Sukses

Penumpang KA Kini Bisa Beli Tiket 1 Jam Sebelum Berangkat Lewat Traveloka Dkk

Sebelumnya, pembelian tiket melalui channel mitra penjualan hanya dapat dilakukan hingga 3 jam sebelum keberangkatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperpanjang waktu pemesanan tiket melalui platform penjualan eksternal. Kini, calon penumpang kereta api bisa membeli tiket hingga 1 jam sebelum keberangkatan kereta.

Beberapa platform penjualan tiket itu, di antaranya Traveloka, tiket.com, Tokopedia, Misteraladin, Indomaret, dan sebagainya. Mulai 21 Desember 2023, pemesanan tiket melalui channel mitra penjualan dapat dilayani sampai dengan 1 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api, dengan batas waktu pembayaran selambatnya 30 menit setelah tahapan transaksi selesai dilakukan.

Sebelumnya, pembelian tiket melalui channel mitra penjualan hanya dapat dilakukan hingga 3 jam sebelum keberangkatan.

"Perubahan kebijakan ini KAI lakukan untuk lebih meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan pelanggan dalam membeli tiket. KAI senantiasa melakukan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, khususnya di momen Angkutan Natal dan Tahun Baru ini," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Jumat (22/12/2023).

Joni menambahkan, keleluasaan dalam pembelian tiket ini memungkinkan calon penumpang yang harus berangkat mendadak, dapat membeli tiket pada channel mitra penjualan tiket saat perjalanan menuju stasiun.

Untuk pemesanan tiket jauh-jauh hari, pelanggan dapat melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI, web kai.id, atau melalui channel mitra penjualan. Adapun pembelian tiket di loket stasiun hanya melayani penjualan go-show atau 3 jam sebelum keberangkatan KA.

"Pada masa liburan nataru ini, KAI mengimbau pelanggan untuk merencanakan perjalanan dan segera memesan tiket KAI lebih awal. Hal ini agar pelanggan memiliki keleluasaan memilih jadwal perjalanan yang sesuai, bahkan dapat memilih posisi kursi favorit," ungkap dia.

"Di samping itu, kami mengimbau kepada pelanggan untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan pada saat menggunakan layanan kereta api demi kenyamanan bersama," pungkas Joni.

 

2 dari 4 halaman

14 Juta Orang Bakal Gunakan Kereta Api

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan ada sekitar 14 juta orang yang akan menggunakan kereta api sebagai moda transportasi, selama Libur Nataru.

Dia meminta kepada seluruh petugas di stasiun untuk memastikan para penumpang kereta api dapat terlayani dengan baik di tengah lonjakan pergerakan di masa libur.

"Untuk sektor kereta api tercatat ada 14 juta atau 13 persen dari jumlah pergerakan penumpang di semua moda transportasi massal. Suatu jumlah yang besar dan kita harus bekerja dan melayani dengan hati yang tulus, murah senyum dan ramah," ujar Budi saat memimpin apel gelar pasukan operasi angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Lapangan Upacara Stasiun Gambir, Kamis (21/12/2023).

 

3 dari 4 halaman

Minat Masyarakat

Dia mengatakan, animo masyarakat yang tinggi untuk bepergian di masa libur natal dan tahun baru, menandakan ekonomi nasional tetap tumbuh.

Bersamaan dengan itu, Budi mengatakan jika di sektor transportasi sebagai pendukung sektor ekonomi, pariwisata, dan lainnya harus secara mendetil mempersiapkan dengan baik terkait ketepatan waktu, pelayanan prima, serta mengantisipasi adanya gangguan keamanan.

Apel Siaga di Stasiun Gambir dihadiri oleh berbagai instansi yaitu: PT KAI, TNI, Polri, Basarnas, Dishub, serta unsur terkait lainnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Kusworo, dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.

 

4 dari 4 halaman

107 Orang Akan Liburan Nataru

Kementerian Perhubungan sebelumnya memprediksi jumlah pergerakan orang pada libur natal dan tahun baru 2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional. Prediksi ini berasal dari hasil survei daring.

"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (20/11).

Menurut hasil survei, alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata 45,29 persen. Kemudian liburan pulang kampung 30,15 persen dan merayakan Nataru di kampung halaman 18,98 persen.