Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harga pangan di wilayah Jakarta menjelang natal dan tahun baru masih terpantau mengalami kenaikan. Misalnya untuk cabai merah keriting mengalami kenaikan Rp4.034 menjadi Rp 79.809 per kg.
Dilansir dari Info Pangan Jakarta, Minggu (24/12/2023) harga tertinggi cabai merah keriting dijual di Pasar Mayestik Rp 110.000 per kg, dan harga cabai termurah dijual di pasar Pademangan Timur Rp60.000 per kg.
Baca Juga
Kemudian, cabai rawit besar juga mengalami kenaikan Rp 382 menjadi Rp 92.619 per kg, dan harga cabai rawit besar tertinggi dijual di Pasar Mayestik Rp 150.000 per kg, dan harga terendah di Pasar Klender SS Rp 60.000 per kg.
Advertisement
Harga cabai rawit hijau juga naik Rp 3.476 menjadi Rp 55.761 per kg.Sementara untuk harga cabai rawit merah mengalami penurunan Rp 551 menjadi Rp 93.619 per kg, namun harga tersebuf masih terbilang mahal.
Komoditas lain yang mengalami kenaikan yakni bawang putih naik Rp 261 menjadi Rp 42.047 per kg. Bawang merah juga naik Rp 309 menjadi Rp 40.471 per kg. Sedangkan untuk harga pangan lainnya masih stabil.
Daftar Harga Pangan
Berikut daftar lengkap harga kebutuhan pokok hari ini berdasarkan Info Pangan Jakarta yang dikutip Liputan6.com:
- Harga Beras IR I (IR 64) Rp 13.646 /kg
- Harga Beras IR II (IR 64) Ramos Rp 12.880 /kg
- Harga Beras IR III (IR 64) Rp 12.410 /kg
- Harga Beras Muncul I Rp 14.050 /kg
- Harga Beras IR 42/Pera Rp 14.511 /kg
- Harga Beras Setra I/Premium Rp 13.782 /kg
- Harga Minyak Goreng (Kuning/Curah) Rp 15.833 /kg
- Harga Cabai Merah Keriting Rp 79.809 /kg
- Harga Cabai Merah Besar (TW) Rp 92.619 /kg
- Harga Cabai Rawit Merah Rp 93.619 /kg
- Harga Cabai Rawit Hijau Rp 55.761 /kg
- Harga Bawang Merah Rp 40.471 /kg
- Harga Bawang Putih Rp 42.047 /kg
- Harga Ayam Broiler/Ras Rp 40.714 /ekor
- Harga Telur Ayam Ras Rp 27.666 /kg
- Harga Gula Pasir Rp 16.523 /kg
- Harga Daging Sapi Has (Paha Belakang) Rp 143.809 /kg
- Harga Daging Sapi Murni (Semur) Rp 139.047/kg
- Harga Daging Kambing Rp 147.187/kg
Jokowi: Stok Beras Aman di 2024, Impor dari India 1 Juta Ton
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan mengimpor beras dari India sebanyak 1 juta ton guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Jokowi mengaku, sebelumnya sempat pesimis kebutuhan beras dalam negeri tidak terpenuhi. Lantaran, produksi beras di tanah air mengalami penurunan, dan beberapa negara menghentikan ekspor beras.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional Di Tengah Dinamika Global" di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
"Kemarin saat super El Nino produksi beras kita turun sedikit, di 2024 juga perkiraan kita masih akan belum kembali ke normal. Tetapi kalau dilihat semua negara juga, 22 negara ada yang stop ekspor pangan, ada yang ngerem ekspor pangannya, sehingga memang di 2023 kemarin kita rada sulit mencari tambahan untuk cadangan beras kita," kata Jokowi
Namun melalui Bulog, akhirnya Indonesia di tahun 2024 akan mendapatkan pasokan beras impor dari India sebanyak 1 juta ton. Sehingga kekhawatiran Jokowi berkurang.
"Tapi untuk 2024 Alhamdulillah kemarin pak kepala bulog dari India sudah menyampaikan kepaa saya pak sudah tandatangan 1 juta ton," ujarnya.
Â
Advertisement
Jepang dan Thailand
Selain itu, Jokowi juga mendapatkan informasi dari Jepang dan Thailand, bahwa kedua negara tersebut memiliki stok beras yang memadai untuk diekspor ke Indonesia.
"Kemudian juga saat saya KTT ASEAN Jepang di Tokyo saya ketemu PM Srettha Thavisin (PM Thailand). Saya dengar di sana ada stok kemudian saat di holding room saya menyampaikan keinginan untuk impor dari Thailand. Saya sampaikan Indonesia butuh 2 juta ton. Beliau kemudian siangnya dan timnya di Thailand sampaikan ke saya sorenya, presiden jokowi 2 juta ton (beras) Thailand siap kirim ke Indonesia," ujarnya.
Jokowi menegaskan, impor beras ini terpaksa dilakukan dalam rangka untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan dalam negeri.
"Untuk amankan cadangan strategis ketahanan pangan kita harus lakukan, artinya kita sudah dapat ttd satu (jut ton) India, 2 (juta ton) Thailand. Paling Ndak rasa aman kita dapat urusan pangan," pungkasnya.