Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti investasi dan kredit perbankan yang tumbuh baik tahun ini. Menkeu berharap, pencapaian tersebut dapat berlanjut tanpa adanya gangguan di 2024.
"Investasi tumbuh baik, credit growth perbankan juga cukup baik. Kita harap jangan sampai di 2024 ada sedikit rem," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di St Regis Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Baca Juga
Kredit perbankan tumbuh 9,74 persen secara tahunan (yoy) pada November 2023. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,99 persen (yoy).
Advertisement
"Kalau cash transfer untuk menengah ke bawah middle income kita support dari sisi consumption investor kita dorong dengan berbagai insentif untuk memperkuat fundamental kita," jelas Seri Mulyani.
Tetapi Sri Mulyani juga mengingatkan, perekomonian global masih dibayangi ketidakpastian. Salah satunya pelemahan ekonomi Tiongkok yang tengah menghadapi krisis di sektor properti.
Adapun tensi geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, di mana Perang Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas belum menunjukkan tanda akhir.
"Masalah ini menjadi downside risk tetap kita hadapi. masalah eksternal hingga 2024 tidak mudah dan ini (merupakan) masalah fundamental," pungkasnya.
Kredit Bank Naik 8,99% di Oktober 2023, Himbara Mendominasi
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit industri perbankan pada Oktober 2023 mencapai Rp 6.903 triliun atau naik 8,99 persen secara tahunan (yoy).
"Kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga dengan pertumbuhan kredit tercatat 8,99 persen year on year, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi sebesar 10,22 persen year on year," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam RDK Bulanan November 2023 secara virtual, Senin (4/12/2023).
Ditinjau dari kepemilikan bank pada Oktober 2023, Bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 11,76 persen.
Di sisi lain pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK pada Oktober 2023 tercatat sebesar 3,43 persen secara tahunan, dengan deposito menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 5,66 persen (yoy).
Kemudian, likuiditas industri perbankan pada Oktober 2023 dalam level yang memadai dengan rasio likuiditas jauh di atas level kebutuhan pengawasan.
Advertisement
Rasio Likuiditas
OJK mencatat rasio alat likuiditas terhadap non core deposit (NCD) dan alat likuiditas atau AL/DPK masing-masing naik. Untuk AL/NCD naik menjadi 117,29 persen, di mana September yang lalu adalah 115,37 persen. Kemudian AL/DPK naik menjadi 26, 36 persen sedangkan September 25,83 persen, atau jauh di atas trashold masing-masing di atas 50 persen dan 10 persen.
Selanjutnya, Dian melaporkan, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen pada Oktober 2023, dan NPL gross sebesar 2,42 persen.
Lebih lanjut, Dian mengatakan, OJK telah melakukan survei yang menunjukkan volatilitas pasar keuangan global tidak berpengaruh terhadap kondisi perbankan domestik.
"Responden memperkirakan kinerja perbankan akan terjaga baik, kredit akan terjaga baik, dan laba juga akan terjaga," ujarnya.
Menurutnya, optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi bahwa penyaluran kredit masih akan cukup baik, sehingga berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.