Sukses

Chandra Asri Raup Investasi Rp 3 Triliun dari Perusahaan Energi Thailand

Chandra Asri Group meraih investasi sebesar USD 194 juta atau sekitar Rp 3 triliun (kurs 15.613) dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO), produsen energi independent di Thailand.

Liputan6.com, Jakarta PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group) meraih investasi sebesar USD 194 juta atau sekitar Rp 3 triliun (kurs 15.613) dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO), produsen energi independent di Thailand.

Setelah menyelesaikan proses transaksi, EGCO akan memiliki 30% saham di anak perusahaan Chandra Asri Group, PT Chandra Daya Investasi (CDI), yang didedikasikan untuk solusi infrastruktur. 

Chandra Asri Group akan terus mempertahankan mayoritas saham sebesar 70% di CDI. Dana bersih yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group dan EGCO, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

EGCO Group terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri Group untuk mendukung pertumbuhan eksponensial bisnis infrastruktur Chandra Asri Group, setelah melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.

Kolaborasi ini menandai tonggak sejarah penting bagi kedua perusahaan, menggabungkan keahlian Chandra Asri Group di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.

"Kami sangat senang dapat bergabung dengan EGCO sebagai mitra pertumbuhan baru untuk menciptakan sinergi yang tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra dalam keterangan tertulis, Rabu (13/12/2023).

"Dengan memanfaatkan kekuatan, kami yakin kolaborasi ini akan membawa perubahan positif dalam lanskap infrastruktur di Indonesia," lanjut dia.

 

 

2 dari 4 halaman

Tujuan EGCO Group

CEO EGCO Group Thepparat Theppitak, menyatakan Investasi baru ini selaras dengan tujuan tujuan strategis EGCO Group untuk mengakuisisi fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas berkualitas tinggi dan menguntungkan.

"Investasi ini akan membantu memperkuat bisnis pembangkit listrik kami dan memperluas bisnis bahan bakar serta infrastruktur lainnya di ASEAN. Kolaborasi ini juga memungkinkan EGCO untuk berintegrasi dengan lancar ke pasar yang menjanjikan di Indonesia dengan potensi ekspansi lebih lanjut di Asia Tenggara, sekaligus mempertahankan kemitraan jangka panjang antara EGCO dan Chandra Asri Group," jelas dia.

CDI bertujuan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang, stabil, dan berkelanjutan bagi pemegang saham melalui bisnis infrastrukturnya. Portofolio aset infrastruktur intinya terdiri dari perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, salah satu dari 2 Pembangkit Listrik Siklus Gabungan turbin gas di Indonesia, perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW dengan Posco International (perusahaan perdagangan terbesar di Korea Selatan) , dan perusahaan jasa penyewaan tangki perantara serta pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di pulau Jawa.

CDI memberikan pertumbuhan lebih lanjut pada aset-aset dalam portofolionya melalui (i) peningkatan nilai melalui keunggulan operasional; (ii) terwujudnya sinergi lintas entitas; dan (iii) mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ESG.

3 dari 4 halaman

Chandra Asri Cetak Pendapatan USD 1,66 Miliar hingga Kuartal III 2023

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) cetak pendapatan bersih sebesar USD 1,66 miliar. Posisi EBITDA mencapai USD 108,9 juta di kuartal III-2023, atau naik 881 persen lebih tinggi dari posisi USD 11,1 juta per kuartal III-2022.

"Meski kami menghadapi siklus penurunan di kuartal III-2023, kami bisa pertahankan neraca yang kuat pada 30 September 2023," ucap Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Korporat Chandra Asri, Suryandi dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).

Perusahaan juga berhasil mempertahankan posisi likuiditas USD 2,34 miliar per kuartal III-2023. Likuiditas itu, kata dia, terdiri dari kas dan setara kas sebesar USD 823 juta, surat berharga USD 1,09 miliar, dan fasilitas kredit revolving berkomitmen yang tersedia sebesar USD 415 juta.

Adapun total aset Perseroan mencapai USD 4,99 miliar per kuartal III-2023, naik tipis 1,4 persen dari posisi USD 4,92 miliar di kuartal IV-2022.

Tetap Optimis dengan Kinerja Bisnis

Suryandi menegaskan, meski terdapat ketidakpastian geopolitik dan harga energi, Perseroan tetap memprediksi positif untuk prospek jangka panjang dan secara tekun menjalankan rencana ekspansinya dengan fokus dan disiplin sembari memperkuat rantai nilai industri di Indonesia.

Selama kuartal III-2023, Chandra Asri bekerja sama dengan BRI untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bagi pelanggan domestik Chandra Asri.

Fasilitas pembiayaan ini diberikan untuk mendongkrak volume transaksi grosir sekaligus mendukung fokus Indonesia dalam meningkatkan industri hilir melalui optimalisasi pengolahan bahan baku dalam negeri yang berkelanjutan.

 

4 dari 4 halaman

Kerja Sama dengan Inalum

Baru-baru ini Chandra Asri telah menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dalam rangka mendukung pengembangan hilirisasi aluminium sekaligus mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dalam negeri.

Kerja sama ini meliputi potensi penyediaan pasokan kaustik soda basah yang menjadi bahan baku utama produksi aluminium serta komponen battery pack untuk EV oleh anak usaha Chandra Asri, PT Chandra Asri Alkali (CAA), kepada INALUM dengan volume hingga 120.000 MT per tahun. Selain itu, INALUM juga tengah menelaah potensi penyertaan ekuitas di CAA hingga 10%. Chandra Asri dan INALUM berupaya memfasilitasi pertumbuhan industri midstream dan hilir aluminium, khususnya untuk kendaraan listrik di dalam negeri

"Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjadi mitra pertumbuhan yang secara efektif menjawab tantangan permintaan domestik dan mempertahankan industri hilir di Indonesia," ucap Suryandi.

 

Video Terkini