Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerima hibah Barang Milik Daerah berupa aset tanah seluas 9.173 m² dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Panjaitan mengatakan, adanya kerja sama ini sebagai wujud sinergi dalam upaya mengoptimalkan lahan sebagai infrastruktur pelabuhan.
Baca Juga
"Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang telah menghibahkan aset tanah seluas 9.173 m²," kata Lollan dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023).
Advertisement
Adapun aset tanah seluas 9.173 m² yang diserahterimakan memiliki nilai perolehan Rp 632 juta. Lokasinya terletak di Desa Tuntung, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
"Pada perjanjian kerjasama ini, untuk pemanfaatan obyek tanah dimaksud akan digunakan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai lokasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Sidupa, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara," imbuh Lollan
Lebih lanjut, Lollan mengatakan, pembangunan dan pengembangan lokasi pelabuhan Tanjung Sidupa bertujuan untuk menunjang lancarnya operasional dan pelayanan transportasi laut kepada masyarakat.
Setelah penandatanganan perjanjian kerjasama ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan mengelola dan melaksanakan penerimaan obhek hibah berupa tanah dimaksud sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku dalam perjanjian hibah.
"Melalui kerjasama ini, diharapkan akan memberikan nilai positif terutama dalam meningkatkan peran pelabuhan Tanjung Sidupa yang pada gilirannya juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pelabuhan," pungkas Lollan.
Menhub: Abu Dhabi Minat Kelola Pelabuhan Patimban
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan ada minat dari Abu Dhabi Port untuk mengelola Pelabuhan Patimban, di Subang, Jawa Barat. Ini jadi salah satu sinyal positif karena pihaknya sedang mencari mitra.
Diketahui, dalam kunjungan kerjanya ke Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu (25/11/2023), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan CEO Abu Dhabi Port Saif Al Mazrouei. Pertemuan itu membahas lebih lanjut tentang minat pengelola pelabuhan besar di Timur Tengah tersebut.
“Kami bersama Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) selaku operator Pelabuhan Patimban, sedang mencari mitra strategis yang mempunyai kemampuan dan kapasitas dalam mengelola pelabuhan internasional dan mempunyai jaringan global,” ujar Menhub Budi melalui keterangan resmi, Minggu (26/11/2023).
Menhub Budi menjelaskan, PPI telah menerima proposal penawaran kerja sama dari Abu Dhabi Port. Namun, ada beberapa hal yang perlu jadi negosiasi lebih lanjut.
“Beberapa hal masih dinegosiasikan. Semoga dapat memberikan penawaran terbaik yang saling menguntungkan,” ucapnya.
Advertisement
Rantai Pasok
Dia pun membeberkan kalau Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan rantai pasok pertama di Indonesia, yang terintegrasi dengan kawasan industri yang ada sekitar pelabuhan (hinterland). Pembangunan fase 1 berupa terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU dan terminal peti kemas berkapasitas 250.000 TEUs telah rampung.
Kini tengah berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2, yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk membuat keberadaan Pelabuhan Patimban, dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan dapat meningkatkan daya saing bangsa,” tutur Budi Karya.