Sukses

Kemenperin Beri Penghargaan ke Pelaku Industri Hijau

Penganugerahaan Apresiasi Resilience and Sustainable Industry ini sendiri merupakan agenda tahunan Kemenperin untuk memberikan apresiasi kepada pelaku industri hingga pengelola kawasan industri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian menggelar Penganugerahan Apresiasi Resilience and Sustainable Industry. Penganugerahaan Apresiasi Resilience and Sustainable Industry ini sendiri merupakan agenda tahunan Kemenperin untuk memberikan apresiasi kepada pelaku industri hingga pengelola kawasan industri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Penghargaan ini merupakan wadah rekognisi dan apresiasi atas komitmen implementasi ESG dan industri hijau yang dilakukan oleh para pelaku industri, pemerintahan dan institusi pendukung lainnya.

Pencapaian ini menjadi inspirasi bagi berbagai pemangku kepentingan mempertahankan keunggulan dalam beradaptasi dengan standar peraturan yang terus berkembang dan mengamankan peluang pasar dalam jangka panjang demi terwujudnya target Negara Industri Tangguh 2035.

Tidak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam berkomitmen komitmen implementasi ESG dan industri hijau yang dilakukan oleh para pelaku industri, pemerintahan dan institusi pendukung lainnya di seluruh Indonesia. 

Salah satu penerimaan penghargaan tersebut PT Jababeka Tbk dengan memperoleh penghargaan dalam kategori Pelaporan Emisi Kawasan Industri Terbaik 1.

Salah satu anak Perusahaan dari Jababeka Group yaitu PT Kawasan Industri Kendal juga turut memenangkan penghargaan dalam kategori Kawasan Industri Baru Terbaik 1. Penghargaan diberikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Penghargaan ini menjadi bukti komitmen kami sebagai Pengelola Kawasan Industri untuk terus melakukan yang terbaik demi tercapainya target besar kami untuk menurunkan emisi karbon dan mencapai Net Zero Industrial Cluster 2050. Kami sangat berterima kasih kepada Kemenperin yang terus mendukung upaya kami untuk mencapai target tersebut, seperti penghargaan yang kami dapat pada hari ini," kata General Manager PT Jababeka Infrastruktur, Vega Violetta dikutip Rabu (13/12/2023).

Melalui penghargaan, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk terus mendukung program pemerintah dalam pelaporan emisi.

2 dari 3 halaman

Jadi 10 Ekonomi Terbesar Dunia, Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0

Pemerintah berencana mendorong Indonesia menjadi 10 besar ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030 melalui sektor manufaktur sebagai penopang utama.

Memasuki era industri 4.0, perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.

Senior Analyst Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan bahwa era Industri 4.0 mendorong pelaku industri mengoptimalkan sistem produksi melalui otomasi digital dan pemanfaatan IoT.

Hal tersebut diungkapkan Ronny dalam talk show Mobil Connect: Business Insights Exchange Supporting the Indonesia Manufacturing yang digelar PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) di acara Manufacturing Expo 2023 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta

"Hal ini memberikan peluang besar bagi industri manufaktur untuk meningkatkan banyak hal antara lain efisiensi dan produktivitas, produk dan layanan, keselamatan dan keamanan kerja, serta daya saing untuk memperkuat posisi pelaku industri di pasar," ujar Ronny dikutip Sabtu (9/12/2023).

 

3 dari 3 halaman

Industri 4.0

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Dadang Asikin selaku Chairman Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia.

“Menyambut Industri 4.0, perlu ada perubahan mindset dengan mempersiapkan diri terhadap trend baru yang mulai bergeser kepada era digitalisi atau robotik," ungkap dia.

Menurut dia, pentingnya dukungan infrastruktur seperti internet, artificial intelligence dan tenaga kerja yang terampil juga sangat diperlukan untuk mengatur kinerja dan efisiensi produksi di era industri 4.0.

Tren efisiensi di era Industri 4.0 sendiri juga disebut mempengaruhi permintaan solusi pelumasan industri manufaktur di Indonesia.