Sukses

Pacu Akselerasi Food Estate, Kementan Gelar Gerakan Tanam Padi di Pulpis Kalteng

Food Estate mengoptimalkan lahan rawa di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ini merupakan program berkelanjutan yang dulu bangun Menteri Pertanian Amran Sulaiman tahun 2018 yaitu Program SERASI (Selamat Rawa Sejahterakan Petani) 9.000 hektar di Pulang Pisau.

Liputan6.com, Kalteng Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, melakukan gerakan tanam padi pada Food Estate di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah. Kegiatan tersebut dilakukan guna mengakselerasi keberlanjutan pengembangan Food Estate lahan rawa sebagai lumbung pangan nasional, terlebih dalam menghadapi kondisi ketidakpastian akibat El Nino. 

Luas lahan sawah lokasi penanaman padi ini 62 hektar yang merupakan hasil ekstensifikasi 2021 dengan indeks penanaman (IP) meningkat dari 100 menjadi 200 atau tanam panen 2 kali setahun dan produktivitasnya 2 ton per hektar.

"Food Estate mengoptimalkan lahan rawa di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah ini merupakan program berkelanjutan yang dulu bangun Menteri Pertanian Amran Sulaiman tahun 2018 yaitu Program SERASI (Selamat Rawa Sejahterakan Petani) 9.000 hektar di Pulang Pisau dilanjutkan. Pak Menteri berpesan program ini akan diperluas dan Kementerian Pertanian akan mensupportnya karena tahun 2023-2024 menargetkan peningkatan produksi terutama padi dan jagung," demikian dikatakan Suwandi pada Gerakan Tanam Padi tersebut, Senin (11/12).

 

Suwandi menjelaskan dengan adanya program Food Estate ini, dipastikan dapat menambah luas baku sawah dan juga melipatgandakan produksi pertanian di Kabupaten Pulpis. Saat ini, luas baku sawahnya mencapai 27.131 hektar.

Selain itu Suwandi juga mengatakan bahwa potensi lahan di Kabupaten Pulang Pisau sangat besar. Penambahan lahannya tidak hanya ekstensifikasi tapi juga bisa melalui intensifikasi dengan meningkatkan indeks pertanaman, jika 1 kali setahun bisa menjadi 2 bahkan 3 kali setahun tanam. 

"Jadi varietas padi unggul sudah kami siapkan. Sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kementan dalam menggenjot pengembangan Food Estate ini tidak hanya menangani onfarm, tapi juga sisi hilir dan pasarnya. Ini sudah ada kerjasama dengan para penggilingan padi untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas beras petani. Makanya perlu ditambah alat mesin pertanian, saluran irigasi dan aspek hilirnya perlu penambahan combine harvester dan penggilingan padi," ujar Suwandi.

Lebih lanjut Suwandi menegaskan Food Estate adalah program strategis nasional yang dikerjakan secara bertahap dan berkelanjutan oleh beberapa Kementerian dan Lembaga untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Saat ini terdapat food estate Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, NTT, dan Papua dengan total luas lahan 55,252 hektar.

 

Saat ini, lanjutnya, di Kalimantan Tengah yakni Kabupaten Pulpis, Kapuas dan Gunung Mas terdapat total lahan Food Estate 44.135 hektar. Dari keseluruhan Food Estate di Kalimantan Tengah terdapat hampir 100% yang sudah tertanami dan panen, sementara di beberapa lokasi lainnya sedang dalam proses demplot untuk mencari kesesuaian teknologi dan budidaya yang tepat. 

"Perlu kami informasikan bahwa Food Estate di Pulang Pisau dan Kapuas petani sudah berhasil mendapatkan keuntungan ekonomi dari budidaya tanaman padi, jagung, peternakan dan perikananan. Dan ini akan diduplikasi di food estate di daerah lainnya. 

Produktivitas padi Food Estate Pulang Pisau hingga saat ini mengalami peningkatan, dari yang semula 3,18 hingga 3,78 ton per hektar menjadi 3,75 hingga 4,22 ton per hektar. Pemerintah akan terus berupaya memaksimalkan lahan food estate yang ada saat ini untuk menjadi lumbung pangan nasional dengan berbagai inovasi dan teknologi pertanian," ujar Suwandi.

Di sisi lain, Pj Bupati Pulpis, Nunu Andriani mengapresiasi program Food Estate pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian karena berhasil menambah luas lahan pertanian dan meningkatkan produksi khususnya padi. Program ekstensifikasi yang dilakukan Kementan. 

 

 

(*)

Video Terkini