Sukses

Transaksi Produk Kecantikan Lokal hampir Capai Rp 16 Triliun

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyoroti ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan produk kecantikan lokal, yang mengakibatkan kehadiran produk kecantikan impor.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa para pengusaha nasional baik skala mikro hingga raksasa yang bergerak di sektor kecantikan telah memberikan kontribusi yang sangat besar kepada negara. Zulkifli Hasan mengungkapkan nilai transaksi produk kecantikan lokal hampir mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.

"Besar itu, di bidang ini (beauty) hampir USD 1 miliar dolar transaksinya. Artinya Rp 16 triliun, kan besar sekali itu," kata Mendag dikutip pada Jumat (15/12/2023).

Meski tidak memberikan rincian mengenai periode transaksi, Zulkifli Hasan mendorong kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pelaku usaha, untuk mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis di industri kecantikan.

Kemudian, Mendag juga menegaskan dengan bangga bahwa produk-produk lokal tidak kalah saing dengan produk luar negeri setelah melakukan perbandingan di negara-negara seperti Amerika Serikat, Cina, dan Timur Tengah.

"Saya bilang, tidak kalahlah ini produk-produk kita," tutur Zulkifli Hasan.

Selain itu, ia juga menyoroti ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan produk kecantikan lokal, yang mengakibatkan kehadiran produk kecantikan impor.

Dalam upaya melindungi produk lokal dari persaingan luar, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya aturan yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan, termasuk regulasi penjualan melalui e-commerce.

"Kita harus lindungi produk kecantikan (lokal) ini dari barat dan Tiongkok. Kemendag sudah keluarkan aturan, penjualan dari e-commerce sudah diatur," pungkas Zulkifli Hasan.

 

 

2 dari 4 halaman

Survei: Konsumen Indonesia Makin Selektif Beli Produk Kecantikan, Pilih Berdasarkan Kandungannya

Beragam jenis produk kecantikan tersedia di pasaran. Produk-produk tersebut memiliki berbagai klaim manfaat bagi penggunanya. Namun, apa yang kini menjadi pertimbangan para pembeli dalam memilih produk kecantikan?

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Venas Consulting, sebuah perusahaan konsultan yang berspesialisasi dalam produk kecantikan, saat ini kandungan dari produk kecantikan menjadi pertimbangan utama para konsumen dalam membeli sebuah produk.

"Jadi kita pernah bikin surveinya untuk pengguna skincare di Indonesia. Yang pertama kali mereka lihat saat membeli produk kecantikan adalah ingredients (kandungannya)," ungkap Affi Assegaf, Beauty Expert dan Co-Founder Venas Consulting, saat ditemui di acara Tokopedia Beauty Awards 2023, Rabu, 6 Desember 2023.

Ia menjelaskan bahwa saat ini, pengetahuan konsumen mengenai kandungan produk kecantikan semakin meningkat. Kandungan itu yang menjadi alasan para pembeli produk kecantikan untuk memilih produk yang dijual oleh berbagai merek.

Affi juga menyampaikan bahwa para konsumen produk kecantika cenderung lebih memilih sedikit produk, tetapi efektif untuk menjawab kebutuhan kulit mereka. "Jadi mereka memilih produk yang efektif, tidak mau lagi menggunakan banyak sekali produk. Tetapi, tepat untuk mengatasi masalah kulit, simpel tapi tidak mengurangi efisiensi," jelasnya.

Produk kecantikan terbagi menjadi dua, yaitu produk perawatan kulit (skincare) dan produk riasan wajah (make up). Dalam kesempatan itu, ia juga menguraikan seputar tren produk riasan yang saat ini digandrungi oleh para pembeli.

3 dari 4 halaman

Tren Produk Make Up dan Skincare

"Kalau make up, konsumen Indonesia lebih memilih produk-produk yang lebih tahan lama. Tetap ringan (light weight), namun long lasting," jelas Affli. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini produk hybrid, yakni gabungan dari skincare dan make up juga menjadi bagian dari tren.

Sementara untuk produk perawatan wajah, kini para konsumen bukan hanya mementingkan penampilan fisik, tetapi memilih produk yang bermanfaat bagi kecantikan internal dan eksternal. Mereka akan memilih produk yang memberi manfaat untuk kedua hal tersebut dan lebih holistik. 

"Contohnya, serum yang bukan hanya menjaga kesehatan kulit wajah tapi juga untuk menurunkan stres yang ada di tubuh kita, dengan menggunakan kandungan-kandungan yang menangkal stres," papar Affi.

Ia juga menjelaskan, bahwa bukan hanya produk yang dipakaikan langsung ke wajah, namun suplemen kecantikan kini memiliki manfaat yang lebih luas. "Ada juga produk suplemen yang ketika diminum selain menjaga kecantikan tetapi juga akan meningkatkan kualitas tidur kita, dengan kandungannya yang semakin optimal," jelas Affi.

4 dari 4 halaman

Kenaikan Penjualan Produk Kecantikan

Dalam kesempatan yang sama,  Stefane Yuli, Category Development Senior Lead Tokopedia, mengungkapkan bahwa penjualan produk kecantikan di perusahaan e-commerce Tokopedia terus mengalami peningkatan. Jumlah transaksi produk perawatan wajah naik hampir dua kali lipat di semester I 2023 saat setelah pandemi dibandingkan semester II 2019. Sedangkan, jumlah transaksi produk perawatan tubuh naik hampir tiga kali lipat.

"Dari segi jumlah penjual, pada periode yang sama, produk perawatan tubuh mengalami kenaikan jumlah penjual hampir dua kali lipat. Sedangkan dari segi jumlah pembeli, Tokopedia mencatat jumlah pembeli produk kecantikan naik hampir dua kali lipat. Di sisi lain, jumlah pembeli produk perawatan tubuh melonjak lebih dari empat kali lipat," jelas Stefanie.

"Selama semester I 2023, kami mencatat beberapa produk yang paling laris. Misalnya di kategori produk Perawatan Wajah serta Kecantikan, produk yang paling laris adalah cleanser wajah, serum wajah, dan krim wajah, sedangkan produk yang paling laris di kategori produk Perawatan Tubuh yaitu sabun mandi, shampo, dan parfum," ungkapnya.Â