Sukses

Harga Emas Antam Terbaru Hari ini 18 Desember 2023, yang Mau Investasi Merapat!

Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau biasa disebut dengan emas Antam stabil. Harga emas hari ini Antam masih dibanderol Rp 1.114.000 per gram, sama dari harga kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau biasa disebut dengan emas Antam stabil. Harga emas hari ini Antam masih dibanderol Rp 1.114.000 per gram, sama dari harga kemarin.

Harga emas Antam, Senin (18/12/2023), untuk pembelian kembali atau harga emas Antam buyback juga masih dipatok Rp 1.010.000 per gram. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka harga emas Antam akan dihargai Rp 1.010.000 per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Antam juga menawarkan beberapa seri emas seperti emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam.

Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.14 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 607.000
  • Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.114.000
  • Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.168.000
  • Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.227.000
  • Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.345.000
  • Harga emas Antam 10 gram = Rp 10.635.000
  • Harga emas Antam 25 gram = Rp 26.462.000
  • Harga emas Antam 50 gram = Rp 52.845.000
  • Harga emas Antam 100 gram = Rp 105.612.000
  • Harga emas Antam 250 gram = Rp 263.765.000
  • Harga emas Antam 500 gram = Rp 527.320.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 1.054.600.000.
2 dari 3 halaman

Harga Emas Dunia Lesu

Harga emas turun pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Meski demikian, harga emas menambah kenaikan mingguan karena Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) beralih ke sikap dovish dan memproyeksikan suku bunga yang lebih rendah tahun depan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (16/12/2023),  harga emas dunia berjangka AS ditutup turun 0,4% ke level USD 2.035,70.

“Pasar emas akan terus mencerminkan ekspektasi The Fed,” kata Kepala Analis Pasar Gainesville Coins, Everett Millman.

“Jika perekonomian AS tidak membaik pada awal tahun 2024, maka itu adalah tanda yang sangat kuat bahwa emas akan terus mencapai titik tertinggi sepanjang masa," lanjut dia.

Awal pekan ini, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pengetatan kebijakan moneter yang berkepanjangan kemungkinan akan berakhir karena diskusi mengenai biaya pinjaman yang lebih rendah mulai terlihat, sebuah pandangan yang diafirmasi oleh 17 dari 19 pengambil kebijakan.

Pasar melihat peluang 70% penurunan suku bunga pada bulan Maret. Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, Presiden Fed New York John Williams menolak ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.

“Jika lebih banyak pejabat Fed menarik kembali komentar Powell di FOMC sebelum Natal, maka kita bisa melihat koreksi yang lebih dalam pada harga emas, namun hal ini akan membuat pasar lebih berhati-hati,” kata Pedagang Logam Independen di New York, Tai Wong.

 

3 dari 3 halaman

Kurs Dolar

Kurs dolar menguat tetapi menuju penurunan mingguan, membuat harga emas lebih murah bagi pembeli luar negeri. Sementara imbal hasil Treasury 10-tahun mencatat minggu terburuk sejak Maret.

Semantara itu, harga perak turun 1,3% menjadi USD 23,83 per ounce dan platinum turun 1,95% menjadi USD 939,25. Harga kedua logam tersebut mengalami kenaikan mingguan.

Berbeda dengan harga emas, harga paladium justru naik 6,3% menjadi USD 1,1171.32 dan menuju minggu terbaiknya sejak Maret 2022. Harga paladium telah menyentuh level terendah lima tahun pada awal bulan ini. “Pemantulan (dalam paladium) dipercepat oleh short-covering dana yang memainkan paladium dengan bias pendek sepanjang tahun,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank. 

Video Terkini