Sukses

Cegah Predatory Pricing dan Batasi Impor, Regulator Perlu Awasi TikTok Shop

Mengamat tak ingin TikTok Shop bersama Tokopedia dan pengelola platform e-commerce lain mengulang kesalahan dengan banyak menjual produk di bawah harga yang merugikan pedagang UMKM offline.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah beberapa waktu dihentikan, TikTok Shop resmi kembali dan bekerja sama dengan Tokopedia. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk resmi melakukan kerja sama atau kemitraan strategis bersama platform TikTok.

Direktur Ekonomi Digital Celios Nailul Huda menilai, kembalinya TikTok Shop ke Indonesia sudah merupakan satu kepastian yang tinggal menunggu tanggal mainnya saja. Namun, ia menyoroti kebijakan soal predatory pricing dan penjualan barang impor yang terkesan menyisakan celah.

Terkait predatory pricing, Nailul tak ingin TikTok Shop bersama Tokopedia dan pengelola platform e-commerce lain mengulang kesalahan dengan banyak menjual produk di bawah harga yang merugikan pedagang UMKM offline.

"Dari sisi regulasi lainnya, perlu ada pengaturan mengenai penghindaran predatory pricing. Sehingga pedagang offline juga bisa dilindungi," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, dikutip Kamis (14/12/2023).

Nailul juga mengaku khawatir atas regulasi soal penandaan produk impor oleh para pelaku Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Menurut dia, regulasi yang terlalu tebal akan membuat regulator kebingungan menempatkan posisi platform.

"Jangan sampai posisi TikTok feat Tokopedia bermasalah ke depannya. Perlu ada penyesuaian regulasi terutama terkait jenis perizinan," imbuh dia.

"Terkait dengan impor, saya rasa harus ada penyesuaian dalam restriksi impor dengan menambahkan tagging produk di semua platform PMSE, tidak terbatas pada TikTok," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nailul melihat kembalinya TikTok Shop bakal mengembalikan pengalaman bermain media sosial sekaligus belanja. Tokopedia disebutnya bisa memanfaatkan live shopping di TikTok utuk memasang keranjang hijaunya. Sehingga bisa ditransaksikan dengan sistem Tokopedia yang memang sudah berizin e-commerce.

"Bagi seller Tokopedia, mereka bisa memanfaatkan fitur live TikTok untuk berdagang dan diintegrasikan dengan fitur Tokopedia. Keduanya akan saling menguntungkan dari sisi ekosistem masing-masing platform," terang dia.

 

2 dari 3 halaman

TikTok Shop Kembali Hadir di Indonesia Usai Gandeng Tokopedia

TikTok Shop yang sempat ditutup layanannya dipastikan akan kembali hadir di Indonesia. Kepastian ini diketahui menyusul kemitraan yang dilakukan antara TikTok dan GoTo.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/12/2023), melalui kemitraan ini, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia. TikTok sendiri diketahui akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia.

Dijelaskan lebih lanjut, nantinya fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Usai bermitra, kedua perusahaan akan melakukan periode uji coba yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian dan lembaga terkait.

Sebagai bagian dari masa uji coba ini, Tokopedia dan TikTok akan meluncurkan program yang diberi nama Kampanye Beli Lokal mulai 12 Desember 2023. Program ini digelar bersamaan dengan Harbolnas atau Hari Belanja Nasional.

 

3 dari 3 halaman

90% UMKM

Seperti namanya, kampanye ini akan mempromosikan berbagai jenis merchant yang fokus pada produk asal Indonesia. Kampanye Beli Lokal ini akan tersedia di aplikasi Tokopedia dan TikTok.

Melalui program ini, pengguna aplikasi TikTok nantinya akan bisa berbelanja dan berinteraksi dengan produk lokal. Dengan penggabungan kedua bisnis ini, 90 persen dari merchant yang tersedia merupakan pelaku UMKM.

Untuk diketahui, TikTok mengumumkan telah menginvestasikan USD 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun untuk mendukung operasional Tokopedia. Komitmen itu pun disebut tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Transaksi itu diharapkan selesai pada kuartal pertama 2024. Lalu untuk memastikan keberlanjutan Tokopedia mendorong ekonomi digital, akan dibentuk komite untuk memfasilitasi transisi dan integrasi yang diketuai Patrick Walujo, dengan dukungan perwakilan Tokopedia dan TikTok.Â