Liputan6.com, Jakarta Jelang memasuki periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa kehandalan operasional dan pemberian layanan kepada pelanggan akan berjalan lancar.
PGN melakukan evaluasi terhadap kehandalan penyaluran gas, infrastruktur dan dukungan manpower dalam bagian persiapannya.
Baca Juga
PGN juga menyiagakan 23 titik Satgas Nataru danaktivasi Posko Nataru yang tersebar di area operasi infrastruktur dan jaringan. Selain itu, Tim Penanganan Gangguan akan siaga selama 24 jam, bilamana dibutuhkan antisipasi penanganan segera.
Advertisement
Strategi yang dilakukan dalam menghadapi Nataru ini adalah melakukan perencanaan estimasi permintaan volume oleh pelanggan dan ketersediaan pasokan gas bumi. Untuk mengantisipasi bilamana terjadi gangguan pasokan gas, maka portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
“Kami telah melakukan persiapan Nataru dengan melakukan perkiraan kebutuhan volume gas pelanggan dan ketersediaan pasokan gas. Dalam hal ini, portofolio LNG dan infrastrukturnya dapat kami optimalkan bilamana terjadi kendala pasokan gas. Kemudian, Tim Satgas Nataru dan Posko khusus kami aktifkan sejak bulan ini sampai dengan awal Januari 2024," ungkap Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini, Rabu (20/12/2023).
Ratih menambahkan bahwa sampaisaat ini kegiatan operasi berjalan lancar, volume kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi termasuk adanya proses unloading kargo di Arun.
Untuk memberikan kemudahan akses informasi bagi pelanggan dan masyarakat, PGN memberikan edukasi layanan ini melalui berbagai kanal yang mudah diakses.
Mulai dari penyampaian lewat SMS, media sosial dan layanan Contact Center 24 jam dengan nomor 135. Seluruh kantor area PGN pun selalu siaga untuk memberikan kenyamanan layanan bagi para pihak yang membutuhkan.
Â
Infrastruktur
Dalam hal memberikan kehandalan operasi infrastruktur, PGN telah diperkuat sistem monitoring dan pengendalian tekanan gas diseluruh jaringannya secara realtime yang dapat dipantau melalu iIntegrated Monitoring Center (IMOC). Kemudian, patroli jaringan juga dilakukan secara periodik, baik untuk lokasi infrastruktur dan jaringan darat maupun perairan.
Seluruh bentuk pengawasan ini telah terintegrasi dan merupakan salah satu bentuk komitmen digitalisasi PGN untuk meningkatkan kehandalan layanan dan operasi gas bumi.
“PGN juga bekerjasama dengan TNI dan Polri selaku aparat keamanan dalam hal penanganandan persiapan Nataru serta untuk menjaga kehandalan penyaluran gas bumi kami," imbuh Ratih.
Selain itu, dukungan dari pemangku kepentingan, termasuk pengawasan masyarakat akan bermanfaat bagi PGN dalam menjaga aset dan layanannya. Saat ini, PGN memberikan layanan penyaluran gas bumi kepada 4.986 pelanggan dengan kategori industri, komersial dan kecil serta 834.165 pelanggan rumah tangga (jargas).
Layanan gas bumi ini disalurkan melalui infrastruktur dan jaringan gas bumi yang terbentang sepanjang lebih dari 30.000 km. Selain itu, penyediaan bahan bakar gas (BBG) dengan moda lainnya disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refuelling Unit (MRU) dengan kemampuan kapasitas 177.750 liter setara premium (lsp).
Â
Advertisement
Satgas Nataru
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina Group telah mengaktifkan Satgas Nataru sejak 15 Desember 2023.
Pada masa satgas, Pertamina Group akan menjaga ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pertamina menjamin ketahanan stok energi nasional dalam keadaan aman, sehingga harapannya saat Nataru masyarakat yang merayakan dan bepergian dapat nyaman dan lancar," ujar Fadjar.
PGN berharap dengan segala persiapan dan dukungan para pemangku kepentingan, maka kehandalan penyediaan energi gas bumi sebagai energi baik bagi masyarakat dapat selalu tersedia dan mendukung upaya Pemerintah dalam menjaga stabilitas ketersediaan energi nasional.
Pertamina sebagai Perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.