Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus berupaya mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP) tahun depan yang ditargetkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 3 juta ton. Termasuk cadangan beras guna menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran 2024.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor beras 2 juta ton pada 2024. Ia pun menilai proses impor saat ini cenderung lebih mudah.
Baca Juga
"Jadi kita yakin bahwa stok beras baik, yang awal tahun maupun semester I 2024 kita siap untuk menghadapi Lebaran dengan stok yang memadai," ujar dia dalam kunjungan ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Advertisement
Senada, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjamin stok cadangan beras pemerintah tetap memadai di 6 bulan pertama tahun depan, termasuk pada musim Ramadan dan Lebaran 2024.
"Yang jelas stok Bulog cukup baik untuk menghadapi pergantian tahun ini, mengahadapi Ramadan, Lebaran sampai dengan semester I sudah secure untuk beras. Demikian juga untuk (pangan pokok) yang lain," ungkapnya.
Bansos Beras
Untuk menjaga stabilitas harga beras, Perum Bulog juga menggelontorkan bansos beras dalam program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Itu akan digelar selama 6 bulan dalam dua tahap pada Januari-Juni 2024.
"Bantuan pangan tanggal 2 (Januari 2024) sudah segera dimulai dan seterusnya begitu menjamin ketersediaan pangan dalam hal ini stok beras untuk masyarakat. Program sudah ada terus kita jalankan, di-back up lagi dengan program komersialnya Bulog," tuturnya.
"Jadi, Insya Allah untuk pangan kita bisa cukup yakin bahwa persiapannya sudah cukup matang. Paling tidak sampai dengan semester I itu sudah tersedia semuanya," pungkas Bayu.
Dirut Bulog: Stok Beras 2024 Kuat, Penyaluran Bansos Capai 1,46 Juta Ton
Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memastikan bahwa dengan stok pangan yang dikuasai dan dikelola saat ini, BULOG akan siap menjaga stabilitas pangan di tahun 2024.
Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi Direksi Perum BULOG dengan Forum Wartawan Bulog pada kamis (21/12) di Bulog Corporate University Jakarta.
Dengan stok komoditas pangan yang dikuasai BULOG saat ini kemudian masih ada stok dalam perjalanan dan tambahan baru penugasan pengadaan stok dari pemerintah maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan penyaluran sampai tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga pangan di masyarakat.
“Untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai BULOG saat ini ada sebanyak 1,26 juta ton. Lalu masih ada stok beras yang masih dalam perjalanan menuju gudang-gudang BULOG sebanyak 494 ribu ton serta juga masih ada sisa kuota tambahan penugasan pengadaan sebanyak 500 ribu ton. Jadi untuk stok beras ini jumlahnya sangat kuat untuk program stabilitas harga menghadapi tahun 2024,” kata Bayu, Kamis (21/12/2023).
Advertisement
Penyaluran Bansos Beras
Kemudian Bayu juga mengemukakan pelaksanaan program Bantuan Pangan berupa beras sampai dengan tanggal 20 Desember kemarin sudah terealisasi sebesar 97% atau sebanyak 1,46 juta ton dari pagu total sebanyak 1,49 juta ton.
Disamping itu juga BULOG sudah menggelontorkan beras Operasi Pasar atau yang sekarang bernama Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun 2023 ini sebanyak 1,1 juta ton.
“Dalam Rangka program stabilisasi harga beras, Pemerintah melalui BULOG sudah menggelontorkan cadangan beras pemerintah sebanyak 2,56 juta ton di sepanjang tahun 2023. Untuk program SPHP sudah disalurkan sebanyak 1,1 juta ton CBP dan untuk program beras bantuan pangan sudah sebanyak 1,46 juta ton CBP”, ujar Bayu.