei biaya hidup yang terkahir kami lakukan adalah di tahun 2022 yang lalu," tuturnya dalam Sosialisasi SBH 2022, di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Dia mengatakan, SBH 2022 akan menjadi acuan penentuan inflasi pada Januari 2024, tahun depan. Dimana pengumumannya akan disampaikan pada Februari 2024.
Â
Advertisement
Mulai Dirilis 1 Februari 2024
Ini menjadi langkah baru, mengingat sebelumnya, acuan penentuan IHK dan inflasi masih berpatok pada SBH 2018. Amalia membidik akan muncul tren baru yang lebih akurat mengingat ada perubahan pola konsumsi di masyarakat.
"Sehingga nanti mulai angka inflasi Januari 2024 yg kemudian akan kami rilis pada 1 Februari 2024 akan menggunakan SBH dengan tahun dasar 2022," tuturnya.
Amalia menerangkan, terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat pasca pandemi Covid-19. Salah satu alasan survei dilakukan pada 2022, menimbang kemampuan masyarakat yang mulai pulih.
"Kami yakini, pastinya terjadi perubahan pola konsumsi dari masyarakat kita. Kalau dibadingkan SBH 2022 dengan SBH 2018. Ini penting untuk bagaimana kita bisa memotret pola konsumsi dari masyarakat yang setelah terjadi Pandemi Covid-19," pungkasnya.