Liputan6.com, Jakarta - Pesawat penumpang buatan Tiongkok memulai debut penerbangan di Hong Kong. Ini juga merupakan kali pertama C919 mengudara di luar Tiongkok.
C919, yang dibuat oleh Commercial Aircraft Corp of China (COMAC) disebut sebagai calon pesaing Boeing 737 MAX dan Airbus A320.
“Keberhasilan pengembangan jet penumpang besar di Tiongkok melambangkan posisi terdepan Tiongkok dalam industri manufaktur transportasi,” kata Pemimpin Hong Kong John Lee pada kegiatan penyambutan C919, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (16/12/2023).
Advertisement
Pemimpin Hong Kong John Lee memuji pengembangan C919 dan ARJ21 – model yang lebih kecil dan lebih awal yang dibuat oleh COMAC, sebagai tonggak penting dalam sektor penerbangan Tiongkok.
Pesawat C919 kini dipajang di Bandara Internasional Hong Kong, dan akan terbang di atas Pelabuhan Victoria di kota itu pada hari Sabtu besok (17/12).
Sejauh ini, C919 telah menerima lebih dari 1.000 pesanan.
Pesawat tersebut melakukan penerbangan komersial perdananya pada bulan Mei 2023 dan merupakan kunci ambisi Beijing selama puluhan tahun untuk bersaing di sektor penerbangan dunia, juga dalam upaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Pesawat China C919 Buatan Dalam Negeri Sukses Uji Coba, Siap Gantikan Airbus dan Boeing?
Sebelumnya, China pada Selasa 8 November 2022 memamerkan pesawat besar pertama yang diproduksi di dalam negeri, setelah projek itu disetujui oleh regulator.
Pesawat dengan bentuk berbadan sempit dan ramping itu sukses menyentuh landasan pacu di Pameran Penerbangan dan Antariksa Internasional China.
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (8/11/2022), pesawat ini berputar-putar di langit berawan di atas Kota Zhuhai sebelum mendarat di depan ratusan penonton.
Pihak berwenang China berharap C919 -- yang dibangun oleh Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) milik negara -- akan menantang model asing seperti Boeing 737 MAX dan Airbus A320.
Beijing juga berharap bahwa pesawat jet buatan dalam negeri pertamanya dengan potensi komersial massal akan mengurangi ketergantungan negara itu pada teknologi asing karena hubungan dengan negara-negara Barat memburuk.
Regulator China menyetujui C919 pada September 2022.
Presiden Xi Jinping bahkan memuji "prestasi memuaskan" tersebut dan menyebut bahwa projek ini adalah keinginan negara.
Advertisement
China Eastern Airlines
China Eastern Airlines, maskapai penerbangan terbesar kedua di negara itu mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk memasukkan empat C919 ke dalam armadanya.
Media domestik melaporkan bahwa pesawat tersebut akan mulai beroperasi selama kuartal pertama tahun 2023.
COMAC mengatakan, lebih dari 800 pesanan untuk C919 telah dilakukan oleh puluhan pelanggan.
China secara resmi mengumumkan kesepakatan jangka panjang untuk jet Airbus senilai US$ 17 miliar selama kunjungan Kanselir Jerman Olaf Scholz pekan lalu.
Boeing 737 MAX telah dilarang terbang di China sejak 2019 setelah dua kecelakaan fatal.