Liputan6.com, Jakarta Harga emas bertahan stabil pada hari Jumat karena mencatat tahun terbaiknya sejak tahun 2020 pada level di atas USD 2.000 per ounce. Stabilnya harga emas dunia ini didukung oleh harapan Federal Reserve AS dapat memangkas suku bunga pada awal Maret.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (30/12/2023), harga emas berada di USD 2,062.59 per ounce, tidak berubah dari sesi sebelumnya. Emas berjangka AS ditutup 0,6% lebih rendah pada USD 2,071.80, menutup tahun ini 13,45% lebih tinggi untuk meraih tahun positif pertama dalam tiga tahun.
“Pergerakan menuju kondisi yang lebih tenang, bisa dikatakan – lingkungan suku bunga yang lebih rendah, yang berarti dolar lebih rendah, sehingga harga emas akan lebih baik,” kata analis Marex Edward Meir.
Baca Juga
Peluang Rekor Tertinggi Tahun Depan
Investor emas mengantisipasi rekor harga tertinggi tahun depan, bahkan peluang gapai USD 3.000 per ounce ketika fundamental dari perubahan suku bunga AS yang dovish, berlanjutnya risiko geopolitik, dan pembelian bank sentral diperkirakan akan mendukung pasar.
Advertisement
“Untuk melihat tingkat yang lebih tinggi, kita perlu melihat permintaan yang lebih kuat dari investor, seperti peningkatan arus masuk ETF. Untuk itu diperlukan data ekonomi AS yang lebih lemah dan inflasi yang lebih rendah, sehingga The Fed terdengar lebih dovish,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dan membebani dolar.
Sempat Sentuh Level Tertinggi
Harga emas mencapai level tertingginya dalam tiga minggu pada hari Rabu. Harga emas dunia melambung karena para pedagang membeli emas batangan tanpa imbal hasil untuk mengantisipasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) tahun depan. Sementara penurunan dolar dan imbal hasil obligasi juga mendukung harga.
Dikutip dari CNBC, Kamis (28/12/2023) harga emas naik 0,5% menjadi USD 2.077,01 per ons, atau level tertinggi sejak 4 Desember 2023 dan berada di jalur untuk naik hampir 14% pada 2023. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,1% ke level USD 2.093,10.
Kurs dolar AS mencapai titik terendah dalam lima bulan, dan mencatat penurunan tahunan pertama sejak tahun 2020. Hal ini membuat harga emas batangan lebih menarik bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan juga menyentuh level terendah sejak 24 Juli.
Patokan harga emas London naik ke level tertinggi sepanjang masa di USD 2.069,40 per troy ounce, melampaui rekor sebelumnya yang dicatat pada Agustus 2020, kata London Bullion Market Association.
“Memasuki tahun baru, bank sentral di seluruh dunia sepertinya akan menurunkan suku bunga dan dengan itu, harga emas tidak akan punya apa-apa selain keuntungan,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.Federal Reserve (The Fed) akan memulai tahun baru dengan bukti baru bahwa tekanan harga AS sudah mulai menurun, dengan data minggu lalu menandai pertama kalinya sejak Maret 2021 bahwa indeks harga PCE tahunan berada di bawah 3%.
Advertisement
Inflasi
Data inflasi yang lebih dingin memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret, dengan para pedagang kini memperkirakan peluangnya sekitar 90%, menurut alat CME FedWatch .
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, harga perak naik 0,1% menjadi USD 24,225 per ounce, dan harga platinum naik 1,7% ke level tertinggi dalam enam bulan di USD 994,91.
Berbeda dengan harga emas, harga paladium turun 2,1% menjadi USD 1,149.30 dan bersiap untuk tahun terburuk sejak 2008 jika kerugian terus berlanjut.