Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan melakukan seleksi yang ketat terhadap para calon investor yang ingin masuk ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Â
Baca Juga
"Nanti 2024 ke depannya kita akan lebih ketat pemilihannya ada kompetisi ada seleksi," kata Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, dalam Konferensi Pers perkembangan Investasi di IKN secara daring, Sabtu (16/12/2023).
Agung menjelaskan, untuk investasi yang sudah masuk adalah para investor yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN, misalnya Pakuwon Group yang bermitra dengan Marriott International, yang akan membangun hotel bertaraf internasional.
Advertisement
Kemudian investor yang berhasil diterima juga ada PLN dan Sembcorp dari Singapura yang akan membangun Listrik tenaga Surya 50 MW, Mayapada Hospital dan Apollo asal India yang akan membangun rumah sakit di IKN, dan lainnya.
"Bagaimana memilihnya sampai tahap investasi? memilih yang betul-betul terbaik, karena kita tidak kurang-kurang nih malah yang kita pilih yang betul-betul qualified dan bonafit dan geraknya juga sat-set gerak cepat. Ini beruntung para investor yang seperti Pak Ridwan (Direktur Utama PT Pakuwon)," kata Agung.
Adapun untuk saat ini surat pernyataan minat (letter of Intent/LoI) telah mencapai 328 LoI. Dimana 45 persen diantaranya merupakan investor asing.
Peta IKN
Untuk tahun depan, Otorita IKN sedang mempersiapkan microsite khusus untuk investasi. Microsite tersebut, nantinya akan menampilkan peta IKN secara digital, yang menunjukkan kawasan mana saja yang sudah diminati para investor, dan kawasan yang masih tersedia alias dibutuhkan investor.
"Kita sedang siapkan sebuah situs. Saat ini kita ada website www.ikn.go.id tapi kita siapkan microsite situs khusus untuk investasi Petanya. Petanya secara digital akan kelihatan, jadi lahan mana saja yang masih available dan lahan mana yang sudah diminati atau lahan mana yang sudah dibangun," pungkasnya.
Otorita IKN Bakal Terbitkan Obligasi, Kekurangan Investasi?
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) berencana akan menerbitkan obligasi. Namun, dalam mekanisme penerbitannya masih harus dirumuskan secara rinci peraturannya.
"Tapi untuk besarnya (nilai obligasi dan imbal hasil), mekanismenya, dan hal detail lainnya tentu harus kita rumuskan peraturan peraturannya," Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, dalam Konferensi Pers perkembangan Investasi di IKN secara daring, Jumat (15/12/2023).Agung mengungkapkan, saat ini pihaknya belum menyusun peraturan penerbitan obligasi tersebut. Lantaran pihaknya tengah fokus mempersiapkan Peraturan Presiden yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Nusantara dan pelaksanaan pemerintahannya yang dilaksanakan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara.
"(Peraturan turunannya) belum disusun. Sekarang ini kita lagi fokus menyiapkan perpresnya, revisi dari hasil revisi UU (Nomor 3/2022)," ujarnya.
Komitmen Pemerintah
Lebih lanjut Agung menegaskan, sebagaimana komitmen Pemerintah, bahwa anggaran pembangunan IKN menggunakan anggaran dari APBN sebesar 20 persen, dan 80 persen menggunakan skema KPBU dan investasi.
"Jadi bukan berarti kekurangan dana. Tapi itu bagian dari potensinya," tegas Agung.
Kendati demikian, Agung menyebut bahwa penerbitan obligasi Badan Otorita IKN ini tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Lantaran regulasi turunanya belum ada dan karena belum memenuhi persyaratan yakni Badan Otorita harus memiliki pendapatan.
"Untuk punya obligasi, kalau misalkan pemerintah daerah atau obligasi daerah, mesti punya revenu dulu, punya penghasilan dulu dari si pemerintah daerahnya. Jadi itu masih proses, tapi itu bagian dari pendapatan non-APBN," pungkas Agung.
Advertisement
Kritik Anies Baswedan soal Proyek IKN Bikin Investasi Seret?
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menanggapi soal pernyataan Calon Presiden Anies Baswedan yang mengaku dirinya menolak pembangunan IKN.
Lantaran, menurut Anies Baswedan, ada kebutuhan lain yang urgensinya lebih tinggi ketimbang melakukan pembangunan proyek yang disebutnya hanya dinikmati oleh aparat negara.
Lantas, apakah pernyataan dari Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan tersebut bisa mempengaruhi lajunya investasi ke IKN?
Deputi Pendanaan dan Investasi Otoritas IKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan sejauh ini surat minat investasi (letter of intent/LoI) ke Ibu Kota Nusantara masih tinggi.
Terbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoIl, di mana 45 persen di antaranya merupakan investor asing.
"Kalau saya melihatnya sejauh ini minat masih tinggi-tinggi terus kok," kata Agung dalam Konferensi Pers perkembangan Investasi di IKN secara daring, Jumat (15/12/2023).OIKN pun tak mempermasalahkan jika IKN menjadi salah satu isu yang diperdebatkan dalam debat calon presiden tersebut. Menurut dia, semua pihak bebas berpendapat terkait IKN, termasuk para calon presiden.
"Calon presiden menyebut begitu, ya silakan namanya juga lagi pesta demokrasi Pemilu, silakan saja," ujarnya.
Â