Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyebut akan ada groundbreaking lagi pada awal tahun 2024. Bahkan, disebut ada sekitar 15 investor yang akan terlibat.
Hal ini menjadi lanjutan dari beberpaa groundbreaking yang sudah dimulai sejak September, November, dan Desember 2023 sebelumnya.
Baca Juga
"Di 2024 kita juga akan mengawali dengan groundbreaking lagi antara di bulan Januari hingga Febuari dan sudah ada 15 investor yang dalam pipeline yang menyiapkan diri," ujar Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono dalam Media Briefing virtual, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Advertisement
Dia mengatakan, awalnya permulaan groundbreaking dari 15 investor itu bakal dilakukan pada Desember 2023 ini. Hanya saja, karena terbatasnya waktu, rencana tersebut mundur menjadi Januari-Februari 2024.
Agung menegaskan, rencana pembangunan proyek ini sebagai salah satu contoh pembangunan IKN terus diakselerasi.
"Ini akan menunjukkan bahwa kita gaspol terus, IKN gaspol terus di 2024 dengan groundbreaking investasi dan kita siap untuk bekerja sama, berkolaborasi untuk mewujudkan kota hijau, kota cerdas," ucap dia.
Beberapa diantaranya adalah pembangunan perkantoran Bank BCA hingga perkantoran Bank Mandiri. Lalu, ada investor baru seperti Royal Golden Eagle (RGE) Grouo untuk membangun hotel bintang 5 dan convention center.
Kemudian, PT Gema Gerhana Sarana (GGS) yang akan membangun showroom Furniture. Sinar Primera akan membangun kawasan pergudangan, serta Ciputra yang akan membangun hunian hijau hingga lapangan golf.
Proyek lainnya, adalah pembangunan gedung kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), kantor BPJS Kesehatan, dan gedung kantor PLN.
Â
Proyek Swasta
Sementara itu, untuk pembangunan yang dilakukan sektor swasta ada hotel dan resort milik Jambuluwuk, bangunan mixed uses oleh Indogrosir, dan GrandLucky Superstore.
Grounbreaking awal tahun depan juga akan dilakukan oleh Konsorsium Nusantara Nusantata. Ini terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Salim Group, Astra, BaritoPacific, Pulau Intan, Mulia Group, Kawan Lama, Alfamart.
Selanjutnya, ada pjla groundbreaking oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo dengan launching Pulau Suaka Orang Utan.
Â
Advertisement
Investasi Lokal
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini masih bersumber dari APBN dan investor lokal. Meski begitu, investasi asing masih menunggu proses seleksi yang berjalan.
Meski investor asing belum masuk, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menegaskan, pembangunan IKN sudah makin terlihat. Utamanya, pada pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Kalau tanya investor asing mana? Well, investor dalam negeri (saja) sudah bisa mewujudkan IKN terutama KIPP, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Dan bahkan investor skala kecil menengah, investor lokal bisa membangun," tegasnya dalam Media Briefing, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Bukan tanpa alasan, Agung mencatat sudah ada investasi jumbo yang masuk dari pengusaha lokal. Selama 2023 ini, sudah ada 23 perusahaan yang menanamkan modalnya ke IKN.
Ini mengacu pada perhitungan pada perusahaan dan konsorsium yang sudah memulai pembangunan atau groundbreaking di IKN.
"Kita bisa sampaikan dari investasi IKN, 2023 juga ada 23 investor, jadi tahun 23 jumlah investasi sudah 23, dan kita menyebut mereka sebagai investor pelopor, para pionir yang sudah melaksanakan ground breaking dari 3 kegiatan dengan total nilai investasinya yang merupakan non APBN itu sebesar Rp 41 Triliun," tuturnya.
Rinciannya, pada tahap awal di September 2023 ada 4 groundbreaking, November 2023 ada 9 groundbreaking, dan Desember 2023 ada 10 groundbreaking.
Â
Daftar Perusahaan
Dalam paparannya, Agung turut merinci perusahaan swasta nasional yang sudah terlibat membangun IKN. Termasuk keterlibatan Konsorsium Nusantara yang dipimpin Aguan.
Konsorsium Nusantara terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulau Intan, Astra, Salim Group, Mulia Group, Kawan Lama, Barito Pasific, dan Alfamart.
Kemudian, ada Pakuwon Group, dan The Pakubuwono Development sebagai bagian dari Agung Podomoro Land.
Tercatat juga 2 investor lokal Kalimantan, yakni Wulandari Bangun Laksana dan PT Karya BSH Mandiri.
Advertisement