Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyetujui usulan Plan of Development (POD) Steamflood EOR atau injeksi uap di Lapangan Rantaubais Tahap 1 yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan nilai investasi Rp 3,7 triliun.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara merinci, total investasi Rp 3,7 triliun pada proyek pengembangan ini meliputi, pengeboran sumur, pembangunan fasilitas produksi uap panas (steam station), dan pemutakhiran fasilitas produksi.
Benny menyebutkan dampak ekonomi yang dihasilkan juga signifikan, dengan perkiraan pendapatan negara mencapai Rp 4.8 triliun.
Advertisement
"Persetujuan POD ini menjadi penting mengingat Rantaubais, yang berlokasi di Provinsi Riau, sebagai lapangan minyak kedua di Indonesia yang mengimplementasikan metode Enhanced Oil Recovery (EOR) dalam skala komersial dengan teknologi injeksi uap (steamflood), setelah hampir tiga dekade sejak Lapangan Duri melakukannya pada tahun 1995," ujarnya, Rabu (20/12/2023).
Proyek di Lapangan Rantaubais ini juga merupakan bagian dari pemenuhan KKP di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Proyek tersebut merupakan tahap awal (prove of expansibility) pengembangan CEOR dalam rangka menuju skala lapangan penuh (fullfield scale) di Lapangan Minas.
Direktur Utama PHR Chalid Said Salim menyatakan, persetujuan terhadap program-program EOR di WK Rokan menunjukkan tekad SKK Migas dan PHR dalam menjalankan komitmen kerja yang telah dibuat sebelumnya.
"Kami siap melakukan kinerja terbaik untuk mengembangkan Lapangan Rantaubais dengan mengimplementasikan metode steamflood EOR untuk menghasilkan produksi terbaik dari Wilayah Kerja (WK) Rokan," kata Chalid.
Tajak Sumur
Sebelumnya, PHR berhasil melakukan tajak sumur yang merupakan bagian dari pengembangan area steamflood di Lapangan North Duri Development (NDD) Area 14 Stage-1 pada Juni 2023 lalu.
Itu merupakan pengembangan area steamflood baru setelah alih kelola WK Rokan oleh PHR. Untuk diketahui, steamflood merupakan sebuah metode EOR di mana uap diinjeksikan ke dalam reservoir untuk meningkatkan angka recovery minyak.
2 Tahun Kelola Blok Rokan, PHR Tajak Sumur ke 1.000
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK telah melakukan tajak sumur ke-1.000 Sejak alih kelola 9 Agustus 2021. Langkah terus melakukan tajak sumur ini sebagai ikhtiar dalam meningkatkan produksi untuk kemandirian energi nasional.
Peresmian tajak sumur ke-1.000 tersebut yang dilaksanakan di Sumur ARJ-01 area Duri Steam Flood (DSF), Jumat (8/12/2023). Acara tersebut dibarengi dengan syukuran pemotongan tumpeng dan penyantunan anak-anak yatim/piatu.
EVP Upstream Business Pertamina Hulu Rokan WK Rokan Edwil Suzandi mengatakan, WK Rokan yang dikelola PT PHR merupakan blok migas paling produktif dan salah satu yang terbesar di Indonesia saat ini, dan menyumbang seperempat produksi minyak nasional.
Edwil menegaskan, PHR terus berkomitmen dalam menghadirkan energi untuk negeri dengan terus mengutamakan keselamatan dan keandalan operasi.
“Tajak ke 1.000 ini merupakan ikhtiar kami dalam upaya pemenuhan energi nasional, dan upaya mendukung capaian target pemerintah yakni 1 juta barel minyak per hari di tahun 2030,” kata Edwil dikutip dari keterangan tertulis.
Advertisement
Implementasi AKHLAK
Ia menjelaskan, capaian tajak ke 1000 sebagai bentuk internalisasi dan implementasi tata nilai AKHLAK, khususnya kolaborasi.
“Ini adalah hasil dari kolaborasi seluruh tim yang terlibat, tak mungkin tajak 1.000 tercapai apabila tidak ada kerja sama yang baik. Pencapaian ini adalah perjalanan panjang PHR setelah 2 tahun kelola Blok Rokan. Tentunya ini adalah komitmen Pertamina dalam mengamankan energi negeri dan menggerakkan ekonomi nasional, khususnya Provinsi Riau,” ungkapnya.
Di sisi lain, PHR juga terus menciptakan terobosan dan inisiatif dalam upaya meningkatkan produksi, pemanfaatan teknologi untuk akurasi data. Misalnya, seperti inisiatif penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk meningkatkan akurasi data rencana lokasi tajak sumur di Lapangan Petani, melalui i-Padi.
Terobosan ini berhasil meningkatkan produksi hingga 6.600 barel atau 4 persen dari total produksi PHR.