Sukses

Hindari Macet, Menhub Minta Masyarakat Balik Libur Tahun Baru Lebih Awal

Menhub Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat pengguna kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 lebih awal.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat pengguna kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 lebih awal. Atau menghindari melakukan perjalanan balik libur pada tanggal 1 dan 2 Januari 2024 untuk menghindari kepadatan di Jalur Tol Trans Jawa.

"Kami mengimbau sebaiknya kembali pada tanggal 30 atau 31 Desember 2023. Atau kalau cutinya bisa diperpanjang, sebaiknya pulang setelah tanggal 1 dan 2 Januari 2024, agar perjalanan lebih nyaman dan lancar, ujar Menhub di Jakarta, (30/12/2023).

Berdasarkan prediksi Kemenhub, puncak arus balik libur tahun baru akan terjadi pada 1 dan 2 Januari 2024. Hal ini diperkuat dengan data dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang memproyeksikan  kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek mencapai 140 ribu kendaraan atau naik 28 persen dari puncak arus mudik Nataru 2022/2023 (110 ribu kendaraan). 

Diskon Tarif

Mayoritas kendaraan yang akan melakukan perjalanan balik berasal dari arah Timur (arah Trans Jawa). Untuk memecah kepadatan di hari puncak, PT Jasa Marga memberikan potongan tarif tol sebesar 10 persen khusus di hari Rabu, 3 Januari 2024. 

Program ini berlaku di Jalan Tol Trans Jawa untuk perjalanan menerus arus balik dari Semarang menuju Jakarta (GT Kalikangkung menuju GT Cikampek Utama).

 

2 dari 2 halaman

Imbauan Menhub

Menhub mengimbau kepada masyarakat agar tidak memaksakan diri untuk menggunakan rest area di jalan tol jika sudah penuh.

Selain itu, Menhub juga mengimbau masyarakat tidak berhenti di bahu jalan. Karena selain membahayakan keselamatan, juga dapat menyebabkan kemacetan.

Imbauan lainnya yaitu, Menhub meminta agar masyarakat selalu mengupdate informasi terkini dari media sosial resmi milik operator jalan tol dan Kepolisian, sehingga mengetahui informasi terkait rekayasa lalu lintas yang sedang diterapkan pada saat itu. 

"Kami juga mengimbau untuk mengemudi dengan baik, tidak menyerobot jalur dan patuhi petunjuk dari petugas di lapangan. Pastikan prokes juga tetap dilaksanakan dengan baik," pungkas Menhub Budi.