Liputan6.com, Jakarta Luhut Binsar Panjaitan kembali bertugas sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sejak 15 Desember 2023. Menko Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menjalani perawatan di Singapura karena sakit selama beberapa bulan terakhir.
Sebelum kembali bertugas, Menko Luhut sudah melapor ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait kesiapannya untuk bekerja.
"Bapak Luhut Panjaitan sudah kembali aktif sebagai Menko Marves sejak tanggal 15 Desember 2023," kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana di Jakarta, Rabu (27/12/2023).
Advertisement
Dia mengaku, sebelum aktif kembali sebagai Menko Marves, Luhut Panjaitan telah melapor kepada Presiden Jokowi tentang kesiapan melanjutkan tugas/pekerjaannya.
"Dan setelah itu sudah menandatangani beberapa surat resmi sebagai Menko Marves," sambungnya.
Dengan mulai aktifnya Luhut, maka tugas Erick Thohir sebagai Menko Marves Ad Interim pun dinyatakan selesai. "Dengan demikian, tugas Bapak Erick Thohir sebagai Menko Marves Ad Interim sudah berakhir," jelas Luhut.
Sebelumnya, Juru Bicara (jubir) Menko Marves sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi menuturkan, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan telah mulai aktif bekerja.
"Sudah mulai aktif, tapi masih belum gaspol. Belum kapasitas penuh agendanya," tutur Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (16/12/2023).
Jodi menuturkan, Menko Luhut juga telah menghadap dan melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Menko LBP telah aktif sebagai Menko kembali. Beberapa hari yang lalu sudah menghadap ke Presiden dan lapor," tutur dia.
Menko Luhut diketahui berada di Singapura untuk menjalani pemulihan kesehatan. Luhut menjalani perawatan di Singapura sejak Oktober 2023.
Menko Luhut Tetap Kerja di Tengah Masa Pemulihan, Bertemu John Kerry hingga Telepon Menlu China
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan masih terus menjalankan pemulihan kesehatannya di Singapura.Namun di sela-sela masa pemulihan tersebut, Menko Luhut masih tetap bekerja.
Menko Luhut telah melakukan serangkaian pertemuan dan dialog penting. Terbaru, Menko Luhut bertemu dengan Special US Presidential Envoy for Climate, John Kerry yang menjenguknya di Singapura hingga berkomunikasi via telepon dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dan juga dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.
Dalam pertemuan dengan John Kerry, Menko Luhut membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.
Menko Luhut juga menyampaikan harapannya untuk diskusi lebih lanjut dan meminta John Kerry agar dapat menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein, guna membahas kerja sama di bidang critical minerals.
Advertisement
Hubungan Baik
“Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia, serta membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023).
Pada kesempatan yang sama, Menko Luhut juga menyampaikan rasa terima kasih kepada AS atas pembebasan dana Pertamina sebesar 300 juta dolar AS yang sempat mengendap di Venezuela.
“Kita sebelumnya mengalami kendala karena permasalahan antara Amerika dan Venezuela, yang menyebabkan dana Pertamina tertahan selama hampir 3-4 tahun, dan Amerika telah membantu menyelesaikan hal tersebut,” ungkap Menko Luhut.
Menko Luhut menambahkan, bantuan ini menandakan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika, yang membuka jalan untuk kerja sama lebih lanjut di masa depan.