Sukses

Duet Pinjaman Online dan Perbankan Perkuat Inklusi Keuangan di Indonesia

Loan Channeling adalah strategi di mana platform pendanaan digital berperan sebagai perantara antara peminjam, terutama UMKM dan masyarakat umum, dengan perbankan.

Liputan6.com, Jakarta PT Anugerah Digital Indonesia, melalui platform pendanaan digitalnya, Solusiku, dan Bank Sahabat Sampoerna (BSS) secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama. 

Kerjasama ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan meningkatkan inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Solusiku, sebagai perusahaan yang telah memperoleh legalitas sebagai PT Anugerah Digital Indonesia, memegang peran kunci dalam ekosistem UMKM dan literasi keuangan di Indonesia. Dengan visi dan misi yang jelas, Solusiku berkomitmen untuk memberikan solusi pendanaan inovatif dan inklusif.

"Kolaborasi ini melambangkan komitmen kami terhadap inovasi pendanaan secara digital yang diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat terhadap sektor keuangan. Bersama-sama, kami siap mencapai pencapaian baru, memberikan alternatif solusi pendanaan kepada setiap elemen masyarakat," ungkapnya Direktur Operasional Solusiku, Moh Fajar Ramdhani dikutip Selasa (19/12/2023).

Penandatanganan perjanjian tersebut membahas kerja sama dalam bentuk Loan Channeling antara Solusiku dan Bank Sahabat Sampoerna. Dana sebesar Rp 100 miliar akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtif selama periode kerja sama yang berlangsung selama tiga tahun.

"Kami sangat antusias menyambut kerja sama ini dengan Solusiku. Kolaborasi ini memperkuat komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan meningkatkan inklusi keuangan. Loan Channeling menjadi langkah inovatif untuk memastikan dana yang kami miliki dapat merespons kebutuhan masyarakat dan sektor bisnis yang berkembang pesat," Kepala Divisi Lending Centre Bank Sahabat Sampoerna, Hendra Setiawan.

Loan Channeling

Loan Channeling adalah strategi di mana Solusiku berperan sebagai perantara antara peminjam, terutama UMKM dan masyarakat umum, dengan Bank Sahabat Sampoerna. Pendekatan inovatif ini diharapkan dapat mempercepat distribusi dana untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sektor-sektor yang strategis.

Vice President Solusiku, Steven Leong, menambahkan, "Sesuai dengan visi dan misi yang telah kita bangun di Solusiku, kami akan terus berkomitmen untuk melayani masyarakat guna meningkatkan inklusi keuangan sampai ke berbagai lapisan masyarakat."

Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia dan mempercepat inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat. Solusiku dan Bank Sahabat Sampoerna berkomitmen untuk menyediakan solusi pendanaan yang inovatif dan inklusif, menjawab tantangan ekonomi di era digital.

2 dari 3 halaman

Bank Sampoerna Cetak laba Rp 37,3 Miliar di Kuarta lIII 2023

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2023. Pada periode 9 bulan pertama 2023 ini, Bank Sampoerna membukukan laba senilai Rp 37,3 miliar, meningkat 32% dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 28,2 miliar.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan non-bunga bersih memungkin dicapainya laba ini. Rata- rata total nilai transaksi bulanan melalui virtual accounts Bank Sampoerna sepanjang 3 kuartal pertama 2023 mencapai hampir Rp 8 triliun, meningkat 20% dibandingkan nilai periode yang sama tahun 2022.

"Pendapatan bunga juga mengalami kenaikan 17% ke Rp 1,1 triliun,"kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/11/2023).

Pertumbuhan kredit yang signifikan pada kuartal III-2023 menjadi pendorong pendapatan bunga tersebut. Total kredit pada akhir periode ini mencapai Rp 11,3 triliun atau meningkat 23,1% dibandingkan total kredit pada satu tahun sebelumnya.

UMKM merupakan penerima terbesar pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna. Sekitar 60% dari pinjaman atau sebesar Rp 6,8 triliun, secara langsung maupun tidak langsung diterima oleh UMKM untuk dapat mendukung usaha mereka.

Peningkatan kredit Bank Sampoerna selama satu tahun hingga akhir September 2023 melampaui peningkatan kredit industri perbankan secara keseluruhan yang pada periode yang sama tercatat sebesar 8,7%.

 

3 dari 3 halaman

Fungsi Intermediasi

Selaras dengan fungsi intermediasi perbankan, peningkatan penyaluran kredit yang dilakukan Bank Sampoerna sejalan dengan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Selama 12 bulan hingga akhir September 2023, DPK yang terakumulasi di Bank Sampoerna meningkat Rp 2,7 triliun atau sebesar 28,4% menjadi sebesar Rp 12,4 triliun. Persentase peningkatan ini juga melampaui peningkatan DPK keseluruhan industri perbankan yang berada pada tingkatan 8,4% selama periode yang sama.

Dengan dijaganya likuiditas ke tingkat yang lebih baik dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/ LDR) 91,4% di akhir September 2023 dibandingkan 95,4% satu tahun sebelumnya, dan adanya peningkatan suku bunga acuan secara signifikan, pedapatan bunga bersih sendiri mengalami tekanan. 

 

Â