Liputan6.com, Jakarta Ombudsman RI mengungkapkan hasil dari pengawasan terhadap infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan di sejumlah daerah.
Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto mengatakan, pihaknya menerima 154 laporan masyarakat terkait jalan rusak atau berlubang selama periode tahun 2021-2023.
Baca Juga
Advertisement
“Pada tiga tahun terakhir, laporan jalan rusak paling banyak terjadi di Provinsi Bali (55 laporan), Kepulauan Bangka Belitung (54 laporan), Kalimantan Selatan (19 laporan), dan Sumatera Barat (17 laporan),” ungkap Hery dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman RI di Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023).
“Fenomena kerusakan jalan menunjukkan pola kerusakan dan penanganan yang berulang. Pola perbaikan jalan terkesan tidak ada perubahan yang signifikan,” ujarnya.
Hery membeberkan, pengaduan ini di antaranya berupa konsultasi non laporan, laporan Masyarakat, dan respons cepat.
Adapun pengaduan melalui konsultasi non laporan mendominasi di tiga tahun terakhir.
Perbaikin Jalan
Untuk itu, Ombudsman memberikan saran agar pemerintah pusat dan daerah sebagai penyelenggara jalan untuk segera memperbaiki jalan yang rusak, memasang tanda atau rambu pada jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, mengatur kendaraan berat yang diizinkan melintas serta melakukan penegakan hukum agar tidak terjadi percepatan penurunan kualitas pelayanan jalan dan gangguan fungsi jalan.
“(Ombudsman) meminta pemerintah pusat agar melakukan optimalisasi program pendanaan pemeliharaan rutin kondisi/preventif dan rehabilitasi/rekonstruksi terhadap jenis kerusakan struktural yang terjadi,” lanjutnya.
“(Ombudsman) meminta pemerintah melakukan evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2023 terkait Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah serta menyampaikan hasilnya kepada publik agar masyarakat dapat mengetahui dampak terhadap penanganan jalan-jalan non-nasional rusak dan peningkatan kemantapan jalan daerah di seluruh Indonesia,” imbuh Hery.
Jokowi Cek Perbaikan Jalan Rusak di Lampung Tengah: Sudah Mulus, Bisa Tidur di Mobil
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek perkembangan perbaikan jalan rusak di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Jumat (27/10/2023). Jalan rusak parah yang viral di media sosial ini pernah dikunjungi Jokowi pada Mei 2023 lalu.
Usai lima bulan dari kunjungan pertamanya, Jokowi mengatakan perbaikan jalan rusak parah di Lampung Tengah saat ini sudah mencapai 60 persen. Adapun anggaran yang digelontorkan pemerintah pusat untuk perbaikan jalan rusak di Lampung mencapai Rp800 miliar.
"Hari ini saya ingin memastikan bahwa apa yang saya lihat 5 bulan lalu semuanya sudah berjalan dan memang belum selesai 100 persen, baru kira-kira 60 persen, 70 persen, ada yang 60 persen, ada yang 70 persen. Seperti yang kita lihat di Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah ini baru selesai kira-kira 60 persenan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (27/10/2023).
"Di Provinsi Lampung diberikan Rp800 miliar anggaran dipakai untuk perbaikan 17 ruas jalan yang ada di sini," sambungnya.
Dia menyebut, jalan rusak di Lampung Tengah saat ini sudah mulus, usai diperbaiki. Bahkan, Jokowi mengaku dirinya sampai tertidur di dalam mobil.
Advertisement
Jokowi Harap Jalan Dapat Awet hingga Puluhan Tahun
Hal ini berbeda dari kunjungan pertama Jokowi dimana jalanan yang dilewati cukup rusak, banyak aspal yang mengelupas hingga jalan berlubang. Bahkan, Jokowi yang awalnya memakai mobil sedan Mercedes, berganti jadi mobil Jeep.
"Semuanya (sekarang) sudah mulus, jadi di dalam mobil ya bisa tidur. Mulus bener kalau sekarang ini. Tadi apa dan yang dipakai adalah rigid 30 cm," katanya.
Jokowi menargetkan jalan mulus di Lampung Tengah dapat awet hingga berpuluh-puluh tahun ke depan. Dia juga berharap tak ada lagi keluhan dari masyarakat soal jalanan rusak.
"Kita harapkan dengan pembangunan seperti ini rakyat tidak lagi mengeluh lagi soal jalan rusak. Dan ini supaya kita tahu ini kerja sama antara Kementerian PU dengan provinsi karena anggaran di APBD ada. Saya kira kombinasi seperti itu yang baik," tutur Jokowi.