Liputan6.com, Jakarta PT Energasindo Heksa Karya (EHK) memperkokoh portfolio bisnis perdagangan gasnya dengan memperluas jaringan pipa gas hingga Kabupaten Perawang, Provinsi Riau.
Anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk ini secara resmi melakukan pengaliran gas perdana pada jaringan pipa gas tersebut pada hari Rabu, 20 Desember 2023.
Baca Juga
Jaringan Pipa Gas ini memiliki panjang sekitar 11,7 kilometer, yang menunjukkan dedikasi Perseroan dalam memperluas pembangunan infrastruktur pada sektor energi di wilayah ini.
Advertisement
Acara peresmian ini dihadiri oleh Direksi RAJA dan EHK serta Direksi PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (IKPP) sebagai customer EHK yang akan membeli gas melalui pipa tersebut.
“Proses konstruksi pipa memakan waktu sekitar 8 bulan, sesuai dengan rencana awal pembangunannya. Sehingga pipa gas ini sudah dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada Perseroan mulai dari Januari 2024, sesuai dengan yang telah kami sampaikan sebelumnya kepada publik," kata Direktur Utama RAJA Bapak Djauhar Maulidi dikutip Rabu (20/11/2023).Â
"Penyerapan gas melalui pipa ini diperkirakan akan mengkontribusi sebesar 35% kepada sektor perdagangan gas EHK. Proyek ini adalah merupakan upaya kolaboratif kami dengan IKPP dan tentunya kami berharap tidak hanya di wilayah ini saja, tapi juga akan ada pengembangan infrastruktur di wilayah lainnya," lanjut dia.
Penjualan gas melalui pipa ini diproyeksikan akan memberikan tambahan pendapatan kepada EHK sebesar +/- USD 45 juta per tahun selama 10 tahun periode kontrak jual beli gas, sehingga proyek ini akan memberikan dampak finansial yang signifikan. Saat ini pipa gas tersebut akan secara eksklusif digunakan oleh IKPP.
Perseroan juga mempertimbangkan untuk menjajaki kemitraan strategis lain di masa depan dan memperluas basis pelanggannya sesuai dengan permintaan pasar, karena Perseroan memahami bahwa bisnis Perdagangan Gas masih menjadi lini bisnis yang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Selain di Propinsi Riau, Perseroan akan terus melakukan pengembangan di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
Â
PGN Dapat Pasokan Gas dari Blok Corridor Sumsel 410 BBTUD
Sebelumnya, Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk mendapat kepastian pasokan gas bumi dari dari Blok Corridor, Sumatera Selatan sebesar 410 BBTUD, nantinya energi bersih tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bergai konsumen.
Kepastian pasokan gas ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) dengan Medco E&P Grissik Ltd (MEPG) sebagai operator Blok Corridor.
Direktur Utama PGN Arif Setiawan Handoko mengatakan, kontrak jual beli gas berjangka waktu 5 tahun ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada tanggal 30 September 2023.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terkait sehingga PJBG telah ditandatangani untuk 5 tahun ke depan. Hal ini merupakan bukti komitmen Pemerintah, KKKS dan PGN dalam melayani industri dan ritel terutama para pemakai gas bumi yang berada disepanjang Pulau Sumatera, Jawa Bagian Barat dan Kepulauan Riau," kata Arif, Selasa (19/12/2023).
Dengan adanya kesepakatan baru ini maka PGN akan memperoleh volume sebesar 410 BBTUD sejak jelang akhir Desember 2023, selanjutnya volume yang dialirkan akan menyesuaikan kemampuan produksi dari Blok tersebut.
Adapun volume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan, industri, pelaku usaha menengah dan kecil, transportasi serta rumah tangga.
Perjanjian ini akan sangat membantu operasi dan layanan energi pelanggan serta mendorong kinerja pelanggan agar makin kompetitif dalam berbisnis dan bersaing baik dalam skala domestik maupun internasional.
Dalam memenuhi kebutuhan demand eksisting maupun yang akan datang, PGN juga akan terus mengupayakan ketahanan pasokan untuk service level yang sama, melalui gas pipa maupun LNG. Dengan tantangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis ke depan, pemanfaatan gas bumi baik melalui gas pipa maupun LNG akan semakin meningkat.
Â
Advertisement
Volume Gas Bumi
Sampai dengan TW3 2023, total volume niaga gas bumi adalah 935 BBTUD dengan kontribusi utama dari pasok gas pipa. Angka ini melayani permintaan pelanggan gas bumi dari 3.019 industri dan komersial, 1.967 usaha kecil serta 834.165 rumah tangga.
PGN berharap dengan adanya perjanjian ini memberikan kepastian keberlangsungan usaha bagi para pemangku kepentingan di rantai bisnis gas bumi kemudian meningkatkan daya saing usaha serta pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.
"Penandatanganan perjanjian ini juga menjadi bukti nyata komitmen semua pihak dalam mendorong gas bumi sebagai energi transisi tidak hanya sebatas komitmen, namun nyata sampai titik pemanfaatan di hilir dan menegaskan bahwa pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil ramah lingkungan penting menjadi jembatan menuju komitmen Net Zero Emission 2060," tutup Arif.