Sukses

Teten Pastikan RUU Perkoperasian Rampung Januari 2024

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan Revisi Undang-Undang (RUU) Perkoperasian akan rampung pada Januari 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan Revisi Undang-Undang (RUU) Perkoperasian akan rampung pada Januari 2024 mendatang.

"Ya haruslah (rampung) kalau nggak selesai kan waduh itu bahaya. Itu bom waktu bagi koperasi," ujar Teten Masduki kepada media, Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Ia menjelaskan bahwa RUU Perkoperasian sudah selesai disepakati oleh Komisi VI. Namun pihaknya tinggal menunggu pengesahan dari Komisi VI.

Bagi pihaknya, RUU perkoperasian ini merupakan hal yang krusial. Teten menilai jika tidak segera dibenahi, banyak koperasi simpan pinjam yang bermasalah dikarenakan selama ini koperadi sudah tumbuh besar namun pengawasannya masih bersifat internal.

"Kementerian Koperasi itu tidak punya kewenangan untuk mengawasi. Bagi kami ini sangat krusial revisi undang-undang koperasi," terangnya.

Urgensi RUU Perkoperasian

Menurutnya urgensi dalam RUU Perkoperasian ini, pihaknya mengusulkan adanya pengawasan eksternal dan pengadaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk koperasi.

Lebih lanjut, Teten mendesak kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk segera memprioritaskan pengesahan RUU ini.

"Jadi sudah lama ini koperasi ini di kelembagaan dan ekosistemnya tidak dibenahi padahal klaimnya ini koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional tapi dibiarkan begitu lama," ucap Menteri Koperasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Modernisasi Teknologi Digital Bikin Bisnis Koperasi Lebih Tokcer

 Melalui modernisasi teknologi digital, koperasi diyakini dapat menjalankan strategi bisnis dengan lebih efektif dan efisien tanpa menghilangkan karakteristiknya.

Seperti salah satu koperasi pegawai mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang berlokasi di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Dikenal dengan nama Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk (Kopindosat), terus berupaya menyesuaikan dengan kemajuan teknologi.

 Memiliki total 2.709 anggota dan 333 karyawan, Kopindosat mengembangkan dua aplikasi berbasis digital, yaitu sistem ERP dan “MyKopin”. Sistem ERP berfungsi dalam mengintegrasikan seluruh kegiatan Kopindosat dan memiliki keunggulan dari sisi perencanaan dan pengendalian terhadap sumber daya.

Sistem ERP juga mengotomatisasi kegiatan operasional Kopindosat. Sementara MyKopin berfungsi untuk memudahkan dan meningkatkan layanan kepada anggota.

Menurut Ketua Kopindosat Wahono, koperasi yang berdiri pada tahun 1983 menerapkan empat strategi dalam meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan tahun ini.

Pertama, restrukturisasi bisnis, yakni melalui perkuatan pada bisnis jasa teknik, car rental, dan trading. Kedua, dari sisi finansial, melalui sumber pembiayaan murah, utilisasi aset produktif secara optimal, percepatan cash cycle guna menghasilkan penggunaan dana yang optimal.

Strategi ketiga, lanjut Wahono, berupa pengembangan anak perusahaan, sinergi group Kopindosat, kemandirian, segmentasi core business, dan implementasi fungsi shared service untuk meningkatkan efisiensi group. Keempat, peningkatan organisasi dan SDM, di antaranya, pengembangan talent program, juga penyempurnaan sistem, SOP, dan bisnis proses.

“Empat strategi tersebut bisa berjalan dengan baik dengan didukung perkuatan permodalan. Oleh sebab itu, Kopindosat bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) pada Juli 2020. Kopindosat mendapat informasi mengenai pembiayaan murah LPDB-KUMKM, dilanjutkan mengirimkan permohonan pengajuan. Pembiayaan tersebut diperuntukkan untuk sektor riil,” jelas Wahono.

3 dari 3 halaman

Pembiayaan LPDB-KUMKM

Pertimbangan memilih pembiayaan LPDB-KUMKM dibanding lembaga pembiayaan lain atau bank komersial, terang Wahono, selain biaya yang lebih murah, pengembalian pinjaman LPDB-KUMKM lebih fleksibel karena disesuaikan dengan cash flow bisnis.

Di samping itu, citra Kopindosat semakin kredibel dan positif karena berhasil melengkapi persyaratan dan memenuhi standar penerima dana bergulir.

“Kami terkesan dengan kinerja LPDB-KUMKM yang sangat baik selama ini. Beberapa hal yang dapat kami sampaikan mengenai layanan LPDB-KUMKM antara lain, penuh integritas, respon cepat, memahami kebutuhan Kopindosat, sangat informatif, juga layanan yang sangat detail, teliti, dan penuh kehati-hatian (prudent). Poin-poin ini yang menjadikan LPDB-KUMKM menjadi lembaga pembiayaan yang akuntabel dan terpercaya. Intinya, integritas dan kerja keras telah menjadi kultur LPDB-KUMKM,” pungkas Wahono.

Selain optimistis terhadap pelayanan LPDB-KUMKM, Wahono berharap koperasi dapat memberikan citra setara dengan korporasi dalam hal pengelolaan usaha dan kemampuan menghasilkan keuntungan, serta dapat memberi kontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.