Sukses

Bermodal Rp 18,9 Triliun, Pelabuhan Patimban Jadi Kunci Penyeimbang Arus Logistik

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, kehadiran Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat dapat menyeimbangkan arus logistik antara wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, kehadiran Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat dapat menyeimbangkan arus logistik antara wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.

Pelabuhan Patimban sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan kucuran investasi Rp 18,9 triliun.

"Kami membangun infrastruktur transportasi laut seperti Pelabuhan Patimban, dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berparadigma Indonesia Sentris atau merata ke seluruh wilayah," kata Menhub Budi Karya Sumadi, Senin (25/2/2023).

Kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan daya saing logistik nasional, yang dapat mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045 yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pelabuhan Patimban akan menjadi pelabuhan besar bersama dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang menjadi bagian dari rantai pasok global," imbuh Menhub.

Menhub mengatakan, pemerintah terus mengupayakan pengembangan Pelabuhan Patimban dapat berfungsi secara optimal. Beberapa upaya yang dilakukan, seperti dengan melakukan peningkatan kapasitas terminal, membangun akses jalan, serta membangun ekosistem di sekitar kawasan pelabuhan.

"Kami mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban sebagai pusat kegiatan logistik dan terlibat dalam pengembangan ekosistemnya. Saat ini sejumlah negara sudah menyatakan minatnya untuk berinvestasi," tuturnya.

Pengembangan Pelabuhan Patimban Fase 1

Pemerintah terus menyelesaikan pengembangan Pelabuhan Patimban fase 1 seperti terminal peti kemas yang memiliki kapasitas 250.000 TEUs dan terminal kendaraan berkapasitas 218.000 CBU sudah rampung.

Saat ini sedang berlangsung tahap konstruksi pembangunan fase 2 yang akan meningkatkan kapasitas terminal kendaraan menjadi 600.000 CBU dan terminal peti kemas mencapai 3,75 juta TEUs. Displaying IMG-20231224-WA0041.jpg.

2 dari 4 halaman

Kemenhub Telah Jalankan 12 Proyek KPBU dengan Investasi Rp 53,6 Triliun

Kementerian Perhubungan (Kememhub) memiliki stratehi memacu pembangunan infrastruktur transportasi di tengah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Salah satu jalan yang dilakukan adalah dengan pembiayaan kreatif (creative financing) non-APBN.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, visi dari Presiden Joko Widodo adalah meraih Indonesia Emas di tahun 2045 dan menjadi lima besar negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia.

Sektor transportasi berperan penting untuk mewujudkan visi tersebut, karena dengan membangun infrastruktur transportasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia, akan menciptakan konektivitas antarwilayah dan berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa.

“Effort kami sangat besar untuk menyukseskan creative financing,” ucap Budi Karya dalam kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2023, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Selama kurun waktu 10 tahun terakhir, tren pagu APBN semakin menurun. Sementara, kebutuhan pembangunan transportasi berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenhub 2020-2024 mencapai Rp 1.288 triliun dan kemampuan APBN hanya 20 persen.

“Oleh karenanya kami terus mendorong pendanaan kreatif di antaranya melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun investasi swasta murni, dan mengoptimalkan Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Kemenhub yang mampu meraih Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

PNBP dari BLU

Terkait optimalisasi BLU, Menhub menyebut, raihan PNBP yang didapat dari operasional BLU di lingkungan Kemenhub trennya terus meningkat. Dari 2014 yang hanya sebesar Rp 2 triliun, pada tahun 2019 sudah mencapai Rp 9,4 triliun.

“Pada tahun 2020 dan 2021 raihannya sempat menurun karena terdampak Pandemi Covid-19. Namun pada tahun 2022 raihannya kembali meningkat menjadi Rp 9,02 triliun atau melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp 8,5 triliun,” tutur Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 12 proyek KPBU dengan estimasi nilai investasi mencapai Rp53,6 triliun. Di antaranya yaitu: Pelabuhan Patimban, Kereta Api Makassar – Parepare, Proving Ground Bekasi, serta Bandara Dhoho Kediri.

“Ada Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi Rp18,9 triliun, Kereta Api Makassar - Parepare dengan nilai Rp 991 miliar, Proving Ground Bekasi dengan nilai Rp1,9 triliun, lalu Bandara Dhoho Kediri dengan nilai Rp10 triliun. Bandara Kediri adalah proyek bandara pertama dengan pembiayaan swasta murni,” ujar Menhub.

 

4 dari 4 halaman

Penghargaan BKPM

Untuk mempercepat proses dan realisasi proyek infrastruktur transportasi menggunakan pembiayaan kreatif, Kemenhub telah membentuk unit kerja baru yaitu Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT).

Selain itu, upaya peningkatan iklim transportasi juga dilakukan, misalnya melalui pembentukan unit percepatan pelaksanaan berusaha, penyederhanaan perizinan usaha berbasis risiko, penyusunan NSPK Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB), dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah selama dua tahun ini di 2022 dan 2023 kami berturut-turut mendapatkan peringkat terbaik pertama Anugerah Layanan Investasi dari Kementerian Investasi/BKPM. Ini menjadi wujud nyata komitmen kami untuk semakin mempermudah perizinan tanpa meninggalkan resiko terkait aspek keselamatan,” tuturnya.

Selain penghargaan layanan investasi, Kemenhub juga menerima penghargaan sebagai Pembina Teknis Badan Layanan Umum (BLU) Terbaik Tahun 2023 dari Kementerian Keuangan. BLU di lingkungan Kemenhub telah memberikan kontribusi positif bagi raihan PNBP.