Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero)Â memastikan terjaganya ketersediaan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani. Khusus di wilayah Jawa Tengah, sampai dengan 18 Desember 2023 ketersediaan pupuk bersubsidi mencapai sebesar 151.737 ton.
Rincian tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 118.212 ton, pupuk NPK sebanyak 33.488 ton, dan pupuk NPK Formula Khusus (Kakao) sebanyak 37 ton.Â
Baca Juga
Sampai dengan November 2023, sebanyak 856.103 ton pupuk bersubsidi telah disalurkan kepada petani terdaftar di Jawa Tengah. Penyaluran pupuk bersubsidi itu terdiri dari 547.134 ton pupuk Urea, 308.848 Ton pupuk NPK dan 120 ton pupuk NPK Kakao. Secara nasional, sampai dengan November 2023, sudah ada 5.538.839 ton pupuk bersubsidi yang telah berhasil disalurkan kepada petani terdaftar.
Advertisement
Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengarakan koordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terus dilakukan untuk memastikan proses penyediaan pupuk, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk non-subsidi.
"Pupuk Indonesia terus meningkatkan kualitas pengawasan distribusi di internal. Diantaranya dengan menerapkan digitalisasi distribusi mulai dari produsen hingga distributor. Pupuk Indonesia sedang melakukan digitalisasi kios – kios pupuk dengan aplikasi Retail Management System (RMS) atau REKAN untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas," jelas dia dikutip Jumat (22/12/2023).
REKAN merupakan aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan sistem subsidi pupuk milik Kementerian Pertanian khususnya dalam pemanfaatan data petani dalam ERDKK yang saat ini dikelan e-Alokasi maupun penebusan pupuk bersubsidi oleh para petani.
Dengan pengembangan aplikasi Rekan diyakini akan memudahkan petani memenuhi kebutuhan pupuknya sehingga diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas hasil tani guna mendukung ketahanan pangan.
Pupuk subsidi ini diberikan kepada petani terdaftar yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Para penerima pupuk subsidi diwajibkan menjadi anggota kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN) dan e-Alokasi sistem Kementerian Pertanian, serta memiliki luas lahan maksimal dua hektar. Jenis tanaman strategis yang berhak menerima subsidi pupuk meliputi padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
Â
Â
Penyaluran Pupuk
Untuk mendukung penyaluran pupuk kepada petani di wilayah Jawa Tengah, Pupuk Indonesia juga telah menyediakan fasilitas distribusi yang sangat canggih.
Fasilitas distribusi ini mencakup 78 gudang lini 3, 238 distributor, dan 5.075 kios resmi. Sebagai langkah pengawasan, Pupuk Indonesia juga menugaskan 70 petugas lapangan yang bertanggung jawab untuk berkoordinasi secara teknis dengan berbagai pihak di lapangan.
"Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi melalui pupuk non-subsidi. Per 18 Desember 2023, Pupuk Indonesia di Provinsi Jawa Tengah menyiapkan pupuk non-subsidi Urea sebanyak 5.227 ton dan NPK non-subsidi 3.079 ton," ungkapnya
"Lebih dari itu, Pupuk Indonesia senantiasa menjalankan program Makmur yang menghadirkan pendampingan pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Lebih dari itu, melalui program MAKMUR, Pupuk Indonesia juga memfasilitasi akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani," tutup Bob.
Advertisement
Pasca El Nino, Pupuk Indonesia Guyur 1.000 Ton Pupuk Subsidi ke Maluku Utara
Badai kering El Nino sudah mulai berganti ke musim hujan, yang identik dengan dimulainya musim tanam. Merespons hal itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan 1.003 ton pupuk bersubsidi ke Maluku Utara.
Direktur Sumber Daya Manusia Pupuk Indonesia Tina Kemala Intan menerangkan, gelontoran pupuk ini jadi upaya untuk menungkatkan kembali produksi pertanian usai dihantam El Nino. Salah satunya untuk menggenjot produktivitas petani di Maluku Utara.
"Kami kemarin melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Maluku Utara pada tanggal 14 dan 15 Desember. Mulai dari gudang penyangga, distributor, dan kios untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi pasca El Nino di Maluku Utara. Alhamdulillah, perusahaan siap mendukung program peningkatan produktivitas pertanian di Maluku Utara," ujar Tina dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
Rinciannya, stok pupuk bersubsidi per 30 November tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 581 ton. Persediaan ini dua kali lipat lebih banyak atau 209 persen dari ketentuan minimum stok yang diwajibkan oleh Pemerintah, yaitu 278 ton. Kemudian, Pupuk Indonesia juga menyiapkan NPK Phonska sebanyak 422 ton atau 197 persen dari stok minimum sebesar 214 ton.
Tina berharap petani di Maluku Utara bisa mengoptimalkan ketersediaan pupuk bersubsidi yang saat ini sudah berada di gudang-gudang Lini III hingga kios-kios resmi. Dengan demikian produktivitas pertanian di Maluku Utara dapat digenjot kembali.
Tina menjelaskan, untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 10 kabupaten/kota yang ada di Maluku Utara, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas distribusi. Fasilitas ini terdiri dari tiga unit gudang di Lini III, dua distributor, dan sebanyak 29 kios resmi.
"Kami juga memiliki tiga petugas lapangan yang siap mendampingi, mengawasi proses penyaluran pupuk bersubsidi, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan pupuk bersubsidi tersalurkan kepada petani yang sesuai ketentuan pemerintah," ujar Tina.
Â
Syarat Dapat Pupuk Subsidi
Adapun ketentuan bagi petani petani, lanjut Tina, untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi harus berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Ketentuan ini yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektare.
Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk, antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.
"Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi," pungkasnya.
Â
Advertisement