Sukses

Transjakarta Operasikan 100 Bus Listrik, Kemenhub: Belum Cukup

Transjakarta akan mengoperasikan 100 unit bus listrik di DKI Jakarta akhir tahun ini. Namun, hal itu dipandang masih belum cukup untuk melayani penumpang sekaligus menekan emisi karbon.

Liputan6.com, Jakarta Transjakarta akan mengoperasikan 100 unit bus listrik di DKI Jakarta akhir tahun ini. Namun, hal itu dipandang masih belum cukup untuk melayani penumpang sekaligus menekan emisi karbon.

Hal ini diungkap Plt Kepala Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Suharto. Mengingat lagi upaya menekan emisi karbon di DKI Jakarta menghadapi tantangan besar.

"Apakah selesai dengan 100 unit? Saya rasa gak akan selesai, apalagi beberapa waktu lalu kita lihat bagaimana polusi di Jakarta dan sekitarnya," kata dia dalam Peluncuran 26 Uni Bus Listrik DAMRI, di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Dia mengatakan, kondisi ini sekaligus menjadi momentum bagi pemangku kepentingan, khususnya transportasi di Jakarta untuk ikut terlibat. Khususnya dalam upaya menekan emisi karbon di jalanan ibu kota.

"Ini kesempatan, momentum awal untuk memulai seusatu hal luar biasa dan sesuai harapan kita bersama," ungkapnya.

Dia mencatat, DKI Jakarta dan sekitarnya masih membutuhkan banyak armada transportasi umum kedepannya. Mengingat pula, tingginya jumlah populasi dalam aglomerasi Jabodetabek yang mencapai 31 juta jiwa.

Sedangkan, kemampuan pengangkutan dari transportasi umum antarmoda baru sekitar 2,28 juta penumpang per hari. Ini didapatkan dari operasional Transjakarta, Transjabodetabek, MRT, LRT Jabodebek, hingga KRL Commuter Line.

"Kalau saat ini sudah dihasilkan 75 juta trip (perjalanan) per hari, maka dapat disimpulkan mayoritas itu akan menggunakan kendaraan pribadi bukan angkutan umum. Inilah PR kita bersama, ini harus diselesaikan bersama," pintanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Suplai 26 Unit, DAMRI Genapkan 100 Unit Bus Listrik Transjakarta

Perum DAMRI menyuplai 26 unit bus listrik untuk operasional Transjakarta di dua koridor rute pengumpan. Hal ini juga menjadikan transportasi bus itu mengoperasikan 100 unit bus listrik mengaspal di DKI Jakarta.

Direktur Utama DAMRI Setia N. Milatia Moemin mengatakan langkah ini jadi salah satu keterlibatan BUMN dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon di DKI Jakarta. Suplai 26 unit bus ini juga menggenapkan 100 unit bus listrik yang digunakan Transjakarta di wilayah operasionalnya.

"Sebagaimana janji Pemerintah Provinsi kepada masyarakat DKI Jakarta, akhirnya jadi 100 juga si penghujung tahun ini. Kami dari DAMRI sungguh berterima kasih atas kerja sama dengan PT Transjakarta untuk bisa menghadiahkan dan menggenapkan janji 100 unit bus listrik tersebut," ungkapnya dalam Peluncuran 26 Unit Bus Listrik, di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

 

3 dari 4 halaman

Tekan Emisi

Setia menyebut, hadirnya bus listrik ini menjadi bukti perusahaan berupaya untuk menekan tingkat emisi karbon di sektor transportasi. Upaya itu disebut telah dimulai melalui penggunaan panel surya dalam operasional perusahaan.

"Kami sangat-sangat serius untuk menjadikan perusahaan kami menjadi perusahaan yang green atau net zero emission ke depannya. Kami mulai dari hal-hal yang kecil tadinya seperti menggunakan solar panel dan lain-lain," kata dia.

"Tapi alhamdulillah semoga kesempatan hari ini bahwa kami diberikan kesempatan untuk beroperasi di Transjakarta dengan menggunakan 26 bus listrik," bebernya.

 

4 dari 4 halaman

Beroperasi di 2 Rute

Sementara itu, Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, 26 bus listrik ini akan menjadi bus pengumpang Transjakarta. Setidaknya ada 2 rute pengumpan yang akan dilayani bus tersebut. Dia menyebut, unit bus yanga dioperasikan ini berlantai rendah.

"Unit bus listrik yang dioperasikan oleh Perum Damri ini adalah bus listrik lantai rendah yang akan melayani rute-rute integrasi pengumpan yang ada di Transjakarta," ungkapnya.

"Yaitu rute Bundaran Senayan-TU Gas atau yang kita kenal dgn 4C dan juga rute Pulogadung-Pinang Ranti atau kita kenal dengan rute 4F," sambungnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini