Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengapresiasi para calon wakil presiden yang telah menuangkan komitmennya terkait ekonomi syariah dalam sesi debat cawapres. Secara khusus apresiasi diberikan pada Gibran Rakabuming Raka yang telah mengungkap ekonomi syariah sebagai salah satu tema yang diangkat.
Gibran secara khusus mengulas soal SGIE atau State of the Global Islamic Economy. SGIE ini bisa menjadi referensi bagi pengembangan ekonomi syariah global yang mana Indonesia sedang berupaya menjadi pasar syariah utama di dunia.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Ketua MES Erick Thohir menilai komitmen pada ekonomi syariah menjadi kabar yang positif dari para cawapres.
Advertisement
"Sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, saya sangat senang debat kali ini juga turut membahas tentang ekonomi syariah," ujar Erick dalam keterangannya Sabtu (23/12/2023).
Apresiasi Ide Gibran
Erick pun mengapresiasi ide Gibran yang menyinggung misi Indonesia sebagai pemain utama dari pasar syariah dunia. Indonesia, kata Erick, memang mesti menjadi produsen utama dalam rantai pasok pasar syariah dunia.
"Saya juga senang dan sangat mengapresiasi Mas Gibran yang membahas tentang SGIE. Sebagai calon pemimpin negara dengan pasar syariah terbesar, memang kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mengerti sekaligus berkomitmen pada sekonomi syariah," ujar Erick.
Erick berharap kemajuan pesat ekonomi syariah di era Presiden Jokowi bisa terus berlanjut pada pemerintahan berikutnya. Menurut Erick salah satu legacy pemerintahan Jokowi adalah komitmen nyata pada perkembangan ekonomi syariah. Ini terbukti dari semakin bertumbuhnya ekosistem ekonomi syariah, mulai dari perbankan hingga produk yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat. "Legacy pemerintahan Jokowi di sektor syariah mesti dilanjutkan," ujar Erick.
Kronologi Gibran Slepet Cak Imin soal SGIE
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, bertanya kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait bagaimana strategi dalam meningkatkan posisi Indonesia dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) report.
Menanggapi hal tersebut, Cak Imin kena slepet Gibran. Cak Imin sempat tak paham apa itu SGIE.
"Apa itu," tanya Cak Imin dalam debat Cawapres, di disiarkan secara online di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023).Sadar Cak Imin tak paham, Gibran lantas menjelaskan apa itu SGIE.
"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita juga harus ngerti juga masalah SGIE yaitu State of Global Islamic Ecomic misalnya yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal dan skincare halal kita, fashion kita, itu yang saya maksud Gus," kata Gibran.
Setelah mend'engar penjelasan Gibran, Cak Imin langsung menanggapi.
"Memang pertanyaan ini sungguh penting, karena Indonesia dengan jumlah islam terbanyak di dunia sekaligus bukan hanya sebagai pasar ekonomi syariah, pasar priwisata halal, pasar perbankan syariah, tapi sekaligus punya potensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia," ujar Cak Imin.
Â
Advertisement
Strategi Cak Imin
Oleh karena itu, Cak Imin membeberkan strategi untuk meningkatkan posisi Indonesia dalam SGIE, yakni menyiapkan regulasi untuk mengembangkan industri halal, hingga mempermudah sertifikasi halal dengan mudah dan gratis.
"Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, pertama, yang harus dilakukan Pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh kembang seluruh industri halal termasuk membantu sertifikasi secara mudah dan gratis terutama untuk UMKM kita," ujarnya.
Disisi lain, berdasarkan data SGIE Report 2022, roduk makanan halal (halal food) Indonesia juga dilaporkan menempati peringkat dua dunia. Untuk keuangan syariah Indonesia menempati posisi keenam.
Kemudian, untuk sektor modest fashion  Indonesia berada di peringkat ke-3 setelah Uni Emirat Arab dan Turki.