Sukses

Viral Pria Tanpa Pakaian Mandi Pakai Beras Bulog, Apa Sih Maunya?

Viral di media sosial seorang pria tanpa pakaian memandikan tubuhnya dengan beras. Terlihat juga pria tersebut diguyur dengan beras yang dibungkus karung bertuliskan Bulog.

Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial seorang pria tanpa pakaian memandikan tubuhnya dengan beras. Terlihat juga pria tersebut diguyur dengan beras yang dibungkus karung bertuliskan Bulog.

Menanggapi hal tersebut, Manajer Humas & Kelembagaan Perum BULOG Tomi Wijaya berjanji akan menindak tegas pria yang ada dalam video viral tersebut. Dia juga mengaku telah menelusuri lokasi video itu diambil.

"Sudah kami telusuri dan akan diambil tindakan tegas terkait ulah oknum buruh di Gudang Banjar Kemantren Surabaya Utara tersebut," kata Tomi dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023).

Tomi menambahkan pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat. Sehingga jika ada upaya-upaya yang berlawanan dengan komitmen tersebut akan ditindak tegas.

Kejadian di Surabaya

Mengacu pada penelusuran yang sudah dilakukan perusahaan, kejadian viral itu diambil di Gudang Bulog Banjar Kemantren 2 Surabaya Utara pada Selasa, 19 Desember 2023 lalu.

Video itu diambil saat proses pengarungan kembali beras sobek karena proses handling beras impor dari kapal sampai ke gudang. Selanjutnya beras tersebut akan dilakukan pengolahan kembali di mesin Rice to Rice (RtR) milik BULOG.

 

2 dari 4 halaman

Video Viral

Sebelumnya, beredar di media sosial termasuk X alias Twitter seorang pria mempermainkak beras. Pria itu terlihat seperti memandikan dirinya dengan beras.

Terlihat, beras-beras yang ada disekelilingnya berbungkus karung yang bertuliskan Bulog.

Pada video, terlihat pria yang mengenakan topi itu berbaring diatas tumpukan beras tanpa bungkus. Tak lama berselang, sang pria tersebut dibantu oleh dalah satu orang lainnya dengan mengguyurkan beras dari bungkus karung keatas tubuh si pria tadi.

 

3 dari 4 halaman

Stok Beras Aman

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan mengimpor beras dari India sebanyak 1 juta ton guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Jokowi mengaku, sebelumnya sempat pesimis kebutuhan beras dalam negeri tidak terpenuhi. Lantaran, produksi beras di tanah air mengalami penurunan, dan beberapa negara menghentikan ekspor beras.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional Di Tengah Dinamika Global" di Hotel St. Regis, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

"Kemarin saat super El Nino produksi beras kita turun sedikit, di 2024 juga perkiraan kita masih akan belum kembali ke normal. Tetapi kalau dilihat semua negara juga, 22 negara ada yang stop ekspor pangan, ada yang ngerem ekspor pangannya, sehingga memang di 2023 kemarin kita rada sulit mencari tambahan untuk cadangan beras kita," kata Jokowi

Namun melalui Bulog, akhirnya Indonesia di tahun 2024 akan mendapatkan pasokan beras impor dari India sebanyak 1 juta ton. Sehingga kekhawatiran Jokowi berkurang.

"Tapi untuk 2024 Alhamdulillah kemarin pak kepala bulog dari India sudah menyampaikan kepaa saya pak sudah tandatangan 1 juta ton," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Jepang dan Thailand

Selain itu, Jokowi juga mendapatkan informasi dari Jepang dan Thailand, bahwa kedua negara tersebut memiliki stok beras yang memadai untuk diekspor ke Indonesia.

"Kemudian juga saat saya KTT ASEAN Jepang di Tokyo saya ketemu PM Srettha Thavisin (PM Thailand). Saya dengar di sana ada stok kemudian saat di holding room saya menyampaikan keinginan untuk impor dari Thailand. Saya sampaikan Indonesia butuh 2 juta ton. Beliau kemudian siangnya dan timnya di Thailand sampaikan ke saya sorenya, presiden jokowi 2 juta ton (beras) Thailand siap kirim ke Indonesia," ujarnya.

Jokowi menegaskan, impor beras ini terpaksa dilakukan dalam rangka untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan dalam negeri.

"Untuk amankan cadangan strategis ketahanan pangan kita harus lakukan, artinya kita sudah dapat ttd satu (jut ton) India, 2 (juta ton) Thailand. Paling Ndak rasa aman kita dapat urusan pangan," pungkasnya.

Video Terkini