Liputan6.com, Jakarta PT Sumber Daya Energi (PT SDE) secara resmi memulai operasi komersial produksi batubara bawah tanah berskala besar yang pertama. Dengan total investasi sebesar USD 300 juta yang dikeluarkan dari tahap konstruksi di tahun 2021 hingga saat ini serta investasi yang akan terus ditempatkan di masa mendatang.
Upacara peresmian pengoperasian berlangsung di lokasi tambang SDE-1 di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Acara ini dihadiri Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar China di Indonesia Wu Zhiwei, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi BKPM, Achmad Idrus, perwakilan Pemerintah Kalimantan Selatan, perwakilan Pemerintah Kabupaten Kotabaru, dan Presiden Direktur Qinfa Group, Xu Da.
Baca Juga
Presiden Direktur Qinfa Group, Xu Da menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diterima dari berbagai lembaga pemerintah dalam memfasilitasi operasi komersial tambang SDE-1.
Advertisement
Perusahaan dikatakan tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertambangan Indonesia, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
“Hari ini, kami memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batubara bawah tanah kami dengan teknologi terkini. Berkomitmen untuk menetapkan standar baru dalam praktik penambangan yang bertanggung jawab, kami berkomitmen untuk meningkatkan dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional,”kata Xu Da dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
Hadir dalam acara untuk menyaksikan peresmian, Konselor Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia.
Wu Zhiwei mengatakan, dari Januari hingga Oktober tahun ini, volume perdagangan bilateral antara Cina dan Indonesia mencapai USD 114,5 miliar.
Struktur perdagangan semakin dioptimalkan, dan volume perdagangan produk bernilai tambah tinggi seperti mobil dan bahan baku baterai listrik meningkat secara signifikan.
Dalam tiga kuartal pertama, investasi langsung dari Cina di Indonesia berjumlah USD 5,6 miliar. Industri energi dan pertambangan, sebagai bidang utama kerja sama praktis antara kedua negara, menyumbang hampir 40%, di mana Grup Qinfa juga ikut berkontribusi.”
Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Suswantono, menyatakan dalam pidatonya, “Dalam melakukan penambangan batubara PT SDE menggunakan metode tambang bawah tanah.
Kapasitas Produksi
Berdasarkan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batubara mencapai 20 juta ton/tahun, sehingga akan menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia yang memproduksi batubara dengan metode tambang bawah tanah.”
Berbicara pada acara peresmian, Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Achmad Idrus mengapresiasi investasi ini.
“Investasi PT SDE menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi. Target investasi untuk 2024 adalah Rp 1.650 triliun dan investasi yang ditempatkan China Qinfa Group menjadi sangat penting," kata dia.
Dengan dimulainya operasi komersial, PT SDE akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat, termasuk menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan UKM lokal.
Di luar kontribusi ekonominya, PT SDE juga teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui inisiatif pendidikan seperti pembangunan gedung sekolah dasar SD Magalau Hulu.
Bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertambangan Bawah Tanah (BDTBT) di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), PT SDE juga aktif memfasilitasi karyawannya untuk berpartisipasi dalam program pelatihan pertambangan bawah tanah. Perusahaan juga berkontribusi terhadap pengembangan masyarakat dengan merekrut lulusan dari program pelatihan masyarakat yang diselenggarakan oleh BDTBT.
Advertisement